Aerius – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi kamu yang pernah mengalami sebuah alergi baik terhadap makanan, minuman, hingga hewan atau bulu hewan, tentunya perasaan menjadi kacau karena kita merasakan sesuatu yang membuat tubuh merasa tidak nyaman. Selain itu pada kondisi alergi tertentu, tubuh malah bisa mengalami penurunan kondisi dengan cepat. Jika hal itu terjadi, tentunya harus segera dibawa kerumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama atau segera meminum obat-obatan yang berguna untuk menurunkan tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan oleh alergi. Sebenarnya alergi adalah sebuah respon abnormal pada sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang, dimana tingkatan alergi mulai dari alergi biasa hingga alergi yang parah.Ketika seseorang yang memiliki alergi terhadap sesuatu, maka sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dan mencoba untuk mencegah hal buruk terjadi.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas sebuah Obat Rhinitis Alergi yang berfungsi untuk meringankan gejala nasal dan non nasal. Obat apakah itu? yuk simak penjelasannya berikut ini.Obat yang akan kita bahas kali ini adalah obat dengan merk dagang Aerius, lantas apakah Aerius itu? Obat Aerius Desloratadine memiliki nama kimia 8-chloro-6,11-dihydro-11-(4-piperdinylidene)- 5H-benzo[5,6]cyclohepta[1,2-b]pyridine, merupakan sebuah merk obat yang masuk kedalam jenis golongan obat keras, dimana didalamnya terkandung zat aktif bernama Desloratadine dengan jumlah kandungan sebesar 5 mg untuk setiap tabletnya.Desloratadine ini merupakan zat aktif antihistamin H1 selektif yang bekerja dengan memberikan efek berlawanan pada reseptor histamin H1, selain itu Desloratadin juga merupakan zat aktif yang bersifat antagonis kepada seluruh bagian reseptor muskarinik asetilkolin dengan memblok histamin yang merupakan penyebab alergi seperti penyebab Alergi JagungPenyebab Alergi Hidung Gatal, hingga penyebab Alergi Telur dan penyebab alergi lainnya.

Fungsi obat

Aerius atau Desloratadin berfungsi dan berguna untuk meringankan gejala-gejala alergi baik gejala nasal dan gejala non nasal yang mungkin saja datang secara musiman atau perenial. Biasanya Aerius akan digunakan kepada seseorang yang mengalami inflamasi pada saluran hidung dengan gejala seperti bersin-bersin, mengeluarkan cairan ingus, hidung kemerahan, mata berair dan berwarna kemerahaan. Selain itu, Aerius juga berguna untuk meringankan gejala yang terkait dengan urtikaria yang menimbulkan gejala seperti gatal-gatal (pruritus) dan sebagai obat untuk mengurangi jumlah lesi pada pasien penderita urtikaria idiopatik, serta mengurangi gejala Penyebab Kulit Jari Mengelupas, bengkak atau mengurangi Penyebab Kulit Gatal.

Dosis

Karena Aerius adalah obat yang masuk kedalam golongan obat keras, maka dari itu dosis penggunaan obat ini haruslah mengikuti resep dan anjuran dokter untuk menghindarkan penggunanya dari overdosis ataupun efeksamping serta kontraindikasi yang berbahaya. Aerius atau Desloratadine ini hanya boleh dibeli dengan menggunakan resep dokter, dimana penjualan obat ini dikemas kedalam beberapa bentuk seperti :

  • Kemasan Tablet salut selaput 5 mg x 30 tablet
  • Sirup 0.5 mg/ml x 60 ml

Menurut beberapa sumber yang ada, dosis Aerius tergantung kepada kondisi tubuh dan alergi yang diderita oleh pasien. Pemberian obat bisa dilakukan kepada pengguna setelah ataupun sebelum makan melalui oral dengan bantuan air minum atau , tanpa makanan dan langsung ditelan. Adapun beberapa dosis nya adalah :

  • Dosis Aerius tablet dibawah ini untuk beberapa penyakit seperti Rhinitis Alergi, Urticaria.
    • Dewasa hingga anak usia diatas 12 tahun adalah 1 tablet (5 mg) per hari
    • Anak dari usia 6-11 tahun adalah 1/2 tablet (2.5 mg) per hari
    • Anak usia 1-5 tahun adalah 1/4 tablet (1.25 mg) per hari
    • Pada bayi 6-11 bulan diminum 1 mg per hari
  • Dosis Aerius sirup dibawah ini untuk beberapa penyakit seperti Rhinitis alergi dan Urticaria.
    • Dewasa hingga anak usia diatas 12 tahun adalah 1 sendok makan (5 mg) per hari
    • Anak dari usia 6-11 tahun adalah 1/2 sendok makan (2.5 mg) per hari
    • Anak usia 1-5 tahun adalah 1/4 sendok makan (1.25 mg) per hari
    • Pada bayi 6-11 bulan diminum 1 ml per hari

Jika terpaksa menggunakan dosis diatas dan setelah penggunaan tubuh merasakan denyut jantung yang meningkat secara drastis, maka segeralah hentikan pemakaian obat dan segera menghubungi dokter terdekat atau bawa pengguna obat kerumah sakit terdekat.

Indikasi

  • Aerius dapat dan mampu untuk menghilangkan dan menurunkan gejala alergi pada hidung, yang terjadi bukan dari alergi Rhinitis dan yang terjadi karena alergi Rhinitis.
  • Dapat menjadi obat ketika melakukan terapi simtomatik untuk menghilangkan gejala gatal-gatal  yang timbul waktu terapi.
  • Dapat mengurangi rasa gatal yang timbul akibat mengidap suatu penyakit yang terjadi dan diderita oleh pasien dengan urtikaria idiopatik kronis.

Kontraindikasi

Sama dengan obat keras lainnya, Aerius memiliki beberapa kontraindikasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :

  • Pengguna memiliki alergi terhadap desloratadin ataupun loratadin
  • Aerius tablet tidak dianjurkan untuk digunakan pada bayi yang baru lahir, terlebih lahir secara prematur
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan dan diberikan kepada seseorang yang menderita penyakit Gangguan pada Sistem Pernapasan seperti sesak napas atau asma akut
  • Meskipun belum ada catatan mengenai kontraindikasi terhadap pengguna wanita yang sedang hamil dan laktasi, sebaiknya jangan menggunakan dan memberikan obat ini kepada wanita yang sedang hamil dan laktasi.

Efek samping

Efek samping penggunaan obat ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi tubuh dan tingkat kesehatan dari pengguna. Oleh sebab itu, beberapa efek samping yang bisa saja muncul ketika menggunakan Aerius antara lain adalah :

  • Faringitis (peradangan pada bagian belakang tenggorokan)
  • Mulut kering
  • Mialgia  (nyeri pada otot)
  • Somnolen
  • Dismenore(nyeri pada saathaid)
  • Fatigue
  • Gangguan saluran cerna.
  • Mengantuk Sakit kepala
  • Pusing hingga demam
  • Insomnia / kesulitan tidur
  • Mual, muntah hingga diare
  • Dispepsia (nyeri atau sakit perut bagian atas)
  • Dapat menjadi penyebab meningkatnya nafsu makan

Interaksi obat

Aerius ataupun Desloratadin diketahui memiliki beberapa interaksi ketika digunakan secara bersamaan dengan jenis obat tertentu. Untuk itu, selalu perhatikan dan konsultasikan penggunan obat ini ketika ingin menggunakannya dengan obat-obatan lain. Beberapa interaksi yang terjadi diantaranya :

  • Dapat meningkatkan detak jantung menjadi lebih cepat ataupun ireguler ketika digunakan dengan obat berjenis Amiodarone
  • Efek samping Aerius diketahui dapat meningkat ketika Aerius digunakan secara bersamaan dengan jenis obat lain, yang berjenis antihistamin lain seperti difenhidramin, azythromycin, simetidin, eritromisin, fluoxetine atau ketokonazole, furanocoumarin.
  • Ketika digunakan bersamaan dengan obat amprenavir, maka dapat meningkatkan kadar Desloratadine.

Penyimpanan

Aerius merupakan obat yang masuk kedalam golongan obat keras, untuk itu perhatikan cara penyimpanan yang tertera pada kemasan aerius. Jangan menyimpan obat ini ditempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak dan jauhkan dari jangkauan hewan peliharaan. Ketika obat ini sudah memasuki tanggal atau waktu kadaluwrsa, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker langganan kamu sebelum menggunakannya. Karena bagaimanapun juga, reaksi obat yang sudah mulai memasuki masa kadaluwarsa tidak dietahui apakah masih memiliki efek baik atau malah akan memberikan efek yang buruk. Buanglah kemasan serta obat ini pada tempat-tempat yang aman, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diingikan.

Demikianlah penjelasan kami mengenai merk obat bernama Aerius, pada artikel kali ini. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi kamu semua dan menambah pengetahuan kamu mengenai fungsi, kegunaan, indikasi, kontra indikasi dari sebuah obat bernama Aerius. Tapi perlu diingat bahwa tulisan pada artikel ini tidak bisa dijadikan acuan utama untuk penggunaan obat Aerius, usahakanlah untuk selalu mengkonsultasikan kondisi tubuh dan kesehatan kamu kepada dokter atau lakukanlah medical check up secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh. Karena hanya dengan melakukan konsultasi dan check up yang rutin, maka kondisi tubuh akan dapat terus dipantau dengan baik, terlebih lagi bagi kamu yang memiliki aktivitas yang padat dan mengidap suatu penyakit. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn