Anesfar – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anesfar adalah slah satu obat yang berbentuk cair dan biasanya digunakan untuk membantu memberikan efek menenangkan terhadap penderita yang menderita gejala atau gangguan kecemasan atau penderita yang akan melakukan pembedahan atau operasi. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep yang sudah diberikan oleh dokter karena Anesfar salah satu obat keras dan penggunaannya harus dibantu oleh tenaga ahli medis seperti dokter atau perawat.

Obat yang diproduksi Fahrenheit diberikan dengan cara injeksi atau disuntikkan ke beberapa bagian tubuh penderita yang dirasa perlu dan tepat. Dalam penggunaan Anesfar, penderita dengan usia dibawah 18 tahun, penderita yang sedang hamil serta lansia perlu diperhatikan dalam penggunaannya.

Kandungan Anesfar 

Anesfar mengandung obat bernama Midazolam yang masuk ke dalam golongan obat yang biasa diketahui dengan nama benzodiazepin dan mampu memberikan efek menenangkan pada otak dan saraf khususnya sistem saraf otak. Dengan menggunakan obat ini, penderita akan mengalami peningkatan efek dari kimia tertentu seperti GABA di dalam otak.

Fungsi Anesfar 

Anesfar memiliki beberapa fungsi atau indikasi yang bermanfaat untuk penderitanya, fungsi Anesfar diantaranya:

  • Anesfar digunakan dalam proses sedasi pada prosedur anestesi, yaitu dengan digunakannya agen-agen farmakologik (dalam hal ini digunakan Anesfar) agar mampu menghasilkan depres tingkat kesadaran secara cukup sehingga akan timbul rasa mengantuk dan kecemasan akan hilang namun tanpa menghilangkan komunikasi verbal.
  • Anesfar diberikan sebagai anxiolysis atau obat yang mampu meredakan kecemasan atau anti-kecemasan yang berupa depresan sistem saraf pusat yang kuat dan memberikan efek untuk memperlambat fungsi otak secara normal. Obat ini diresepkan untuk mampu mengurangi rasa tegang dan cemas atau membuat tidur.
  • Anesfar juga digunakan untuk pengobatan atau terapi jangka pendek seperti untuk penderita kesulitan tidur yang disebabkan oleh sindrom seperti teror malam

Dosis Penggunaan Anesfar 

Dalam menggunakan Anesfar, terdapat beberapa dosis yang dapat disesuaikan dengan penggunanya. Dosis tersebut diantaranya:

  • Dosis Anesfar bagi dewasa untuk sedasi ringan
    • Diberikan sekitar 10-20 mg sebanyak satu keli sebelum prosedur IM atau IV melalui atau secara oral
    • Diberikan saat prosedur IV sebanyak 1-2,5 mg IV selama 2 hingga 3 menit sebelum prosedur. Kurang lebih tunggu selama 2 menit untuk melakukan evaluasi efek sedatif sepenuhnya. Jika titrasi tambahan kiranya diperlukan, titrasi tersebut harus diberikan pada tingkat yang tidak lebih dari 1 mg selama lebih dari 2 menit lalu tunggu selama 2 menit atau lebih setiap kali mengevaluasi efek sedatif sepenuhnya. Maka dari itu, total dosis lebih besar dari 5 mg biasanya tidak diperlukan.
    • Diberikan saat prosedur IM sebanyak 0,07-0,08 mg per kg sejak 30 menit sampai 60 menit sebelum operasi. Apabila pasien menderita COPD atau pasien memakai narkotika atau depresan SSP lainnya, kurangi dosisinya.Dosis maksimal yang diberikan adalah 10 mg.
  • Dosis Anesfar bagi dewasa untuk anestesi ringan
    • Untuk dosis awal, diberikan 2 mg saat IV sekali pada tingkat yang tidak lebih dari 1 mg/menit segera sebelum prosedur. Dosis tambahan diberikan sebanyak 0,5-2 mg dsetelah 2 menit agar mencapai tingkat sedasi yang diinginkan. Kebanyakan pasien mencapai sedasi yang cukup dengan dosis kurang dari 5 mg.
  • Dosis Anesfar bagi dewasa untuk ICU Agitasi
    • Untuk dosis awal, diberikan sebanyak 0,01-0,08 mg per kg saat IV selama lebih dari 2 hingga 3 menit, setiap 5 hingga 15 menit agar dapat mengendalikan agitasi akut.
    • Untuk dosis pemeliharaan, diberikan sebanya 0,02-0,2 mg eper kg dengan infus secara kontinu.Pasien harus diawasi dan dipantau secara teratur serta laju infus disesuaikan untuk dapat mempertahankan tingkat sedasi yang diinginkan.

Efek Samping Anesfar 

Dalam menggunakan Anesfar, terapat beberapa macam efek samping yang mungkin dirasakan oleh penggunanya baik salah satu efek samping maupun beberapa secara sekaligus. Berikut ini beberapa macam efek samping Anesfar diantaranya:

  • Penderita dapat mengalami mual dan muntah
  • Penderita akan berkeringat atau mengalami keringat berlebih
  • Penderita dimungkinkan mengalami sulit bernapas atau asma ringan.
  • Penderita dapat mengalami gatal, pembengkakakn pada area wajah, lidah, bibir atau tenggorokan
  • Penderita akan mengalami, batuk, napas pendek, lemah atau bernapas dangkal serta sulit bernapas
  • Detak jantung penderita menjadi lebih lambat.
  • Kepala penderia terasa ringan, seperti ingin pingsan.
  • Penderita mengalami agitasi dan menjadi mudah tersinggung.
  • Penderita merasakan kebingungan, halusinasi dan berpikiran atau berperilaku yang tidak biasa.
  • Penderita mengalami pusing dan pandangan mata kabur
  • Penderita dapat mengalami pilek atau flu dan bersin
  • Penderita bisa mengalami amnesia atau menjadi pelupa.

Kontraindikasi Anesfar 

Terdapat beberapa hal yang menjadi kontraindikasi dari anesfar, diantaranya:

  • Sangat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh penderita yang memiliki riwayat atau sedang mengalami glaukoma sudut sempit yang akut.
  • Tidak diperkenankan untuk diberikan kepada bayi prematur
  • Tidak diperkenankan untuk diberikan kepada penderita yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas dengan bahan Anesfar
  • Tidak diperkenankan digunakan sebagai pemberian epidural atau intratekal.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam mengonsumsi Anesfar, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik dan cermat, diantaranya:

  • Tidak diperkenankan untuk membuang anesfar di saluran drainase seperti WC atau toilet karena dinilai mampu mengganggu lingkungan, kecuali diinstruksikan seperti itu.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak kecil, balita, dan hewan peliharaan.
  • Jauhkan obat dari paparan sinar matahari terik secara langsung.
  • Simpan obat di tempat yang sejuk dengan suhu ruangan sekitar 3-30 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan Anesfar di tempat yang lembab
  • Tidak diperkenankan untuk menggandakan dosis tanpa persetujuan atau instruksi langsung dari tenaga ahli medis seperti dokter.
  • Tidak diperkenankan untuk menggunakannya sendiri karena Anesfar harus diberikan oleh tenaga ahli medis seperti perawat atau dokter
  • Perhatikan penggunaan Anesfar bersamaan dengan obat yang bersifat anti depresan, neuroleptik, trankuiliser, obat tidur, anestesi, dan analgesik
  • Tidak diperkenankan penderita yang sedang menggunakan Anesfar untuk mengonsumsi alkohol jenis apapun.
  • Perhatikan penggunaan Anesfar bersamaan dengan obat yang mengandung ketokonazol, eritromisin, itrakonazol, diltiazem, simetidin, alkohol, verapamil, dan penghambat enzim hepatik.
  • Tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan dengan konsentrasi tinggi seperti menggunakan alat berat, mengemudi, dan lainnya saat mengonsumsi Anesfar karena Anesfar mampu membuat penderita lemas dan mengantuk.
  • Penggunaan Anesfar bersamaan dengan Bosentan harus diperhatikan dengan baik.
  • Penggunaan Anesfar dengan Imatinib, Nefazodone,  danSt. John Wort mampu menimbulkan efek lainnya.
  • Gunakan Anesfar secara hati-hati bersamaan dengan obat dengan jenis antibiotik seperti klaritromisin, eritromisin, dan telitromisin.
  • Penggunaan Anesfar bersama dengan obat antijamur seperi itrakonazol, ketokonazol, posaconazole, dan vorikonazol mampu menimbulkan reaksi.
  • Penggunaan Anesfar bersama dengan obat dibawah ini mampu menimbulkan efek samping dan reaksi yang berlebihan diantaranya:
    • Obat penyakit jantung seperti nicardipine, dan quinidine.
    • Obat HIV/AIDS seperti atazanavir, delavirdine, efavirenz, fosamprenavir, indinavir, nelfinavir, nevirapine, ritonavir, dan saquinavir.
    • Obat kejang seperti carbamazepine, fosphenytoin, oxcarbazepine, fenobarbital, fenitoin, dan primidone.
    • Obat TBC atau tuberkulosis seperti  isoniazid, rifabutin, rifampin, dan rifapentin.
  • Tidak diperkenankan untuk mengonsumsi buah anggur dan makanan apapun yang mengandung etanol.

Anesfar Untuk Wanita Hamil

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat bukti positif yang menyatakan bahwa penggunaan Anesfar untuk wanita hamil mampu menimbulaj resiko pada janin. Namun, pemberian obat ini pada wanita hamil dapat diterima dengan baik meskipunberisiko besar pada janin. (Seperti jika obat tersebut diperlukan untuk mengatasi beberapa situasi khusus yang mampu mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak ditemukan atau tidak dapat digunakan lagi secara efektif).

Maka dari itu, pemakaian Anesfar pada penderita wanita hamil perlu dipertimbangkan dengan bijak dan dikonsultasikan kembali dengan dokter mengingat resiko yang sudah disebutkan diatas mampu mengganggu tumbuh dan perkembangan janin dalam kandungan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn