Bromika merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk penyakit batuk dan pilek yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Komposisi kandungan yang ada didalamnya adalah setiap 5 mL dari Bromika mengandung Bromhexine HCL 4 mg dan ethanol 3,5%.
Fungsi Bromika
Secara umum dan singkat fungsinya adalah untuk mengobati batuk dan pilek, namun secara detail berikut adalah fungsi dari Bromika:
- Membantu meredakan batuk berdahak
- Dapat berfungsi sebagai ekspektoran
- Membantu meredakan batuk yang disertai influenza atau inflamasi saluran pernapasan
Dosis Penggunaan Bromika
Meskipun dapat diperoleh tanpa resep dokter, Bromika tetap harus dikonsumsi sesuai dengan dosis yang ditentukan agar tidak terjadi overdosis.
Untuk penggunaan umum dalam bentuk tablet, berikut dosis yang disarankan:
- Dewasa dan Anak-anak usia > 12 tahun, 8 mg ( 1 tab ) tiga kali sehari
- Anak-anak usia 6-12 tahun, 4 mg ( 1/2 tab ) tiga kali sehari
- Anak-anak usia 2-6 tahun, 4mg ( 1/2 tab ) dua kali sehari
Jika tidak bisa mengkonsumsi dalam bentuk tablet, berikut solusi yang dapat dilakukan untuk mengkonsumsi Bromika dengan diminum:
- Dewasa dan Anak-anak usia > 12 tahun, 4 mL tiga kali sehari
- Anak-anak usia 6-12 tahun, 2 mL tiga kali sehari
- Anak-anak usia 2-6 tahun, 20 tetes tiga kali sehari
- Anak-anak usia < 2 tahun, 10 tetes tiga kali sehari
Selain itu, terdapat pula Bromika dalam bentuk sirup yang rendah gula sehingga sesuai untuk dikonsumsi oleh pasien penderita diabetes. Berikut dosisnya:
- Dewasa dan Anak-anak usia > 12 tahun, 5 mL ( 1 sendok teh ) tiga kali sehari
Untuk Bromika dalam bentuk kapsul, berikut dosisnya:
- Dewasa, 1 kapsul tiga kali sehari
Penggunaan Bromika pada fase awal perawatan umumnya hanya berlangsung kurang dari satu minggu. Untuk lebih detailnya akan lebih baik jika dikonsultasikan secara langsung dengan dokter.
Efek Samping Bromika
Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi karena mengkonsumsi Bromika:
- Mual, muntah, diare
- Perut terasa penuh
- Nyeri di bagian ulu hati
- Sakit kepala
- Vertigo
- Keringat yang berlebihan
- Bromhexine yang merupakan kandungan dari Bromika dapat menyebabkan iritasi lambung
- Meningkatnya nilai serum aminotransferase secara sementara
Tidak semua efek samping tersebut akan terjadi, karena munculnya efek samping juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kekebalan tubuh. Bahkan ada pula yang mengalami efek samping tertentu dan berbeda dari pasien lain. Yang paling penting adalah apapun efek sampingnya segera diskusikan dengan dokter jika merasakan sakit yang berlebih, agar dapat segera diperiksa dan diberi penanganan lebih lanjut.
Kontraindikasi Bromika
- Bromika tidak bisa diberikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi maupun hipersensitivitas
- Penggunaan Bromika pada pasien dengan riwayat penyakit ulkus pada lambung harus sangat hati-hati
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
- Mengkonsumsi Bromika harus bersamaan dengan makanan atau setelah makan.
- Hindari atau gunakan Bromika dengan hati-hati pada pasien yang sedang menjalani anestesi dengan cyclopropane, halothane atau anastesi halogenasi lainnya karena mampu menginduksi fibrilasi ventrikel.
- Penggunaan Bromika dapat memicu peningkatan risiko aritmia jika diberikan pada pasien yang menerima cardiac glycosides, quinidine atau tricyclic antidepressants.
- Perawatan dengan menggunakan Bromika harus lebih diamati pada pasien yang menderita penyakit jantung koroner ( jantung iskemik ), aritmia atau takikardia, gangguan pembuluh darah oklusif termasuk arteriosklerosis, hipertensi atau aneurisma.
- Penggunaan Bromika dalam bentuk sirup perlu diperhatikan jika diberikan pada pasien dengan penyakit diabetes mellitus atau glaukoma sudut tertutup.
- Penggunaan Bromika pada ibu hamil masih belum terjamin keamanannya. Sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga profesional lainnya yang sangat paham seputar obat-obatan.
- Perhatian lebih juga diperlukan saat Bromika diberikan pada pasien yang memiliki gangguan kejang.