Tertimpa kerucunan makanan bukan hal yang aneh lagi bagi masyarakat Indonesia. Sekitar dua juta kasus keracunan makanan per tahun terjadi di Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa keracunan makanan merupakan salah satu musibah yang menjadi perhatian pemerintah, terutama di daerah terpencil. Beberapa penyuluhan telah diberikan pemerintah guna menghindari peningkatan bahkan diharapkan dapat menurunkan angka jumlah kasus keracunan makanan di Indonesia per tahunnya.
Walaupun Anda berharap tidak akan pernah tertimpa keracunan makanan, mengetahui Cara Menangani Keracunan Makanan lebih awal sangat dianjurkan. Sehingga, apabila disekitar Anda atau bahkan Anda tertimpa keracunan makanan, Anda dapat dengan sigap menanggulanginya. Beberapa kasus keracunan makanan pada tahap tertentu membutuhkan pertolongan yang cepat agar tidak sampai membahayakan penderita. So, let’s check this out….
Sebelum dishare cara-cara menangani keracunan makanan, Anda perlu tahu dulu mana saja gejala keracunan makanan yang dapat ditangani sendiri di rumah dan mana yang harus segera mendapat penanganan dokter. Yang disebutkan di bawah ini adalah gejala yang harus mendapatkan penanganan dokter.
- Terkena demam tinggi.
- Gejala yang dialami sangat parah dan tidak membaik hingga beberapa hari.
- Sakit perut hebat.
- Mengalami gejala dehidrasi akut, misalnya urine beraroma tidak enak, berwarna gelap, dan sangat sedikit.
- Keracunan makanan yang dialami bayi atau anak-anak.
- Keracunan makanan secara massal dan terkait dengan sumber kontaminasi tertentu.
- Mengalami muntah-muntah lebih dari dua hari.
- Diare yang berlangsung lebih dari tiga hari atau kotoran bercampur darah dan lendir.
- Mengalami gejala seperti pandangan buram, otot lemas, atau sensasi geli di tangan.
- Gejala keracunan makanan yang muncul pada penderita penyakit kronis maupun pada lansia.
Setelah Anda dapat membedakannya, mari simak beberapa alternif untuk menangani keracunan makanan. Bahan dari penawar keracunan makanan ini merupakan bahan yang mudah ditemukan di rumah Anda. Atau mudah didapatkan di sekitar lingkungan Anda.
- Minum banyak air putih
Ketika gejala keracunan makanan menimpa Anda terutama muntah dan diare. Langkah awal, perbanyak minum air putih agar tubuh Anda tidak megalami dehidrasi dan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh. Selain itu, air juga dapat mebantu mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh Anda. Minumlah air hangat minimal 250ml per jam. Pastikan sehari tidak kurang dari 3 liter air.
- Minum air kelapa hijau
Kandungan tanin dan antidotum (anti racun) yang terdapat pada air kelapa hijau sangatlah tinggi. Air kelapa hijau juga mengandung enzim yang dapat mengurai sifat racun dalam tubuh. Kandungan elektrolit dalam air kelapa hijau dapat mengganti cairan yang hilang akibat muntah dan diare sehingga terhindar dari dehidrasi. Selain itu, manfaat air kelapa hijau yang lainnya adalah dapat meningkatkan energi karena mengandung vitamin yang banyak. Dapat menurunkan demam dan juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan asam lauratnya yang dapat melawan virus dan bakteri di dalam tubuh. Air kelapa hijau dapat diminum langsung maupun diambahkan madu.
- Teguk ramuan jahe
Bahan ini sangat mudah didapat dan hamper setiap rumah memiliki persediaan jahe. Jahe memiliki kandungan zat fitokimia (berfungsi sebagai analgenesik, anti peradangan, anti-bakteri), sehingga baik untuk mengatasi rasa mual dan masalah gangguan pencernaan. Rebus tiga ruas jahe bersama 500 ml air. Boleh ditambahkan sedikit gula merah atau madu jika tersedia. Dengan meminum ramuan jahe akan membantu mengurangi rasa tak nyaman pada perut dan membantu membersihkan bakteri yang berada dalam usus.
- Konsumsi bawang putih
Bawang putih juga dapat menjadi alternatif yang membantu saat gejala keracunan makanan muncul. Bawang putih mentah yang kaya akan allicin memiliki fungsi antivirus, antimikroba, dan antijamur yang ampuh membunuh berbagai organisme jahat yang menyebabkan keracunan makanan. Iris atau tumbuk bawang putih, cukup 1 sendok teh. Lalu taruh irisan atau tumbukan bawang putih tadi pada sendok makan kemudian campur dengan madu secukupnya. Berikan pada penderita keracunan makanan.
- Berikan cuka sari apel
Cuka sari apel ini kaya akan vitamin A, B1, B2, B6, C, dan E, bioflavonoid, dan pactin. Cuka sari apel yang bersifat antivirus ini akan dapat melindungi lapisan usus dan membunuh racun dalam tubuh. Cukup dengan mencampurkan dua sendok makan cuka apel pada segelas air dan berikan tiga kali sehari. Jika kurang suka dengan rasanya, dapat ditambahkan dengan madu.
- Konsumsi madu
Bagi Anda yang memiliki ketersediaan madu, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi madu. Madu memiliki antiseptic yang luar biasa, yaitu berupa hydrogen peroksida yang akan bereaksi bila madu dilarutkan dalam air putih. Fungsi dari hydrogen peroksida ini adalah untuk membersihkan virus dan pantogen lainnya dari mulut hingga usus. Sehingga dapat membantu menyembuhkan keracunan makanan. Itulah mengapa pada setiap ramuan alternatif yang memiliki rasa super “sedap” sebelumnya selalu ditambahkan madu. Selain untuk mengurangi rasa yang kurang sedap bagi beberapa orang, madu dapat menambahkan khasiat pada ramuan tersebut. Cukup tambahkan 2 sendok madu untuk sekali minum. Tapi sebelumnya, Anda harus memastikan keasliannya dengan memperhatikan Ciri-ciri Madu Asli.
- Makan pisang
Anda dapat memberikan pisang sebagai makanan pendamping penderita keracunan makanan. Zat potassium dan pactin pada pisang dapat membantu mengganti cairan elektrolit yang keluar saat diare. Selain itu, pisang juga dapat menambah energi tubuh dan membantu membuat kotoran menjadi lebih keras. Konsumsi pisang secara langsung tiga kali sehari.
- Minum jus lemon
Lemon mengandung 51% vitamin C yang dibutuhkan tubuh juga zat bioflavonoid. Zat-zat ini akan membantu membunuh organisme jahat dalam tubuh. Anda cukup memberikan segelas air yang telah dicampur perasan lemon. Untuk mengurangi rasa asam pada lemon, anda dapat menambahkan madu secukupnya.
Selain dari beberapa alternatif untuk menangani keracunan makanan yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa lagi alternatif lainnya seperti meminum jus apel, memakan buah blueberry kering, memakan buah salak beserta kulit arinya dan sebagainya. Namun, yang disebutkan di atas merupakan bahan-bahan yang mudah untuk Anda dapatkan karena keracunan makanan membutuhkan pertolongan segera agar keracunan tidak semakin parah. Anda harus segera menghentikan pertumbuhan organisme jahat di dalam tubuh.
Walaupun sebagian masyarakat lebih awam menangani keracunan makanan dengan obat yang mudah diperoleh di warung dan apotik, namun sangat disarankan untuk menggunakan bahan-bahan alami seperti yang disebutkan di atas. Alasannya tentu sudah paham, untuk mengurangi efek samping yang diterima tubuh, selama tidak dikonsumsi berlebihan. Karena bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi tubuh.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apabila pertolongan awal ini tidak dapat menghentikan keracunan makanan atau keracunan makanan tidak kunjung membaik setelah dua hari, maka segera bawa penderita ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Tangani masalah keracunan makanan dengan serius. Walaupun terkesan ringan awalnya, namun dapat berakibat kematian jika terlambat ditangani.