Masakan seafood alias makanan laut memang banyak yang menggemari, tentunya termasuk dengan kerang. Sebagian orang sangat menyukai kerang karena rasanya yang enak, namun perlu diperhatikan juga bahaya makan kerang bila terlalu sering apalagi berlebihan. Tak seperti ikan, para ahli menemukan bahwa kerang bersifat statis di mana para kerang mendapatkan makanannya dengan menyedot apapun yang ada di sekitarnya.
Tanpa menggunakan filter atau sejenisnya, kerang akan menyantap apa saja sehingga kerang bisa saja menyedot hal-hal yang mengandung zat-zat berbahaya sekalipun. Bahkan kita pun tak tahu bukan bahwa di dalam kerang ada kemungkinan terdapat logam berat? Berikut ini merupakan rangkuman akan bahaya dari mengonsumsi kerang.
- Logam Berat
Seperti yang sudah disebutkan secara singkat sebelumnya, kerang tak memiliki filter sehingga apapun yang ada di sekitarnya akan ia sedot. Caranya dalam menyedot apapun tersebut merupakan adalah untuk bertahan hidup di mana itu artinya ada kemungkinan besar bahwa logam berat pun ikut tersedot. Padahal logam berat masih termasuk dalam limbah industri.
Logam berat di dalam tubuh kerang bisa berbahaya bagi tubuh manusia yang mengonsumsi kerang tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung. Logam berat akan mengancam kesehatan tubuh manusia bila sampai masuk ke dalamnya. Maka dari itu, jangan senang dulu karena bisa menikmati kerang yang enak tanpa tahu ada apa saja bahaya dibaliknya.
- Kotoran Manusia
Tahukah Anda bahwa kerang bukan hanya menyedot zat-zat kimia berupa logam berat saja, melainkan juga kotoran manusia pun bisa saja ikut masuk ke dalam tubuh si kerang. Kerang sendiri tak akan masalah ketika zat-zat kotor tersebut karena tubuh kerang tak akan mengalami efek apapun setelahnya.
Namun tentunya tubuh manusia tidaklah bisa sekebal kerang dan hasilnya justru adalah berbanding terbalik. Sewaktu menyantap kerang, segala kotoran yang ada di dalam tubuh kerang pun akan turut masuk ke dalam tubuh kita. Akumulasi dari segala zat dan kotoran itulah yang bisa mengancam kesehatan tubuh dan menjadi racun mematikan.
- Overdosis Selenium
Makan kerang tak selalu aman dan tentu tetap ada risiko yang perlu diperhatikan di sini, seperti misalnya tubuh yang mendapatkan asupan selenium secara berlebihan. Selenium memang pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh supaya fungsi sistem kekebalan tubuh dan hormon tiroid dapat bekerja secara maksimal, namun asupannya bukan berarti boleh berlebihan.
Asupan mineral selenium harian yang paling tepat dan dianjurkan adalah 55 mg dan beberapa porsi kerang hanya akan melebihkan asupan selenium dari yang seharusnya. Rekomendasi asupan yang tepat dari Institute of Medicine adalah jangan sampai lebih dari 400 mg per harinya. Berbagai efek dari kelebihan selenium bagi tubuh antara lain adalah:
- Tubuh cepat lelah atau mudah kelelahan.
- Sakit perut.
- Mudah marah atau tersinggung.
- Kerusakan saraf.
- Overdosis Zat Besi
Besi merupakan salah satu nutrisi paling penting yang diperlukan oleh tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai pembentuk energi seluler dan pengangkut oksigen. Hanya saja, makan kerang terlalu sering dan banyak juga otomatis melebihkan asupan zat besi yang seharusnya di mana efek sampingnya bisa berupa:
Ditunjukkan pula oleh Pusat Kesehatan Universitas Maryland bahwa zat beis yang terlalu banyak menjadi peningkat risiko penyakit Alzheimer, jenis-jenis penyakit jantung tertentu, serta kanker walau hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
- Overdosis Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan salah satu vitamin penting yang tubuh manusia juga turut butuhkan dalam pembentukan asam amino serta enzim yang terlibat dalam proses produksi hemoglobin atau HB serta membawa darah dan oksigen pada seluruh tubuh.
Sayangnya, makan kerang terlalu banyak juga bisa menambah asupan vitamin B12 secara berlebih dan hal ini akan mengakibatkan timbulnya beberapa masalah kesehatan seperti misalnya:
- Kulit beruam
- Kulit gatal-gatal
- Penyakit pembuluh darah alias trombosis vaskular perifer.
- Diare
- Keracunan
Ada beberapa jenis racun yang terdapat di dalam tubuh kerang karena sifatnya yang menyedot apapun demi dapat makan dan bertahan hodup. Di bawah ini merupakan bahaya racun yang bisa terjadi pada pengonsumsi kerang.
- Neurologic shellfish poisoning – Racun jenis ini biasanya akan menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri sendi, mual, muntah, hingga vertigo. Penderitanya pun kemungkinan akan mengalami rasa menggigil seperti gejala flu.
- Paralitic shellfish poisoning – Racun jenis ini biasanya akan memunculkan gejala seperti rasa baal pada bagian gusi, lidah dan bibir di mana gejala-gejala tersebut akan mulai dialami 30-45 menit setelah memakan kerang. Waspadai juga adanya penyebaran gejala pada bagian tubuh lain, yakni di bagian ujung tangan dan kaki. Kemudian tak lama setelahnya pun tubuh dapat melemah disertai dengan sakit kepala sehingga gejala keracunan perlu segera ditangani karena bila terlambat bisa berakibat kematian.
- Diarrheal shellfish poisoning – Untuk racun jenis ini pada umumnya lebih sering dialami oleh orang-orang Jepang dan Eropa. Tanda-tanda yang dialami biasanya adalah adanya gangguan pencernaan seperti diare dan racun ini bakal menyerang hingga 2 hari lamanya.
- Amnestic shellfish poisoning – Racun jenis ini akan menyebabkan seseorang mengalami mual, pusing, muntah, hingga hilang ingatan secara jangka pendek. Ada pula tanda-tanda lain yang dapat menyusul seperti kejang sampai dengan kondisi koma. Bila tak segera ditangani secara benar, maka ada risiko penderita kehilangan fungsi kognitif.
Supaya dapat menghindari bahaya-bahaya makan kerang yang disebutkan di atas, alangkah baiknya kalau Anda mengonsumsi kerang sekali-sekali saja. Bila pun ingin menikmati kerang, pastikan bahwa kerang yang hendak dikonsumsi diambil dari tempat yang terpercaya sisi higienisnya.