ATP Dankos – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu obat untuk mengatasi masalah diet dan permasalahan otot adalah ATP Dankos, obat ini biasanya berbentuk tablet dan salah satunya diindikasikan untuk perawatan  diet yang tidak seimbang. asupan makanan seperti buah rendah gula dan makanan lainnya yang rendah gula mesti dijalankan selama pengobatan ini. ATP Dankos ini mengandung senyawa/komposisi aktif yaitu  adenosine triphosphate.

Zat ATP ini sangat esensial dalam proses biokimia tubuh. Tanpa senyawa yang berlimpah energi ini, metabolisme sel-sel akan sangat mustahil terjadi. Zat ini  adalah sumber energi utama untuk sel berfungsi secara baik. Persediaan ATP sel umumnya dihasilkan di mitokondria (struktur dalam sel yang menghasilkan energi) melalui proses yang dinamakan fosforilasi oksidatif.

Molekul-molekul ATP difungsikan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang dihasilkan oleh respirasi sel. Secara kimiawi, ATP terdiri atas adenosine dan tiga kelompok phosphate. Jika dijumlahkan total keseluruhan ATP pada tubuh manusia adalah berkisar 0,1 mol. Proses hidrolisis ATP menghasilkan energi sebesar 200-300 mol setiap harinya yang digunakan oleh sel-sel tubuh manusia untuk beraktifitas. itu berarti, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya. ATP tidak dapat di taro, karena itu, pembuatan nya harus selalu mengikuti pemakaiannya.

ATP dihasilkan melalui respirasi seluler dalam mitokondria dan pada tanaman melalui fotosintesis pada kloroplas yang merupakan energi utama untuk proses metabolisme. Molekul adenosin trifosfat mengandung energi yang dilepaskan dan dimanfaatkan dengan menggunakan energi reaksi, seperti transmisi impuls saraf dan kontraksi dari otot, serta pembentukan molekul-molekul lain penyebab otot kaku. ATP terdapat dalam sel-sel dan terbuat dari pemecahan dari makanan yang di konsumsi. ATP terdiri dari unsur atom karbon, hidrogen, oksigen dan fosfor . Energi dalam molekul ATP terkunci dalam ikatan kimia fosfat, yang memegang kelompok fosfat secara bersama-sama.

Fungsi Obat

Adapun fungsi atau kegunaan dari obat ini antara lain :

  1. Pengobatan penunjang pada sakit otot,
  2. Pengobatan pada penyakit jantung,
  3. Pengobatan  macam-macam penyakit kulit
  4. Pengobatan sakit telinga,
  5. Pengobatan penyakit mata.
  6. Mendukung metabolisme protein dan karbohidrat
  7. Membantu pembentukan energi tubuh, vasodilatasi (pelebaran diameter pembuluh darah ketika otot dinding pembuluh darah pada posisi rileks/mengendur) perifer, serebral dan koroner
  8. Untuk transportasi energi intraseluler
  9. Untuk berbagai proses metabolisme termasuk reaksi biosintesis, motilitas, dan pembelahan sel.
  10. ATP juga difungsikan sebagai substrat oleh kinase yang memfosforilasi lipid dan protein, dan dikombinasikan dengan adenilat siklase untuk menghasilkan AMP siklik.
  11. Mengatasi kelainan pada proses metabolisme lemak di dalam tubuh

Dosis Pemakaian

Diberikan pada pasien 3 kali sehari 2 sampai 3 tablet, atau ampul 2 ml, dikonsumsi secara  oral (ditelan utuh, tidak boleh dikunyah atau dihancurkan) atau bisa juga dengan injeksi subkutan atau intramuskuler (disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan petunjuk dokter). Pemberian secara subkutan melalui penyuntikkan melalui intavena secara perlahan-lahan dengan kadar/dosis 10 mg/1-2 menit yang diberikan setelah di campur dengan larutan hipertonik/isotonik 10-20 ml. dalam sehari cukup satu ampul proses selanjutnya di dalam tubuh adalah di absorbsi melalui usus halus serta usus besar.

Efek Samping

Efek samping yang dapat terjadi dalam penggunaan obat ini antara lain :

  1. Hipersensitivitas (reaksi nyeri pada gigi atau gigi sensitif apabila terkena keadaan manis, panas, asin, dingin, atau rangsangan mekanik lainnya)
  2. Hipotensi (tekanan darah rendah, abnormal)
  3. Sakit kepala
  4. Kelelahan
  5. Badan lemas dan mual
  6. Anoreksia (hilang nafsu makan)
  7. Gatal-gatal.

Proses Pengobatan

Melalui penelitian yang telah dilakukan , zat adenosine-5-triphosphate yang terkandung di dalam ATP Dankos mempunyai fungsi dan berperan sebagai sumber energi primer intraseluler pada jaringan tubuh manusia. Selain daripada itu, ATP juga berfungsi lebih besar pada jaringan ekstraseluler yang secara primer dimediasi oleh reseptor membran purinergic yang terdapat pada banyak jenis tipologi sel-sel.

Salah satu fungsi dari ATP yang dimediasi di ektraseluler adalah alih bentuk dari rangsangan pada otot (sebagai contoh : meningkatnya permeabilitas kalsium otot pada rangka dan merintangi masuknya klorid) dan vasodilatasi. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai co-transmiter, ATP Dankos bekerja pada sistem saraf pusat dan perifer untuk merubah jaringan lokal melalui neurotransmiter. 

Dari penelitian dapat diketahui  bahwa pemberian ATP Dankos secara intravena kurang dari 1 detik, obat diambil dan disimpan oleh eritrosit/sel darah merah (korpuskel). Proses yang cepat oleh eritrosit secara tersentral bisa mempengaruhi aliran darah dan proses pembagian oksigen ke jaringan-jaringan tubuh  yang mengalami kekurangan oksigen. Secara khusus, ada relasi antara kebutuhan oksigen (O2) di otot rangka dan meningkatnya kadar aliran darah.

Pengaturan respon eritrosit ditandai adanya “oxigen censor”. Ketika kadar oksigen rendah pada bagian otot yang bekerja, maka dibentuk sel darah merah, dan dilepaskanlah ATP. Alhasil terjadi vasodilatasi dan aliran darah menjadi lebih baik untuk meningkatkan asupan nutrisi dan oksigen dan dialirkan pada otot-otot yang bekerja, . Pemberian dalam jangka panjang ATP Dankos secara oral menunjukkan indikasi meningkatnya asupan dan sintesis ATP pada eritrosit. Perlu juga diketahui adanya kelainan pada jaringan tubuh tertentu menjadi penyebab otot bergerak sendiri dan perlu kiranya informasi dari dokter apakah pengobatan dengan ATP Dankos ini masih cocok untuk kejadian tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan  oleh Jordan, menghasilkan informasi bahwa dengan pemberian ATP enteric coated  225 mg per hari selama 15 hari mengindikasikan peningkatan volume bench press. Dalam studi terbaru, penelitian yang dilakukan oleh Rathmacher, menginformasikan bahwa  dengan pemberian suplementasi ATP Dankos 400 mg selama 15 hari dan setelah dilakukan 2 kali tes dinamometer terjadi peningkatan peak minimum torque.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa pemberian ATP Dankos secara oral dapat menurunkan kelelahan otot dan meningkatkan kekuatan otot dalam melakukan pekerjaan/aktifitas yang berulang-ulang pada otot yang bersangkutan. Dari penelitian-penelitian yang telah dipublikasikan dapat ditarik kesimpulan  bahwa suplemen ATP Dankos mempunyai manfaat pada latihan otot dan menurunkan kadar kerusakan pada  jaringan otot dan perlu juga diketahui bahwa aktifitas otot yang salah menjadi penyebab otot kaku.

Dari  penelitian novel, data empiris yang menunjukkan efek kronik pada manusia dengan suplementasi ATP secara oral sangat terbatas. Tidak ditemukan dari hasil penelitian yang menunjukkan efek negatif/efek kronik pemberian suplemen ATP secara oral terhadap komposisi tubuh atau tidak ditemukan indikator-indikator negatif terhadap performa atlet ketika dikombinasi dengan latihan berulang (resistance training/RT) secara berkala/kontinyu.

Walapun begitu, pemberian suplemen dalam jangka pendek tanpa adanya intervensi klinis menunjukkan hasil yang positif/baik pada kondisi otot, hal ini memungkinkan untuk selanjutnya dilakukan penilaian efek ergogenik pada pemberian ATP dalam jangka lebih panjang selama resintance training secara berkala. Tujuan utama dilakukan penelitian ini untuk melihat hasil dari pemberian suplemen ATP Dankos secara oral terhadap peningkatan dari tenaga, power, dan massa otot skeletal selama 12 minggu resistance training.

Tujuan kedua adalah untuk menilai tingkat keamanan dari pemberian suplemen ATP ini selama 12 minggu pada kimia darah dan hematologi. Untuk pasien/atlet  juga mesti mengetahui cara meningkatkan massa otot guna membantu mempercepat pengobatan yang dilakukan dengan ATP ini.

Penelitian dengan metode tersamar ganda, metode acak, dan plasebo sebagai variabel kontrolnya. dilakukan dengan cara :

  • Fase 1 dilakukan resistance training  secara berkala dan kontinyu
  • Fase 2 ditindak lanjuti dengan latihan yang volume dan frekuensinya meningkat pada 2 minggu pertama. Massa otot, kekuatan, dan tenaga dinilai pada minggu ke 0, minggu ke-4, minggu ke-8, dan minggu ke-12 untuk melihat efek kronik pemberian obat ATP Dankos ; penilaian performa  dilakukan pada akhir minggu ke-9 dan ke-10. 
  • Setelah 12 minggu penelitian menunjukkan hasil bahwa pada kelompok atlet yang diberikan suplementasi ATP terjadi peningkatan total body strength (kekutan otot) (p<0,001); peningkatan vertical jump power (lompatan vertikal) (p<0,001); dan dari pemeriksaan USG didapatkan penebalan otot  (p<0,02) dibandingkan dengan plasebo.

Dai penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian suplemen ATP Dankos secara oral dapat memperbaiki adaptasi/penyesuaian otot terhadap resistances training  selama 12 minggu dan mampu mencegah kerusakan otot  akibat latihan dan aktifitas yang berlebihan,  dan perlu juga untuk diketahui kelainan otot pada manusia sehingga dapat disesuaikan dengan metode pengobatannya. Pemakaian ATP Dankos dalam jangka panjang tidak berpengaruh secara siginifikan secara klinis terhadap kimia darah dan hematologi.

Peringatan Pemakaian

Obat ini tidak disarankan di konsumsi oleh  wanita hamil dan menyusui, juga tidak diperkenankan pada pasien penderita diabetes melitus.

fbWhatsappTwitterLinkedIn