Aerrane – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Aeranne?

Aeranne diproduksi oleh PT Kalbe Farma dengan golongan kategori obat yang digunakan sesuai dengan resep dokter. Bahaya penggunaan obat tanpa resep dokter pada obat Aeranne sangat beresiko. Obat ini dipasarkan dengan kemasan cairan inhalasi dalam botol kaca 250 mL. Obat ini merupakan cairan yang digunakan saat operasi dilakukan, disebut dengan anastesi yang diberikan kepada pasien dalam bentuk halogen atau gas. Mahal adalah faktor utama pasien kesulitan untuk membeli obat ini.

Apa fungsi dari Aeranne?

Aeranne adalah obat yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri ketika melakukan pembedahan dan prosedur medis lainnya yang mengakibatkan rasa sakit pada tubuh. Aeranne digunakan dengan pemberian uap langsung menuju pernapasannya agar tidak ada gangguan pada sistem pernapasan. Aeranne merupakan obat dengan indikasi anastesi inhalasi umum. Keuntungan pengobatan langsung melalui jalur pernapasan adalah irama jantung yang stabil dan tidak terangsang oleh adrenalin maupun reaksi yang ditimbulkan oleh endogen maupun eksogen. Dengan menggunakan aeranne, pasien tidak akan merasa sakit pada saat operasi dan tindak medis lainnya.

Diperuntukan untuk apa Aeranne? Apa kandungan didalamnya?

Obat yang termasuk pada anastesi inhalasi umum ini memiliki kandungan isoflurane 100%. Isoflurane sendiri adalah obat untuk penghilang rasa nyeri ketika pembedahan yang diberikan secara inhalasi atau uap. Dengan Aeranne hanya diperlukan waktu yang sedikit untuk membuat pasien sadar menjadi tidak sadar yaitu dengan konsentrasi awal 0.5%. Tujuan membuat kesadaran pasien menurun adalah agar pasien dapat menahan rasa sakit yang akan dialami ketika pasien melakukan pembedahan ataupun operasi. Seperti obat anastesi pada umumnya, mekanisme kerja Aeranne belum diketahui secara jelas. Namun dapat diketahui bahwa Aeranne dapat sangat mengurangai sensitivitas rasa sakit dan juga membuat otot menjadi lemas.

Dalam istilah kimia, obat ini dikenal dengan 1-chloro-2, 2, 2-trifluoroethyl difluoromethyl ether yang tidak memiliki warna dan juga tidak mudah terbakar. Senyawa kimia pada obat ini memiliki kecenderungan mengikat GABA, glutamat dan reseptor glisin nama tetap memiliki dampak yang berbeda-beda pada masing-masing reseptor. Obat dengan kandungan isoflurane berpotensi untuk menurunkan fungsi motorik dan menghambat aktifitas reseptor di subtipe reseptor glutamat NMDA. Isoflurane menghambat hubungan konduksi pada saluran potassium yang diaktifkan, mempengaruhi molekul intraseluler, dapat mengaktifkan kalsium ATPase dengan meningkatkan fluiditas membran. Selain itu, senyawa kimia ini juga berkaitan erat dengan subunit D ATP synthase dan NADH dehydrogenase(AERRANE 250 ML, 2017).

Bagaimana dosis yang aman untuk menggunakan Aeranne?

Berikut adalah dosis yang dianjurkan dalam penggunaan obar Aeranne. Dosis dikategorikan dengan induksi anastesi, anastesi bedah, pemeliharaan dan juga hal yang harus dilakukan ketika overdosis.

  • Induksi anastesi: Konsentrasi awal 0.5%
    Aeranna mampu untuk membuat induksi anastesi dengan konsentasi awal 0.5%. Induksi anastesi sendiri adalah suatu tindakan yang dilakukan guna membuat pasien sadar menjadi tidak sadar sehingga kondisi tersebut dapat mendukung untuk dimulainya kegiatan medis seperti anastesi ataupun pembedahan (AERRANE 250 ML, 2017). Cara meningkatkan konsentrasi adalah menggunakan oksigen atau dan nitrous oxide persentase dapat ditingkatkan menjadi 1.5 – 3% v / v. Bedah anastesi pada umumnya dilakukan dalam sekitas sepuluh menit (Aeranne (G), 2017).
  • Anastesi bedah: 1.3 – 3.0% selama 7 – 10 menit
    Untuk anastesi bedah Aeranne memiliki presentase 1.3 – 3.0% selama 7 – 10 menit. Anastesi bedah dilakukan untuk sebelum melakukan bedah agar pasien tidak merasakan sakit. Untuk mempertahankan anastesi selama pembedahan dapat dilakukan dengan pemberian simultan N2O dan O2. Bila diperlukan menggunakan oksigen murni maka konsentrasi Aeranne dapat diberikan 1.5 – 3.5%. 
  • Pemeliharaan dapat digambarkan dengan persentase 1 – 2.5% dengan campuran oksigen dan nitrous oxide atau dapat menggunakan campuran oksigen saja sebesar 1.5 – 3.5%.
  • Apabila terjadi overdosis, maka segera hentikan pemberian obat terhadap pasien. Pastikan jalur pernafasan tidak tersumbat dan lancer juga intak kemudian berikan oksigen untuk membantu pasien untuk bernafas (Aeranne (G), 2017).

Apa efek samping yang dirasakan oleh pasien?

Setiap obat pasti memiliki efek samping termasuk dengan obat Aeranne. Berikut adalah efek samping yang dirasakan oleh pasien yang menggunakan obat Aeranne:

  1. Hipotensi arterial
    Hipotensi adalah keadaan yang terjadi ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah daripada keadaan normal. Hipotensi dapat disebut juga tekanan darah rendah. Tekanan darah sendiri adalah kondisi darah yang mengalir melalui arteri kemudian darah memberikan tekanan pada dinding arteri dan tekanan tersebut yang diukur sebagai kekuatan aliran darah (Pengertian Hipotensi, 2017).
  2. Peningkatan denyut jantung
    Ketika menggunakan obat Aeranne terkadang jantung menjadi lebih cepat berdetak.
  3. Depresi nafas
    Terganggunya proses bernafas yang ditandai dengan penurunan ventilasi (proses memasukan udara kedalam paru-paru). Kondisi ini juga dapat diartikan sebagai penurunan frekuensi pernafasan (misalnya: <8 nafas permenit atau <10 nafas permenit) atau penurunan frekuensi dan kedalaman pernafasan dari biasanya
  4. Gangguan fungsi hati
  5. Ikterus
    Perubahan warna kulit / sclera mata yang pada kondisi normal berwarna putih menjadi kekuning – kuningan karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah
  6. Hipetermia
    Peningkatan adalah kondisi peningkatan suhu inti tubuh manusia yang pada umumnya terjadi diakibatkan oleh infeksi. Hipetermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu tubuh yang sangat tinggi diluar suhu tubuh normal manusia
  7. Iritasi pada membran mukosa
  8. Ruam
    Perubahan warna dan peradangan yang terjadi pada kulit
  9. Dan masih banyak lagi efek samping dari Aeranne seperti menggigil, mual dan muntah setelah sadar

Siapa Pasien Kontraindikasi untuk obat Kontraindikasi?

Berikut adalah pasien yang kontraindikasi dan harus berhati-hati untuk menggunakan Aeranne:

  1. Riwayat hipetermia
    Pernah mengalami sakit hipetermia. Hipetermia sendisi adalah peningkatan adalah kondisi peningkatan suhu inti tubuh manusia yang pada umumnya terjadi diakibatkan oleh infeksi. Hipetermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu tubuh yang sangat tinggi
  2. Operasi obtetri
    Ilmu bedah kodokteran yang khusus mempelajari mengenai tata cara memperlakukan wanita dan bayi selama masa kehamilan. Pasien yang pernah mengalami operias obsetri harus berhati-hati untuk menggunakan Aeranne
  3. Lekositosis dan eosinophilia yang terjadi setelah pemberian obat aeranne halogen
    Kondisi dimana leukosit yang terus meningkat akibat infeksi. Kondisi ini mengakibatkan pasien mengalami jumlah sel darah putih yang terlalu banyak. Jumlah sel darah putih yang ada dalam tubuh lebih dari normal. Eosinofilia adalah jumlah eosinofil yang sangat tinggi dalam darah. Kondisi eosinophilia bukanlah suatu penyakti melainkan kondisi yang memang terjadi karena adanya respon dari penyakit yang ada dalam tubuh. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab tingginya sel darah putih
  4. Demam yang tidak dapat dijelaskan
  5. Penderita profiria
    Profiria adalah sekelompok penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan metabolism tubuh. Kondisi ini menyebabkan masalah pada saraf atau kulit. Profiria yang dapat mempengaruhi kulit disebut dengan porfiria kutaneus sedangkan profiria yang mempengaruhi saraf disebut dengan profiria akut
  6. Kondisi yang dicurigai sebagai hipetermia ganas
    Aeranne kontraindikasi dengan pasien yang memiliki kerentanan genetic yang dicurigai hipetermia
  7. Ibu hamil
    Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat mengkategorikan isoflurane kedalam kategori C dengan penjelasan yang menyatakan bahwa penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan akan tetapi memiliki potensi resiko yang sangat besar karena penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali kepada manusia. Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada pasien manusia. Akan tetapi hingga saat ini belum terdapat penelitian secara klinis yang terkendali mengenai obat Aeranne untuk ibu hamil. Hal ini harus dikonsultasikan dengan dokter

fbWhatsappTwitterLinkedIn