Penderita Diabetes yang Masih Remaja, Waspadai 7 Komplikasinya Ini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi para remaja dengan risiko tinggi diabetes atau yang sudah punya kadar gula terlalu tinggi alias mengalami diabetes, ada risiko komplikasi yang mampu membahayakan tubuh jika dibiarkan. Berikut ini adalah sejumlah kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai para remaja dengan kadar gula darah tinggi dan mempunyai penyakit diabetes.

  1. Gagal Ginjal

Jika kesehatan ginjal tak dijaga dengan baik dengan tidak mengendalikan kadar gula darah yang terus meningkat, sebagai akibatnya ginjal menjadi kehilangan fungsinya karena rusak. Terlebih pada usia-usia muda seperti para remaja dengan diabetes, mereka akan lebih berpotensi besar mengalami gagal ginjal.

  1. Gangguan pada Penglihatan

Ketika kesehatan mata terganggu, mulai timbul adanya keluhan berupa mata kabur apalagi jika kadar gula darah tinggi, bisa-bisa ini adalah komplikasinya. Kadar glukosa dalam darah yang terlalu tinggi dan tak terkontrol dengan baik mampu meningkatkan risiko kerusakan retina mata dan sejumlah kasus pun ada pula yang sampai menderita glaukoma.

  1. Depresi

Dari usia remaja sudah menderita diabetes, maka ini dapat menjadi beban tersendiri untuk para penderitanya. Karena cukup tersiksa, apalagi dengan batasan dan aturan pola makan belum lagi pengobatan dan cara pengendalian gula darah, risiko depresi jauh lebih tinggi. Hal ini bisa menurunkan semangat beraktivitas sekaligus menurunkan kualitas hidup para remaja ini.

  1. Gagal Jantung

Sumbatan pada jantung dapat terjadi tak hanya karena kadar kolesterol tinggi maupun tekanan darah tinggi. Nyatanya, kenaikan gula darah yang sampai tidak dapat dikendalikan pun mampu menimbulkan komplikasi berupa penebalan dinding pembuluh darah dan penderitanya bisa alami sumbatan jantung sehingga pemompaan darah kurang maksimal dan jantung gagal fungsi.

  1. Hipoglikemia

Ketika seorang remaja punya riwayat pernah mengalami kejang hipoglikemik, hipoglikemia perlu diwaspadai. Ini karena ada kemungkinan penurunan drastis kadar glukosa darah sampai berada di bawah kadar normal secara dadakan yang berpengaruh pada fungsi kognitif yang turun. Beberapa faktor yang mampu mengakibatkan hipoglikemia adalah pengobatan diabetes serta pola makan yang kurang teratur.

  1. Ketoasidosis Diabetik

Saat tubuh memroduksi asam darah yang terlalu banyak dan berlebihan yang dinamakan keton, sementara insulin yang masuk tak cukup mengimbanginya otomatis kondisi ketoasidosis diabetik dapat mengancam. Itulah kenapa sangat penting untuk mendeteksi risiko diabetes sejak usia dini anak, memahami seperti apa ciri diabetes yang tak memperoleh penanganan tepat, serta menemui dokter dengan segera jika glukosa darah anak terlampau tinggi.

  1. Gangguan Pertumbuhan Fisik

Anak-anak dan remaja ada di masa pertumbuhan yang seharusnya berjalan cukup cepat, hanya saja diabetes yang tak terkendali dan tak segera ditangani mampu menjadi sebab lambatnya pertumbuhan fisik. Mulai dari berat badan yang rendah, pertumbuhan tulang yang lambat, serta pubertas yang lambat.

Untuk mengantisipasinya, para orang tua diharapkan untuk bisa terus memantau tumbuh kembang anak dengan memeriksakan tinggi, indeks massa, dan berat badan buah hatinya. Ini bisa menjadi cara untuk meminimalisir komplikasi diabetes yang bisa terjadi.

Nyatanya, diabetes bukan hanya menjangkiti para orang dewasa karena para remaja pun memiliki risiko yang sama besar. Oleh sebab itu, penting untuk senantiasa mengecek kadar glukosa darah sekaligus segera menangani kadar gula yang melonjak agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang tak diharapkan tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn