Adalat – Fungsi Obat – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Adalat?

Adalat merupakan obat yang diproduksi oleh Bayer Schering Pharma dengan kemasan dos 30 x 1 tablet 30 mg. Obat ini digunakan untuk pencegahan dan pengobatan kelainan organ jantung yang umumnya dikenal dengan penyakit jantung koroner (Adalat, 2017). Jantung koroner sendiri adalah tersumbatnya darah yang mengandung oksigen oleh plak-plak pada arteri koroner. Selain itu, adalat juga digunakan untuk pengobatan hipertensi.

Adalat ORON 30 (Nifedipine) digunakan pula untuk kondisi aliran darah yang berkurang dikarenakan terdapat kejang arteri dan disebut pula dengan kondisi Raynaud’s syndrome. Sindrom ini biasa terjadi pada jari tangan dan juga jari kaki. Terkadang Raynaud’s syndrome pun terjadi pada hidung, telinga dan bibir. Pada bagian yang mengalami sindrom ini, akan terasa sakit ataupun kaki mati rasa dan menyebabkan bagian tersebut berubah warna menjadi putih kemudian biru ketika aliran darah terhenti dan warna akan berubah menjadi merah ketika darah mengalir kembali. Hal ini dapat terjadi dalam satuan waktu menit maupun jam.

Apa fungsi dari Adalat?

Obat ini bekerja dengan sistem gastrointestinal terapi yang berkaitan dengan sistem percernaan, terutama lambung dan usus. Adalat mengandung Nifedipine GITS (Gastro Intestinal tahunerapeutic) 20 mg, 30 mg, 60 mg/tablet. Nifedipine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi dan angina. Nifedipine termasuk anti hipertensi golongan calcium channel blockers. Nifedipine dalam kata lain tergolong obat penghambat kanal kalsium yang bekerja menurunkan tekanan darah arteri dengan cara melebarkan pembuluh darah perifer.

Mekanisme aksi Nifedipine adalah dengan cara merelaksasi otot-otot jantung dan pembuluh darah. Obat ini mencegah ion Calcium memasuki slow channels of cardiac dan otot jantung selama depolarisasi. Penghambatan ini menyebabkan vasodilatasi perifer dan koroner. Hal ini akan mengurangi terjadinya afterload, penurunan resistensi perifer dan penurunan tekanan darah (ADALAT OROS 30, 2017).

Bahaya penggunaan obat tanpa resep dokter pada Adalat sangat berbahaya. Manfaat yang diperoleh oleh pasien pun lebih besar persentasenya dibandingkan dengan presentasi resiko dan efek samping dari obat Adalat. Agar sesuai dengan yang diinginkan, maka pengguaan Adalat haruslah berdasarkan resep yang diberikan oleh dokter. Apabila sudah sesuai dengan resep dokter dan dosis yang diberikan Adalat dapat bekerja dengan baik dan bekerja dengan optimal untuk mengobati penyakit-penyakit.

Bagaimana dosis yang baik untuk Adalat?

Pengobatan yang dilakukan dengan Adalat harus berdasarkan resep dokter dan harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Berikut adalah dosis untuk obat Andalat OROS 30, akan tetapi aka nada kemungkinan untuk pengurangan dosis pada pasien lanjut usia dan pasien pengidap gangguan hati.

Dosis umum untuk obat Andalat OROS 30 yaitu sebagai berikut:

  • 1 tablet/hari
  • Untuk terapi awal: 30 mg/hari
  • Untuk dosis awal: 20 mg/hari
    Apabila terdapat indikasi medis dapat dipertimbangkan
  • Tablet tidak dapat dikunyah ataupun dihancurkan

Dosis nifedipine pada umumnya adalah sebagai berikut:

  • Raynaud’s syndrome (kondisi aliran darah yang berkurang dikarenakan terdapat kejang arteri)
    Dosis untuk dewasa
    Immediate release: 5-20 mg untuk 3 kali sehari dan dapat dikonsumsi sebelum makan
  • Hipertensi / tekanan darah tinggi
    Dosis untuk dewasa
    Immediate release: dosis awal 5 mg untuk 3 kali sehari dan dapat dikonsumsi sebelum makan
    Extended release: dosis awal 10-40 mg untuk 2 kali sehari atau 20-90 mg untuk 1 kali sehari
  • Agnia Pectrocis
    Dosis untuk dewasa
    Immediate release: dosis awal 5 mg untuk 3 kali sehari dan dapat dikonsumsi sebelum makan
    Extended release: 10-40 mg untuk 2 kali sehari atu 30-90 mg untuk 1 kali sehari (ADALAT OROS 30, 2017)

Apa efek samping dari obat Adalat?

Terdapat efek samping yang dialami ketika awal pengobatan, efek samping yang sering terjadi, efek samping serius dan efek samping lainnya. Berikut adalah uraian mengenai efek samping yang dialami oleh pasien dengan obat Adalat:

  • Awal pengobatan
    Pada awal pengobatan, pasien akan mengalami kulit yang kemerah-merahan dan peningkatan nyeri dada isakemik
  • Efek samping serius
    Terdapat efek samping yang serius untuk pasien Adalat yaitu pasien mengalam tekanan darah rendah dan juga gagal jantung. Tekanan darah akan turun dibawah normal
  • Efek samping yang sering terjadi
    Sakit kepala, asthenia (kelelahan kronis akibat penurunan fungsi-fungsi tubuh), pusing, mengantuk, edema perifer (akumulasi pembengkakan cairan dalam tubuh yang terjadi pada kaki), batuk dan sesak nafas, pusing, panas
  • Efek samping lain yang mungkin saja dapat terjadi
    Efek samping lain yang mungkin saja dapat terjadi adalah palpitasi (perasaan yang tidak menyenangkan karena kondisi detak jantung tidak normal), vasodilatasi (pelebaran diameter pembuluh darah yang terjadi ketika otot-otot dinding pembuluh darah mengendur), konstipasi (penyebab buang air besar cair adalah efek samping dari Adalat), gangguan penglihatan, sinkop (kehilangan kesadaran secara singkat), vertigo (kondisi yang terjadi secara tiba-tiba mengakibatkan sensasi diri sendiri atau lingkungan sekitar yang menjadi terasa berputar, perasaan yang tidak baik), kelainan fungsi hati, pruritus hiperplasia gingiva, myalgia (rasa sakit yang terdapat pada bagian otot tubuh), gynaecomastia (pertumbuhan payudara yang abnormal atau payudara besar sebelah akibat dari kelainan hormon estrogen dan testosteron yang menyebabkan pertumbuhan jaringan payudara secara berlebihan), tremor (gerakan gemetar yang berulang-ulang tanpa disengaja), impotensi, dan demam dan masih banyak lainnya.

Siapa Pasien Kontraindikasi untuk obat Adalat?

Kontraindiksi adalah hal-hal yang menjadi pantangan pasien untuk mengkonsumsi Adalat. Obat Adalat ini termasuk pada obat golongan calcium channel blokers. Calcium channel blokers adalah obat yang digolongkan karena sistem kerja yang menghambat Ca2+ secara selektif melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) otot jantung dan pembuluh darah, sehingga mengubah ukuran arteri jantung utama dan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung dengan menghambat spasme arteri koroner.

  1. Adalat tidak diperuntukan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensif terhadap obat-obatan yang termasuk pada golongan CCB (Calcium Channel Blockers)
  2. Obat ini sama sekali tidak boleh digunakan saat kehamilan
    Penggunaan obat Adalat yang termasuk pada golongan nifedipine sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini merujuk pada pernyatan FDA (badan pengawas obat dan makanan) yaitu obat Adalat membuktikan memiliki efek buruk terhadap janin hewan. Meskipun penelitian dilakukan pada hewan, hal ini memanglah harus diperhatikan secara serius. Apabila masih terdapat obat lain dengan memiliki fungsi yang sama dan juga memiliki kemanan yang lebih baik, akan lebih baik apabila menggunakan obat lain daripada harus menggunakan obat Adalat.
  3. Penderita angina yang tidak stabil
  4. Laktasi (proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI)
  5. Shok pengidap kardiovaskuler (kondisi terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung mendadak, stroke ataupun nyeri dada)
  6. Obat ini dikontraindikasi untuk penderita tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg
  7. Infark miokard (kerusakan otot jantung pada suatu bagian yang terjadi karena kurangnya aliran darah yang mengandung oksigen)
  8. Pasien ileostomi (pembuatan lubang antara ileum dan dinding abdomen untuk tujuan diversi vekal)
  9. Pasien yang menjalani terapi dengan menggunakan obat Adalat dianjurkan untuk hindari jus jeruk dan juga alkohol.
  10. Tidak dapat diminum beriringan dengan obat-obat enducer kuat enzim CYP3A4 (Dokter Digital, 2017)
fbWhatsappTwitterLinkedIn