Sebelum Minum Obat yang Dijual Bebas, Perhatikan 6 Hal Ini Dulu Ya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi beberapa orang, sakit ringan saja tak perlu harus ke dokter apalagi ke rumah sakit. Untuk mengobati penyakit-penyakit ringan, seperti mungkin sakit kepala biasa, flu, sakit perut, batuk atau penyakit lainnya biasanya cukup dengan membeli obat yang dijual bebas. Meski lebih murah dan manjur-manjur saja, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya.

  1. Baca Label pada Kemasan

Pada kemasan obat yang dibeli selalu ada label yang perlu dibaca dengan teliti. Yang perlu kita baca meliputi indikasinya, komposisi obat, bahan aktif, serta efek samping yang kemungkinan dapat cukup berisiko. Bagi ibu hamil dan menyusui pun jangan sembarangan minum obat yang dijual bebas ya, yakni dengan membaca dulu label di kemasan sekaligus konsultasi dengan dokter

  1. Cek Kemasan Fisik

Saat membeli obat, pastikan selalu jeli juga dalam melihat dan mengecek kondisi kemasan fisik obat tersebut. Apakah kemasan masih bagus dan utuh, atau malah justru sudah koyak dan jelek? Hati-hati obat yang dijual bebas pun bisa saja telah rusak sehingga tak layak untuk kita konsumsi.

  1. Cek Dosis

Karena membeli obat tanpa resep dan panduan dari dokter, tentunya kita sendiri harus memahami hal tersebut dengan melihat dosis dengan teliti. Kalau bentuknya pil, tablet atau kaplet, pastikan baca keterangan takaran minum berapa pil/tablet/kaplet sehari; kalau bentuknya cair, maka perhatikan harus pakai sendok teh atau sendok makan dan berapa kali sehari meminumnya. Kurang maupun lebih sedikit saja dapat berpengaruh bagi tubuh lho.

  1. Cek Obatnya

Selain kemasan fisik dari obat, perhatikan juga obat tersebut. Kira-kira adakah perubahan pada warna, bau, hingga bentuk dari obat tersebut? Jika kemasan sebelumnya sudah terbuka biasanya sudah bercampur dengan udara sehingga bau dan warna dapat berubah; kalau sudah begini, sebaiknya hindari saja karena dikhawatirkan bukannya bereaksi baik untuk tubuh malah membahayakan.

  1. Taati Aturan dan Peringatan

Pada label obat selalu ada aturan minum dan juga peringatan yang tertera di sana, hal ini jangan hanya asal dibaca saja, tapi perlu ditaati ya. Jadi misalnya ada peringatan tak boleh dikonsumsi oleh orang hamil, menyusui, atau penderita diabetes, ikutilah peringatan tersebut. Menaati aturan dan peringatan sama dengan mencegah gejala negatif yang tak diharapkan.

  1. Hindari Obat Berbahan Aktif Kombinasi

Obat berbahan aktif kombinasi meliputi beberapa senyawa sebaiknya dihindari. Komposisi obat yang misalnya terdiri dari acetaminophen serta ibuprofen bisa cukup berbahaya bagi kesehatan yang dikhawatirkan malah memperburuk kondisi yang sedang ingin kita obati. Bahkan ada kemungkinan obat berbahan aktif kombinasi pun menjadi pemicu overdosis tanpa disengaja.

Pada dasarnya, obat yang dijual bebas paling baik digunakan oleh orang-orang dengan fungsi organ normal serta sehat. Waktu konsumsi obat pun tiga hari saja karena jika setelah meminumnya dalam tiga hari belum ada tanda-tanda membaik, perlu untuk segera ke dokter karena gejala akibat penyakit lain bisa saja timbul dan perlu secepatnya ditangani secara medis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn