Brilinta – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Brilinta merupakan salah satu obat yang biasanya diberikan pada pasien yang mengalami serangan jantung atau nyeri pada dada yang cukup parah, stroke atau orang-orang yang mengalami masalah pada sirkulasi darah lainnya yang juga dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Fungsi Brilinta

Penggunaan Brilinta dapat digunakan sendiri maupun bersamaan dengan aspirin. Fungsi Brilinta adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung, stroke atau masalah serius lainnya yang berhubungan dengan jantung atau pembuluh darah.

Terjadinya serangan jantung atau stroke dapat disebabkan karena terhalangnya pembuluh darah pada jantung atau otak oleh gumpalan darah. Disinilah Brilinta akan bekerja untuk mengurangi kemungkinan adanya gumpalan darah yang berbahaya dengan mencegah terjadinya penggumpalan secara bersamaan pada sel-sel tertentu.

Dosis Penggunaan Brilinta

  1. Untuk perawatan yang menggunakan Brilinta harus dimulai dengan dosis tunggal sebesar 180 mg (dua tablet 90 mg), kemudian dilanjutkan dengan 90 mg dua kali sehari.
  2. Brilinta dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Bagi pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet secara keseluruhan, tablet dapat dihancurkan menjadi bubuk halus dan dicampur dengan setengah gelas air kemudian segera diminum.
  3. Selanjutnya bilas gelas dengan setengah gelas air lagi dan minum kembali. Selain diminum langsung juga dapat diberikan melalui tabung nasogastrik. Setelah itu wajib untuk menyiram tabung nasogastrik dengan air.

Berdasarkan usia tertentu, berikut penjelasan tentang penggunaan Brilinta:

  • Keamanan serta kemanjuran pada anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun belum ditetapkan.
  • Tidak perlu adanya penyesuaian dosis pada pasien lansia. Namun tetap perlu perhatian ekstra.
  • Tidak ada penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan ginjal maupun gangguan hati.

Efek Samping Brilinta

Reaksi dari efek samping Brilinta yang sering terjadi pada pasien adalah pendarahan dan dyspnoea.

Jika mengalami tanda-tanda alergi terhadap Brilinta seperti :

  1. gatal-gatal,
  2. sesak napas,
  3. serta bengkak pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan, segera minta penanganan medis.

Berikut juga adalah beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Brilinta:

  • Mimisan atau pendarahan lain yang tidak segera berhenti
  • Napas pendek, susah bernapas
  • Mudah mengalami memar dan pendarahan yang tidak wajar
  • Air kencing berwarna merah atau merah muda
  • Kulit pucat, demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Mual

Jika mengalami salah satu atau beberapa efek samping diatas, segera panggil dokter agar dapat diperiksa lebih lanjut.

Kontraindikasi Brilinta

Penggunaan Brilinta harus dihentikan jika pasien mengalami hipersensitivitas dan aktifnya pendarahan patalogis. Penggunaan Brilinta juga tidak diperbolehkan bagi pasien yang memiliki riwayat pendarahan intrakranial, gangguan hati baik itu yang sedang maupun yang berat.

Pemberian Brilinta tidak bisa bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 yang kuat seperti :

  1. ketoconazole,
  2. klaritromisin,
  3. nefazodone,
  4. ritonavir
  5. atazanavir.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

  • Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan Brilinta, sehingga akan lebih baik jika tidak menggunakannya bersamaan dengan Brilinta. Berikut beberapa obat tersebut: bosentan, dexamethasone, digoxin, imatinib, nefazodone, clarithromycin, telithromycin, dsb. Akan lebih baik untuk mengkonsultasikan dengan dokter apa saja obat yang sedang dikonsumsi agar tidak berinteraksi dengan Brilinta.
  • Pemberian Brilinta akan disertai dengan lembar informasi pasien. Perhatikan lembar tersebut dengan seksama setiap kali Brilinta diisi ulang.
  • Pastikan untuk menggunakan Brilinta sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar mendapatkan manfaat yang terbaik.
  • Jika melupakan penggunaan dosis Brilinta pada waktu tertentu, lewati saja. Lanjutkan pada jadwal berikutnya dengan dosis yang telah dijadwalkan. Jangan menggunakan dua dosis Brilinta dalam sekali penggunaan.
  • Penggunaan Brilinta dapat mengakibatkan pusing (sakit kepala).
  • Jangan berhenti menggunakan Brilinta tanpa anjuran dokter.
  • Selama penggunaan Brilinta, jangan menggunakan aspirin dengan dosis yang melebihi saran dari dokter.
fbWhatsappTwitterLinkedIn