Belum lama ada tersebar video yang kemudian menjadi viral keberadaannya, yakni berisikan momen seorang balita yang diduga diminumkan bir karena memang si orang dewasa memegang sebuah kaleng bir. Belum tentu benar bahwa isi dari kaleng itu adalah minuman beralkohol karena siapa tahu pula isinya sudah diganti dengan yang lain, namun warga net sudah telanjur dibuat emosi.
Mungkin kita sudah terbiasa mendengar anak yang diberi minum kopi walau hanya 1-2 sendok di mana hal ini dikenal bermanfaat untuk mencegah kondisi anak kejang-kejang. Namun pemberian bir atau minuman beralkohol, apakah hal seperti ini tak masalah dan boleh dilakukan kepada anak yang bahkan masih balita?
Nyatanya, kondisi tubuh anak berbeda dari orang dewasa, alkohol belum bisa dicerna sempurna oleh anak-anak karena organ tubuhnya yang masih terus berkembang. Oleh sebab itu, alkohol juga dibatasi konsumsinya hanya untuk orang-orang yang sudah dewasa sebab anak dengan usia 15 tahun ke bawah dapat berisiko keracunan alkohol entah itu karena konsumsi janga panjang atau jangka pendek.
Kalaupun ingin mengenalkan anak kepada minuman beralkohol, ada baiknya saat mereka sudah beranjak remaja saja, dan itupun harus bertahap sedikit-sedikit. Tak hanya itu, alangkah baiknya kalau percobaan pemberian alkohol walau sedikit saat si anak sudah lebih dari 15 tahun usianya.
Dokter pemerhati anak, dr Laurentya Olga dilansir dari Detik Health menjelaskan bahwa bayi dan anak tak seharusnya diberi alkohol karena sangat berbahaya. Risiko masalah kesehatan yang terjadi sangat serius, bahkan efek jangka pendek konsumsinya saja bisa meningkatkan kadar hormon insulin dalam darah sehingga hipoglikemia terjadi (yakni suatu kondisi di mana kadar gula darah menurun atau rendah).
Hati-hati jika seorang anak diberi minum alkohol lalu timbul gejala berupa kejang, sakit kepala atau pusing hingga kehilangan kesadaran. Anak balita masih berkembang seluruh organ tubuhnya sehingga tak dapat diberi minum alkohol baik itu sedikit maupun banyak-banyak. Ketika diberi dosis yang fatal, penurunan frekuensi napas pun bisa saja terjadi dan sebagai akibatnya adalah kematian.
Berikut adalah berbagai risiko yang bisa berbahaya bagi anak ketika anak yang masih dalam masa pertumbuhan malah diberi minum alkohol:
- Terhambatnya tumbuh kembang anak, khususnya pada organ jantung, hati, tulang dan otak.
- Terganggunya fungsi otak, kesehatan sistem saraf otak akan terpengaruh buruk sehingga pengaturan koordinasi gerak, kemampuan berbahasa, kemampuan berpikir dan daya ingat anak dapat mengalami masalah.
- Hipoglikemia, yakni kondisi kadar gula darah yang turun drastis dan terlalu rendah sehingga bisa berakibat koma pada anak.
- Keracunan alkohol, hal ini dapat terjadi kalau pemberian alkohol terlalu banyak dan menyebabkan anak mual serta muntah, suhu badan turun, kulit memucat dan cenderung membiru, kejang-kejang, kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran.
- Rusaknya liver, ini karena liver atau organ hati anak mendapatkan tekanan dari alkohol sehingga organ ini harus bekerja secara ekstra untuk membuang racun. Sirosis hati adalah risiko terbesarnya di sini.
Entah di dalam video itu sang anak benar-benar diberi minum alkohol atau tidak, namun hal ini bisa saja malah dicontoh oleh orang lain yang padahal aktivitas ini sangat buruk bagi kesehatan anak. Para orang tua perlu memahami pentingnya asupan yang benar untuk anak-anaknya, termasuk boleh tidaknya pemberian alkohol pada usia anak yang masih terlalu muda dan semoga informasi ini bermanfaat.