Kolesterol adalah sejenis lemak yang terdapat di alirah darah dan sel tubuh lainnya. Sejatinya, tubuh manusia membutuhkan kolesterol untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon seperti hormon steroid yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah satu klasifikasi dari hormon steroid yaitu hormon seks yang terdiri dari androgen (androstendion, dehidroepiandrosteron, dihidrotestosteron, testosteron), estrogen (estradiol, estriol, estron) dan progestogen (progesteron). Setiap hormon yang terdapat dalam tubuh manusia harus berada pada kadar dan kondisi normal agar keadaan tidak terbalik menjadi membahayakan kesehatan.
Kesulitan tidur (insomnia) atau kelebihan berat badan karena nafsu makan yang tinggi merupakan salah satu efek kelebihan dan kekurangan hormon. Actalipid adalah obat yang diformulasikan untuk mengatasi penyakit Low Density Lipoprotein (LDL) atau yang oleh masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah kadar kolesterol jahat. Actalipid adalah obat produksi PT. Actavis Indonesia yang berdiri pada tahun 1969 dan berbasis di Jakarta.
Fungsi Obat
Actalipid mengandung zat aktif bernama atorvastatin. Atorvastatin termasuk obat hipolipidemia (obat yang berfungsi menurunkan kadar lipid) golongan statin atau HMG CoA reductase inhibitors.
Fungsi dari zat aktif yang terkandung dalam actalipid antara lain sebagai berikut :
- Sebagai pelengkap atau terapi tambahan untuk menurunkan kadar kolesterol total, c LDL, apolipoprotein dan trigliserida bagi penderita hiperkolestrolemia primer.
- Untuk mengobati penyakit hyperlipidemia kombinasi atau campuran.
- Untuk mengobati hiperkolestrolemia familial homozigot dan heterozigot.
- Untuk mencegah penyakit-penyakit kardiovaskulat seperti jantung koroner, penderita angina atau infark miokardial, stroke dan serangan iskemik transien.
- Untuk mengobati diabetes mellitus tipe 1 & 2 jika terjadi kasus kolesterol HDL rendah, peningkatan trigliserida, hipertensi, dan kontrol glikemia yang buruk.
Zat aktif atorvastatin pada actalipid ini bekerja dengan cara menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan kolesterol. Ketika kinerja enzim ini terhambat maka akan menyebabkan berkurangnya kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah. Kadar normal LDL dalam tubuh adalah <100mg/dl.
Gaya hidup yang kurang sehat dapat memicu bermasalahnya kadar kolesterol dalam tubuh. Untuk itu sangat wajar rasanya jika masing-masing kita memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kadar kolesterol normal tubuh dan tips menjaganya.
Dosis Obat
Dosis yang dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini disesuaikan dengan kebutuhan dan penyakit pasien, sebagai berikut :
- Untuk mengobati hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia campuran
Dosis yang dianjurkan : 1 x sehari/10 mg, jika diperlukan tingkatkan dosis menjadi 1 x sehari/80 mg dengan durasi konsumsi selama 4 minggu
- Untuk mengobati hiperkolesterolemia familial
Dosis yang dianjurkan : 1 x sehari/10 mg, jika diperlukan tingkatkan dosis menjadi 1 x sehari/40 mg
Jika masih diperlukan bisa ditingkatkan lagi menjadi 1 x sehari/80 mg, atau dapat dikombinasikan dengan resin penukar anion (bagi penderita hiperkolesterolemia familial heterozigot)
Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi ketika meminum obat ini diantaranya adalah sebagai berikut :
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, sembelit, diare, nyeri perut, dyspepsia, konstipasi, kembung dan diare
- Sakit kepala, susah tidur (insomnia), penipisan atau kerontokan rambut
- Dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang berpengaruh pada penderita diabeter tipe 2 akan tetapi persentase resiko ini cenderung kecil
- Dapat meningkatkan resiko cedera otot (myopathy) terutama apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dikombinasikan dengan obat lainnya. Hentikan pemakaian obat-obatan statin apabila terjadi cedera otot (myopathy) dan peningkatan kadar kratin kinase yang sangat tajam (lebih dari 5 x batas atas nilai normal) ataupun gejala gangguan otot parah lainnya
- Dapat menyebabkan kerusakan hati, mengurangi daya ingat, dan kebingungan akan tetapi kasus ini jarang terjadi
- Dapat menyebabkan gejala alergi seperti gatal, ruam, pembengkakan, pusing, kesulitan bernafas dan menelan namun hal ini jarang terjadi
Kontraindikasi
- Obat actalipid tidak dianjurkan bagi pasien yang mempunyai riwayat penyakit hipersensitif kepada atorvastatin dan obat-obatan golongan statin lainnya.
- Kandungan atorvastatin diketahui memiliki pengaruh buruk pada janin, maka wanita hamil dan wanita yang berencana untuk hamil dilarang mengkonsumsi obat ini.
- Atorvastatin diketahui dapat mengganggu metabolisme lipid pada bayi, ibu menyusui sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.
- Obat ini juga dilarang penggunaanya bagi pasien yang sedang dan memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan organ hati seperti kolestatis, ensefalopati, hepatitis, dan penyakit kuning.
Interaksi Obat
- Hindari mengkonsumsi actalipid bersamaan dengan obat-obat yang menghambat enzim sitokrom p450 secara kuat seperti itraconazole, ketoconazole, posaconazole, vorikonazol, erythromycin, clarithromycin, telitromisin.
- Harap berhati-hati ketika mengkonsumsi obat actalipid bersamaan dengan obat penghambat enzim sitokrom 450 yang lebih lemah seperti fluconazole, siklosporin, verapamil, diltiazem.
- Hindari penggunaan actalipid bersamaan dengan obat anti lipid lainnya karena dapat menyebabkan menurunnya tingkat lipid obat ini secara drastis.
- Harap berhati-hati ketika mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan colchicine, amiodaron, dronedarone, ranolazine, sakuinavir, ritonavir karena dapat menyebabkan resiko cedera otot (myopati) termasuk rhabdomyolysis.
- Zat aktif atorvastatin pada obat ini dapat menyebabkan menurunnya efek antikoagulan.
- Hindari meminum jus jeruk ketika mengkonsumsi obat ini karena dapat menyebabkan meningkatnya potensi efek samping atau toksisitas. Jus jeruk diketahui mengandung senyawa inhibitor CYP3A4 didalam usus. Dengan meminum jus jeruk ketika mengkonsumsi obat yang mengandung atorvastatin ini akan meningkatkan Cmax dan AUC yang berpengaruh terhadap persentase kemungkinan terjadinya efek samping.
Perhatian
- Waktu terbaik untuk mengkonsumsi actalipid adalah pada malam hari baik sebelum, sesudah maupun bersamaan dengan makan malam.
- Pasien penderita kolesterol dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat. Karena penggunaan obat akan lebih terasa manfaat dan perubahannya jika dibarengi dengan menjaga makan dan aktifitas fisik lainnya. Bagi penderita kolesterol jahat atau LDL, pastikan apa yang anda makan termasuk dalam daftar makanan rendah kolesterol jahat. Sedangkan bagi anda penderita kolesterol tinggi atau HDL, pastikan anda tidak mengkonsumsi makanan yang dilarang untuk kolesterol tinggi.
- Bagi pecandu alkohol hindari mengkonsumsi obat ini karena alcohol dapat berakibat buruk pada obat-obatan golongan statin.
- Penggunaan obat ini membutuhkan pengawasan khusus oleh dokter terkait bagi penderita gangguan hati, ginjal, kelenjar tiroid, dan pasien yang memiliki riwayat keluhan cedera otot.
- Obat ini memiliki potensi hepatotoksisitas, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah menggunakan obat ini bagi pasien yang bermasalah dengan fungsi hati.
- Sebelum menggunakan obat golongan statin, bagi pasien yang mengalami hipotirodisme (menurunnya sintesis dan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid) dianjurkan untuk mengatasi keluhan ini terlebih dulu.
- Sebagai bahan evaluasi dosis, lakukan pengecekan atau pemantauan terhadap kadar kolesterol secara berkala.
- Hindari melakukan aktifitas yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti mengemudi atau menyalakan dan mengoperasikan mesin setelah mengkonsumsi obat ini, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Segera laporkan kepada dokter terkait apabila terjadi gejala nyeri otot, rasa kaku, rasa lemah otot, yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA (Food and Drug Administration) telah menyatakan bahwa obat ini menunjukkan adanya efek buruk terhadap janin hewan dan manusia. Kesimpulan ini didapatkan dari berbagai data-data efek samping yang terjadi yang berhasil dikumpulkan melalui data penelitian dan data pemasaran. Sehingga actalipid yang mengandung zat aktif atorvastatin ini sangat dilarang bagi wanita hamil, wanita yang berencana hamil serta ibu menyusui. Atorvastatin menyebabkan kerusakan pada janin yakni dengan cara mempengaruhi kolesterol serum dan trigliserida yang berperan penting bagi perkembangan janin.