Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Makan Pasta

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Makan PastaBanyak orang kini mulai terbiasa dengan penggunaan microwave sebagai penghangat makanan yang mudah dan praktis. Bagi orang-orang yang memiliki kemampuan kurang dalam memasak atau mungkin tak banyak waktu untuk melakukannya, membeli makanan lalu menghangatkannya adalah hal yang umum di zaman sekarang. Tapi hal tersebut sebaiknya tak sembarangan dilakukan seperti kejadian pria ini.

Laporan ini hasil lansiran dari laman Detik Health yang diambil dari health.com, yakni seorang pria usia 20 tahun setelah makan makanan sisa semalam justru malah kehilangan nyawanya. Beberapa porsi pasta semalam yang masih sisa ia pilih untuk dihangatkan menggunakan microwave sebagai menu makan malam.

Sayangnya, sesudah menikmati pasta tersebut, satu setengaj jam kemudian timbul keluhan perut mual, sakit perut ditambah dengan sakit kepala. Bahkan tak hanya mual, ia pun sempat muntah-muntah. Orang tua AJ pun tak menganggap serius kondisi tersebut karena dianggap sebagai efek keracunann makanan saja yang jika dipakai istirahat pasti akan lebih baik.

Karena tidak enak badan, akhirnya AJ pun tidur setelah itu. Hanya saja, keesokan paginya orang tua AJ menemukan hal yang mengejutkan dan tak mengenakkan. Tubuh AJ sudah tidak bernyawa saat kedua orang tuanya mengecek kamarnya dan mencoba membangunkannya untuk berangkat kuliah. Benarkah keracunan makanan yang terjadi pada kasus satu ini?

Ya, benar bahwa apa yang dialami AJ adalah kondisi keracunan makanan yang sudah serius. Bahkan kasus AJ dianggap sebagai kasus keracunan makanan yang berbeda dari umumnya, dan dianggap lebih parah. Bacillus cereus adalah jenis bakteri pembentuk spora yang menjadi penyebab kematian AJ setelah prosedur autopsi dilakukan.

Pemeriksaan sampel pasta yang dihangatkan dan juga saus tomat yang digunakan AJ pun dilakukan oleh Laboratorium Referensi Nasional Belgia untuk KLB Foodborne. Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa dari seluruh bakteri yang tersisa di sana menghasilkan cukup racun untuk memicu gagal ginjal pada tubuh AJ dengan keluhan gejala seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Tips Menghangatkan Makanan Sisa

Dari kejadian yang dialami oleh AJ, bukan berarti dilarang untuk menghangatkan makanan sisa apalagi menggunakan microwave. Tentu hal ini sah-sah saja, namun beberapa hal berikut ini perlu Anda perhatikan dengan baik agar tidak membahayakan kesehatan.

  • Makanan sisa semalam perlu disimpan di dalam lemari es dengan suhu yang tidak lebih dari 4 derajat Celsius sebelum Anda menghangatkannya.
  • Bila menggunakan kompor untuk menghangatkan, api sedang saja untuk menghangatkannya supaya tak gosong dan panasnya pun bisa merata.
  • Memanaskan atau menghangatkan makanan berkali-kali sama sekali tidak dianjurkan, apalagi makanan seperti pasta, nasi dan daging dengan kandungan saus, krim atau susu.
  • Bila menghangatkan di atas kompor, teruslah aduk makanan tersebut untuk mencegah gosong dan agar panasnya bisa merata.
  • Jika memanaskan menggunakan microwave, amankah mengukus dengan plastik atau memanaskan makanan masih dengan plastik membungkus makanan? Pastikan bahwa wadah yang dimasukkan adalah yang memang aman di microwave. Tidak dianjurkan menggunakan sembarang plastik pembungkus makanan untuk dimasukkan ke dalam microwave atau dalam proses mengukus biasa.
  • Jika memanaskan menggunakan oven, seperti hendak menghangatkan roti ataupun gorengan, pastikan makanan sudah dilapisi lebih dulu dengan aluminium foil agar kerenyahannya bisa tetap terjaga.
  • Namun jika makanan sudah disimpan 3-4 hari, buang saja dan jangan coba-coba lanjut mengonsumsinya.

Berbagai risiko kesehatan dapat terjadi dari cara kita menghangatkan makanan mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga keracunan makanan serius, jadi perhatikan betul jenis makanan yang hendak dihangatkan, sesuaikan dengan alat penghangatnya dan bila sudah disimpan terlalu lama buang saja makanan tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn