Elosalic merupakan salep yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan gatal pada kulit. Krim kortikosteroid topical ini dapat mengurangi bahaya bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi inflamasi pada kulit. Krim Elosalic dikemas dalam bentuk salep yang berukuran 5 gram.
Komposisi
Komposisi dari krim Elosalic pada setiap gram-nya mengandung:
- Mometason Furoate 1 mg, dan
- Salicylic Acid 50 mg.
Fungsi
Zat kimia Mometason Furoate yang terkandung dalam krim ini merupakan golonga obat kortikosteroid. Obat ini merupakan obat luar yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Kandungan lain dari obat ini adalah Salicylic Acid yang memiliki fungsi untuk membentuk keratin, agar kulit tidak mengelupas dan dapat meregenerasi kembali. Perpaduan dari bahan yang terkandung di dalam obat ini berfungsi untuk:
- Meringankan inflamasi (pembengkakan pada kulit yang disertai dengan kemerahan dan gatal-gatal).
- Mengobati penyakit dermatitis seperti eksim dan psoriasis.
- Mengobati hiperkeratorik (kulit yang mengeras).
Dosis dan Cara Pemakaian
Gunakan krim ini 2 kali sehari padapagi dan malam, oleskan tipis pada bagian yang terinfeksi, lalu pijat dengan lembut hingga meresap ke dalam kulit. Cuci tangan setelah meggunakan krim ini, kecuali jika yang bagian yang terinfeksi adalah tangan.
Apabila dalam waktu 2 minggu kondisi kulit tidak membaik, maka konsultasikan kepada dokter.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita yang mengalami hipersensitif terhadap Mometason Furoate maupun Salicylic Acid. Krim ini juga tidak digunakan untuk penderita penyakit kulit yang disebabkan oleh virus seperti cacar air (varicella) dan herpes. Selain itu Elosalic juga tidak direkomendasikan kepada pasien diabetes dan pasien yang telah melakukan vaksinasi tbc, akne, genital perianal, dan pruritus.
Efek Samping
Menggunakan salep kortikosteroid dapat menimbulkan efek samping apabila pemakaiannya dalam jangka panjang dan tidak sesuai dengan aturan. Hal ini disebabkan karena zat Mometason Furoate mudah diserap oleh kulit, sehingga efek samping yang terjadi adalah:
- Iritasi pada kulit seperti Kulit Terbakar, gatal dan kemerahan.
- Maserasi kulit,
- Kulit menjadi kering,
- kulit menipis,
- Folikulitis,
- Jerawat yang berlebihan,
- Hipopigmentasi,
- Dermatits Perioral,
- Striae,
- Miliria,
- Hipertrikosis, dan
- Infeksi sekunder lainnya.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk mengurangi terjadinya efek samping, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan obat ini, diantaranya:
- Penderita diabetes tidak diperkenankan untuk menggunakan obat ini, karena obat oles ini meresap ke dalam kulit dan dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Untuk anak-anak dibawah 12 tahun, ibu hamil dan menyusui memiliki resiko terhadap obat ini. Anak-anak dibawah 12 tahun yang menggunakan obat ini, dapat beresiko terhadap pertumbuhannya. Untuk ibu hamil, obat ini beresiko pada perkembangan janin. Sedangkan untuk ibu menyusui, resikonya terdapat pada produksi ASI.
- Krim toipcal ini tidak seperti obat yang dikonsumsi secara oral maupun suntik yang dapat menimbulkan reaksi kimia didalam tubuh. Meski demikian krim ini dapat berinteraksi dengan obat-obat lain yang sedang digunakan. Beritahukan kepada dokter mengenai obat-obat yang sedang dikonsumsi.
- Jangan gunakan krim ini dalam jangka panjang.
- jangan gunakan pada area kulit yang tertutup oleh perban dan pakaian yang ketat.
- Penggunaan popok dapat mempercepat penyerapan krim dan zat lain yang terdapat pada popok, sehingga hindari pemakaian popok pada saat menggunakan krim ini.
- Simpan obat ini di dalam tempat yang kering dan tidak lembab. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung, simpan pada suhu ruangan 25 – 15 derajat Celcius. Dilarang menyimpan obat ini pada suhu yang dapat membeku.
- Hindari kontak dengan mata dan area kulit yang mempunyai luka terbuka.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Bacalah aturan penggunaan yang terdapat pada label, dan gunakan sesuai petunjuk dari dokter.