10 Gejala Batu Ginjal – Diagnosa, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

gejala batu ginjalPasti banyak dari kita yang pernah mendengar penyakit satu ini yang dapat mengganggu fungsi kerja dari ginjal. Namun, tahukah apa sebenarnya penyakit batu ginjal itu? Apakah batu ginjal berbahaya atau tidak, dan bagaimana seharusnya cara penanganannya?

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai berbagai hal yang harus di ketahui tentang batu ginjal, dari gejala hingga penanganan serta bagaimana cara pencegahannya secara tepat.

Apa itu batu ginjal?

Batu ginjal mengacu pada endapan yang terbentuk di dalam ginjal yang disebabkan oleh mineral maupun kristal serta asam garam lainnya. Endapan tersebut dapat membentuk seperti batu dengan strukturnya yang keras pula. Untuk penyebabnya, penyakit batu ginjal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Terbentuknya batu ginjal juga dapat mempengaruhi cara kerja sistem eksresi tubuh, yang bisa pula mengganggu kerja kandung kemih, dan dapat menyebabkan rasa yang sangat menyakitkan pada saat buang air kecil.

Batu ginjal terbentuk jika terjadi adanya ketidakseimbangan kadar garam, mineral, serta unsur lainnya di dalam urin atau air seni. Faktor yang paling umum menjadi penyebab batu ginjal adalah apabila seseorang kurang minum air putih.

Tipe Batu Ginjal

Mengetahui tipe atau jenis batu ginjal yang diderita dapat membantu menentukan pengobatan yang tepat. Dengan mengetahui apa saja tipe batu ginjal, juga bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran kita akan pentingnya kesehatan ginjal, serta juga dapat membantu untuk mencegah terbentuknya berbagai macam penyakit batu ginjal ini.

Batu Ginjal Kalsium

Batu ginjal yang terbentuk dari kalsium merupakan batu ginjal yang paling banyak ditemukan. Kalsium yang membentuk batu ginjal tersebut biasanya kalsium yang berupa oxalate. Kalsium oxalate merupakan sebuah unsur yang tubuh dapatkan dari konsumsi sayuran, buah, kacang maupun makanan lainnya.

Hati kita juga termasuk organ yang memproduksi oxalate. Faktor lainnya seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi vitamin D, operasi usus, serta gangguan metabolisme tubuh lainnya bisa menyebabkan meningkatkan konsentrasi kalsium di dalam urin. Selain oxalate, salah satu jenis kalsium lainnya yang juga bisa menyebabkan batu ginjal adalah kalsium fosfat. Namun, kasus batu ginjal kalsium fosfat jarang sekali ditemukan.

Batu Ginjal Struvite

Batu ginjal struvite terbentuk akibat adanya infeksi pada sistem urin seperti contohnya infeksi pada kandung kemih. Batu ginjal yang satu ini bisa membesar dengan cepat dengan ukuran yang cukup besar pula. Terkadang penyakit batu ginjal yang satu ini juga menimbulkan berbagai gejala.

Batu Ginjal Akibat Asam Urat

Batu ginjal yang diakibatkan asam urat disebabkan karena tubuh kekurangan cairan tubuh atau karena kehilangan banyak cairan tubuh. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi akan protein juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya batu ginjal asam urat. Satu lagi yakni faktor genetik menjadi faktor penyebab terjadinya batu ginjal asam urat.

Batu Ginjal Sistin

Batu ginjal sistin terbentuk pada orang-orang yang mengalami kelainan bawaan yang membuat tubuh memproduksi asam amino atau sistinuria yang berlebihan.

Gejala Batu Ginjal

Batu ginjal mungkin tidak akan menimbulkan gejala apa pun sebelum batu ginjal tersebut mengalami pergerakan di dalam ureter. Ureter merupakan sebuah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Jika batu ginjal sudah bergerak di antara saluran tersebut, maka gejela batu ginjal kemungkinan besar akan dirasakan si penderita.

Gejala-gejala yang dirasakan dapat berupa:

  1. Rasa sakit yang sangat pada bagian punggung bagian samping, tepatnya pada bagian di bawah tulang rusuk.
  2. Rasa sakit yang menyebar ke perut bagian bawah hingga pangkal paha.
  3. Rasa sakit yang timbul saat menggerakan badan dan terjadi dalam kurun waktu yang sering.
  4. Sakit saat buang air kecil.
  5. Air seni berwarna kemerah-merahan, coklat pekat, atau merah.
  6. Air seni berbau menusuk.
  7. Mual atau muntah
  8. Sering ingin buang air kecil
  9. Terjadi demam yang disebabkan oleh adanya infeksi.
  10. Sering buang air kecil dengan air seni yang keluar sedikit.

Rasa sakit sebagai gejala batu ginjal dapat berubah-ubah tempat, karena seiring berjalannya waktu batu ginjal dapat mengalami perubahan posisi di dalam sistem urin di dalam tubuh. Dan seiring dengan berjalannya waktu pula, gejala yang ditimbulkan batu ginjal dapat semakin parah.

Segera kunjungi dokter apabila gejalanya sudah seperti berikut:

  • Rasa sakit yang sangat yang mengakibatkan anda sulit untuk duduk, atau pun saat rasa sakit tersebut membuat tidak nyaman dalam posisi apapun.
  • Terdapat darah di dalam urin.

Segera periksakan ke dokter jika genjala sudah seperti dua poin di atas agar Anda segera bisa mendapatkan pertolongan dari dokter.

Penyebab Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal seringkali disebabkan tidak hanya oleh satu faktor penyebab. Ada faktor-faktor lainnya yang juga dapat turut andil dalam terbentuknya kristalisasi mineral-mineral seperti kalsium, oxalate, ataupun garam di dalam ginjal yakni air seni yang tidak mengandung cukup unsur yang dapat membantu mencegah terjadinya kristalisasi mineral atau unsur penyebab batu ginjal lainnya.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai berbagai penyebab batu ginjal, simak uraiannya berikut ini:

  • Kurang Minum Air Putih

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kurang minum air putih dapat mengakibatkan garam, mineral serta zat lainnya di dalam urin mengalami pengendapan, menyatu dan membentuk batu ginjal. Kurang minum air putih merupakan faktor penyebab batu ginjal yang paling umum.

Karena tubuh sebagian besar terdiri dari cairan maka, cairan tersebut harus terpenuhi secara benar agar tidak mengakibatkan adanya penyebab gagal ginjal akut yang mengganggu pada tubuh. Meski hal ini terdengar sepele namun perlu di waspadai.

  • Kondisi Kesehatan atau Penyakit Tertentu

Banyak kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi keseimbangan unsur yang ada di dalam air seni. Kondisi tersebut juga bisa mengakibatkan terbentunya batu ginjal. Contoh kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab batu ginjal yaitu radang usus.

  • Faktor Keturunan

Penyebab batu ginjal juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Banyak keluarga yang dari generasi ke generasi ditemukan anggota keluarga yang mengalami batu ginjal.

  • Gangguan Kelenjar Parathyroid

Kelenjar parathyroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormone parathyroid. Hormone tersebut merupakan hormone yang membantu mengontrol jumlah kalsium di dalam darah. Namun jika terjadi gangguan pada kelenjar parathyroid seperti membesarnya kelenjar tersebut sehingga menyebabkan produksi kalsium meningkat di dalam darah. Dan, kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya batu ginjal. Tetapi, faktor yang satu ini jarang sekali menjadi faktor yang menyebabkan batu ginjal.

Cara Mendiagnosis Batu Ginjal

Jika anda sudah merasakan berbagai gejala yang mengindikasikan jika anda menderita batu ginjal, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan apakah benar anda mengalami batu ginjal atau tidak. Tes untuk mendiagnosis batu ginjal tersebut biasanya akan meliputi prosedur-prosedur seperti berikut ini:

1. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mengetahui konsentrasi kalsium di dalam darah. Hasil dari tes darah ini juga bisa digunakan untuk memonitor kondisi kesehatan anda secara menyeluruh, serta jika ada penyakit lain yang anda derita, maka akan terlihat di dalam hasil tes darah.

2. Tes urin

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita batu ginjal atau tidak, tes urin menjadi salah satu tes yang sangat penting. Berbeda dengan tes urin biasa, tes urin untuk mendiagnosa batu ginjal memerlukan sampel urin anda dua hari dalam kurun waktu dua hari berturut-turut. Dari hasil tes urin ini akan diketahui seberapa banyak mineral atau unsur lainnya yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

3. Menggunakan Sinar X

Sinar x juga akan digunakan dalam mendiagnosis batu ginjal. Hal tersebut dilakukan untuk melihat dan mengetahui bentuk batu ginjal karena dapat dicitrakan dengan sinar x. Tes serupa juga bisa dilakukan dengan menggunakan ultrasound, atau bisa pula menggunakan computerized tomography (CT).

Cara Mengobati Batu Ginjal

Cara atau treatmen pengobatan terhadap batu ginjal akan berbeda antara jenis batu ginjal. Ukuran batu ginjal juga menjadi pertimbangan lain dalam menentukan pengobatan seperti apa yang paling tepat untuk dilakukan guna menghilangkan batu ginjal tersebut. Berikut penjelasan mengenai pengobatan batu ginjal menurut besar kecilnya batu ginjal yang diderita.

Jika ukuran batu ginjal kecil.

Sebagian besar kasus batu ginjal tidak memerlukan penanganan yang terlalu serius. Batu di dalam ginjal tersebut dapat dikeluarkan sendiri melalui cara:

a.   Perbanyak Minum Air Putih

Minum air putih hingga 2,8 liter perhari dapat membantu mengeluarkan batu di dalam ginjal. Memperbanyak minum air putih juga bisa membantu membuat urin menjadi jernih dan tidak pekat. Jika seseorang yang menderita batu ginjal mengalami dehidrasi, maka hal tersebut dapat memperparah kondisi batu ginjal dan rasa sakit yang ditimbulkan. Gagal ginjal juga diakibatkan karena efek kekurangan air putih pada tubuh.

b.   Obat Penghilang Rasa Sakit

Batu yang keluar dari ginjal akan menimbulkan rasa yang sangat menyakitkan. Obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen, acetaminophen atau naproxen sodium bisa membantu menghilangkan rasa sakit yang menyertai saat proses pengeluaran batu ginjal.

c.   Terapi Medis

Dokter mungkin akan memberikan pertolongan guna membantu seseorang yang menderita batu ginjal dalam mengeluarkan batu dari ginjalnya. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan tertentu agar mempermudah dalam pengeluaran batu ginjal. Pengobatan ini dinamakan alpha blocker. Alpha blocker akan membantu menenangkan otot-otot di dalam ureter, mempercepat cepat pengeluaran batu ginjal, serta disertai dengan hanya sedikit rasa sakit.

Jika ukuran batu ginjal besar

Jika cara-cara di atas sudah dilakukan namun batu ginjal tetap tidak keluar, mungkin dikarenakan ukuran dari batu ginjal yang terlalu besar, terjadinya pendarahan, atau menyebabkan kerusakan pada ginjal dan menyebabkan infeksi. maka akan diperlukan penanganan yang lebih intensif guna mengeluarkan batu ginjal. Prosedur yang akan dilakukan dapat meliputi;

a.   Menggunakan Gelombang Suara

Untuk kondisi batu ginjal tertentu, penangan dengan menggunakan gelombang suara dibutuhkan untuk membantu mengeluarkan batu ginjal. Gelombang suara digunakan untuk menghasilkan getaran yang cukup kuat untuk menghancurkan batu ginjal, sehingga akan lebih mempermudah untuk mengeluarkannya saat buang air kecil.

Menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu ginjal dapat menimbulkan efek samping yang mungkin akan membuat anda merasa tidak nyaman. Efek samping dari penggunaan prosedur ini diantaranya air seni yang disertai darah, pembengkakan pada abdomen bagian belakang, pendarahan pada ginjal, dan rasa sakit saat batu ginjal melewati saluran ureter sebelum keluar bersamaan dengan urin.

b.   Pembedahan untuk mengangkat batu ginjal dengan ukuran yang besar

Untuk kasus batu ginjal yang ukurannya sudah cukup besar, maka operasi pembedahan perlu dilakukan untuk mengeluarkan batu tersebut dari dalam ginjal. Saat prosedur pembedahan dilakukan, penderita batu ginjal akan diberikan anestesi total.

Cara Mencegah Batu Ginjal

Batu ginjal yang masih berukuran kecil memang merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat serius, namun tentu saja efeknya bisa dirasakan dan mempengaruhi kehidupan dan aktifitas sehari-hari. Cara pencegahan terbentuknya batu ginjal sangat erat kaitannya dengan gaya hidup serta pola makan. Sangat penting untuk tahu bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal agar fungsi dari ginjal tersebut tetap optimal.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah batu ginjal:

  • Perbanyak minum air putih.
  • Kurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi kalsium khususnya oxalate.
  • Pilih makanan yang memiliki sedikit kandungan protein lemaknya.
  • Kurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam.
fbWhatsappTwitterLinkedIn