Glaukoma merupakan salah satu dari jenis-jenis penyakit mata yang disebabkan tingginya tekanan pada bola mata sehingga menimbulkan kerusakan saraf pada mata yang cukup serius. Penyakit ini dapat membahayakan kesehatan mata, dan jika tidak segera ditangani secara perlahan-lahan mata akan mengalami kebutaan. Glaukoma terjadi karena sistem aliran cairan pada mata mengalami penyumbatan sehingga alirannya terganggu. Meningkatnya volume cairan pada mata akan menimbulkan tekanan sehingga saraf optik pada mata terganggu.
Glaukoma menjadi penyebab kedua terbanyak di dunia yang menyebabkan kebutaan pada penderitanya setelah penyakit katarak. Penyakit ini pun tidak dapat dicegah, namun bila segera terdeteksi dan cepat ditangani, gejala dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan efek yang buruk. Penyakit mata glaukoma secara umum terbagi dua jenis, yaitu glaukoma sudut terbuka yang lebih umum terjadi dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka berarti hanya sebagian saluran cairan mata saja yang tersumbat, sementara pada glaukoma sudut tertutup saluran pengalir cairan tersebut tersumbat sepenuhnya.
Penyebab Penyakit Glaukoma
Penyakit ini dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor, yaitu:
- faktor genetik, yaitu kelainan gen yang terjadi dalam tubuh seseorang
- terjadi penyumbatan pembuluh darah
- paparan zat kimia yang menimbulkan cedera atau iritasi
- peradangan akibat infeksi bakteri.
Selain penyebab di atas, berbagai faktor resiko juga dapat mempengaruhi seseorang mengalami glaukoma. Faktor resiko tersebut antara lain faktor keturunan, orang yang berusia 60 tahun ke atas, menggunakan obat tetes kortikosteroid dalam waktu yang sangat lama, menderita penyakit tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi atau penyakit sel sabit.
Gejala Penyakit Glaukoma
Glaukoma selalu ditandai dengan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat, juga ditandai dengan gejala lainnya seperti:
- penglihatan menjadi kabur
- terdapat blind spot atau sudut buta pada mata
- ketika mata melihat ke arah cahaya yang terang, akan terlihat lingkaran seperti pelangi
- terjadi kelainan pada pupil mata, misalnya ukuran pupil menjadi tidak sama.
Pengobatan Glaukoma
Tindakan pengobatan untuk penyakit glaukoma dapat dilakukan dengan beberapa cara yang disesuaikan dengan gejala yang dialami penderita. Agar resiko kebutaan dapat dihindari, dokter akan melakukan tindakan sebagai berikut.
- Pemberian obat tetes, dimana obat tetes ini hanya bisa didapat dengan resep dokter. Obat tetes tersebut dapat berupa dari golongan analog prostaglandin, golongan antagonis β-adrenergik, golongan inhibitor karbonik anhidrase dan golongan parasimpatomimetik.
- Pemberian obat oral, seperti acetazolamide dari golongan inhibitor karbonik anhidrase dan glisero dari golongan hiperosmotik.
- Teknik laser untuk menguras cairan mata yang berlebih, dengan dua teknik yaitu trabekuloplasti dan iridotomi.
- Tindakan operasi, dilakukan jika obat-obatan dan teknik laser tidak dapat membantu.
Bahaya dari glaukoma yang parah dapat dicegah dengan menerapkan cara menjaga kesehatan mata yang baik dan benar. Selain itu, hindari bahaya lensa kontak pada mata agar penyakit glaukoma tidak bertambah parah. Dengan penanganan yang tepat, gejala dan efek buruk dari glaukoma dapat diminimalisir.