Setiap bulannya, wanita akan mengalami premenstual syndrom atau lebih sering disebut dengan PMS. PMS normal terjadi dalam beberapa hari menjelang menstruasi dan wajar terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa wanita keluhkan nyeri yang cukup kuat di perut bagian bawah, beberapa lainnya cenderung alami perubahan suasan hati (mood swing) yang berlebihan.
Pada beberapa wanita, kondisi PMS yang telah disebutkan diatas bisa terjadi hingga menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi bahkan pingsan. Apakah hal ini normal terjadi? Bila Anda pernah mengalami PMS yang lebih parah daripada orang disekeliling Anda, hati-hati bisa jadi Anda terkena premenstrual dysphoric disorder atau PMDD.
Apa itu PMDD dan Mengapa Bisa Terjadi?
PMDD atau premenstrual dysphoric disorder terjadi pada mereka yang mengalami PMS dengan keluhan yang lebih parah. Selain nyeri dan kram yang menyerang, Anda akan terganggu oleh gangguan fisik dan mental yang menghambat kegiatan sehari-hari. Tidak seperti PMS, PMDD bisa terjadi dalam seminggu penuh bahkan lebih. Gejala pada PMDD akan muncul setiap hari selama siklus menstruasi berjalan sehingga wanita pada kondisi ini susah menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat menjelaskan proses terjadinya PMDD. Namun, secara umum peristiwa PMDD terjadi akibat perubahan hormon seperti hormon esterogen progesteron yang mempengaruhi siklus menstruasi setta hormon serta hormon serotonin yang berpengaruh terhadap suasana hati.
Gejala yang Muncul pada Wanita dengan PMDD
Gejala-gejala PMDD dapat dideteksi baik melalui pengamatan fisik maupun mental. Beberapa gejala berikut muncul pada wanita dengan PMDD, yaitu:
- Sering alami peningkatan detak jantung (takikardia) seperti orang yang sedang merasa gugup meskipun tidak didukung kondisi yang genting. Menurut American Heart Association, detak jantung normal orang dewasa berkisar 60 hingga 100 kali per menit.
- Emosi tidak stabil bahkan terhadap hal-hal kecil yang biasanya tidak terlalu mengganggu. Emosi yang tidak stabil ini dikeluhkan keluar begitu saja dan tidak dapat dikontrol sehingga biasanya wanita dengan gejala seperti ini memilih mengurangi interaksi sosial.
- Kehilangan minat terhadap hobi bahkan hubungan dengan orang terdekat .
- Mudah merasa panik dan cemas akan banyak hal
- mudah tersinggung oleh perkataan orang lain
- muncul jerawat yang lebih banyak dari biasanya
- Nyeri perut yang intens selama beberapa hari bahkan minggu
- Gangguan nafsu makan yang menurun secara ekstrem
- Nyeri persendian yang mengakibatkan wanita susah untuk bergerak aktif
- Sakit kepala yang cukup intens
Demikian ulasan tentang PMDD yang terjadi pada beberapa wanita. Bila Anda mengalami gejala-gejala yang dimuat di atas, segera periksakan diri kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika nantinya hasil pemeriksaan bukan menunjukan PMDD, setidaknya Anda sudah berusaha peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan waspada terhadap segala kemungkinan yang menyangkut kesehatan Anda.