Penyebab Infeksi Telinga pada Anak Dan Cara Penanganannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Infeksi telinga dapat menyerang siapa saja dan usia berapa saja. Namun infeksi telinga lebih sering dialami oleh anak-anak. Gejala utamanya adalah telinga yang berair pada satu atau kedua telinga yang perlu mendapat penanganan khusus. Untuk mengetahui bagaimana anak-anak terkena infeksi telinga tidaklah mudah. Diperlukan kejelian dari orang tua untuk mencermati tanda-tanda infeksi tersebut sebelum akhirnya dibawa berkonsultasi pada dokter. Berikut dijelaskan gejala dan cara penanganan infeksi telinga pada anak.

Gejala Infeksi Telinga pada Anak

Penyebab infeksi telinga dengan gejala utama telinga berair lebih berisiko besar dialami oleh anak usia di bawah tiga tahun atau balita. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh atau imunnya yang masih rentan dalam menangkal berbagai penyakit. Penyebab telinga sakit pada anak hingga infeksi ini adalah pilek dengan cairan pilek yang dihasilkan terinfeksi bakteri atau virus. Kemudian cairan pilek tersebut terjebak di telinga bagian tengah hingga akhirnya menjadi penyebab gendang telinga sakit hingga terinfeksi.

Jika gendang telinga sudah terinfeksi maka warnanya dapat berubah menjadi kemerahan dan mudah pecah hingga mengeluarkan cairan. Keluarnya cairan dan timbul bau tak sedap dari telinga merupakan salah satu penyebab gendang telinga bengkak yang perlu Anda waspadai. Beberapa gejala infeksi telinga ini diantaranya adalah demam, gangguan pendengaran, merasa tidak enak badan, mual hingga muntah hingga telinga menjadi berair.

Kondisi telinga berair ini dapat terjadi selama beberapa saat saja atau dalam waktu yang lama. Cairan yang dikeluarkan telinga tersebut berasal dari gendang telinga yang mengalami infeksi dan pecah tadi sehingga menimbulkan lubang atau perforasi.

Namun tidak semua anak akan mengalami demam saat terkena infeksi telinga ini. Tetapi biasanya mereka akan lebih rewel dan lebih sering menangis sambil menarik-narik telinganya sehingga dapat menjadi penyebab telinga berdarah. Gejala lain yang turut menyertai adalah kesulitan tidur, tidak nafsu makan, muntah hingga diare dan tentu saja sakit pada telinganya.

Pada banyak kasus, anak-anak yang berusia di bawah 6 bulan dapat mengalami gejala infeksi telinga yang disertai dengan demam diatas 38 derajat celcius. Pada kondisi ini sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Infeksi telinga pada anak hingga menyebabkan telinganya mengeluarkan cairan ini dapat mengganggu kemampuannya untuk mendengar. Biasanya memang akan membaik dalam waktu satu minggu sampai pendengaran menjadi normal kembali. Jika cairan di telinga tidak hilang sepenuhnya maka dan terus saja berair dalam waktu yang lama maka perlu juga berkonsultasi pada dokter. Kondisi ini dalam masyarakat dikenal dengan nama congek.

Akibat infeksi telinga ini akan semakin besar dengan adanya kebiasaan penggunaan dot. Berdasarkan sebuah penelitian, kasus infeksi telinga 33%  lebih rendah pada anak yang tidak menggunakan dot. Anak-anak memang mudah terserang infeksi telinga karena tabung eustachius mereka masih pendek yakni sekitar 1,25 centimeter dengan posisi horizontal. Tabung eustachius pada anak dapat berkembang menjadi tiga kali lipat lebih besar jika beranjak dewasa. Tentunya pada saat dewasa, dengan ukuran tabung eustachius lebih besar maka dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi telinga. [AdSense-B]

Penanganan Infeksi Telinga pada Anak

Cara mengobati telinga berair pada anak adalah dengan mengonsultasikannya segera pada dokter THT. Dokter pun akan memeriksa telinga anak Anda dengan otoskop. Bila hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa gendang telinga bengkak, merah dan terdapat cairan yang sudah mengering maka bisa jadi si kecil mengalami infeksi telinga.

Selain itu dokter pun akan memeriksa apakah gendang telinga bergerak merespon alat bernama pneumatic otoscope yang dapat mengeluarkan hembusan udara ke telinga. Anak dinyatakan positif telinganya terinfeksi bila telinganya tidak dapat bergerak atau merespon alat tersebut. Selain itu, jika ada cairan yang malah terkumpul di telinga bagian dalam maka dapat dipastikan si anak menderita infeksi telinga.

Biarpun infeksi telinga biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, dokter tetap meresepkan antibiotik. Anda juga boleh menambahkan paracetamol anak dan ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan demam. Berikan juga kompresan air hangat atau obat tetes telinga pada telinga si kecil. [AdSense-C]

Namun sebelumnya berkonsultasilah pada dokter untuk memilih obat tetes mana yang cocok. Selain itu jangan lupa berikan banyak asupan air putih agar si kecil tidak dehidrasi. Anda pun harus menerapkan cara membersihkan telinga anak dengan benar untuk menghindari infeksi seperti jangan membersihkan telinga pada saat kering, jangan membersihkan telinga terlalu dalam dan bersihkan telinga dalam posisi terbaring atau si anak tertidur.

Penyebab infeksi telinga hingga mengakibatkan telinga berair pada anak memang perlu Anda waspadai. Kondisi ini jika tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan gendang telinga pecah hingga telinga menjadi berdarah. Oleh sebab itulah, jika bayi Anda mengalami gejala infeksi telinga seperti demam, gangguan pendengaran, mual hingga muntah, kehilangan nafsu makan, sulit tidur dan sering menarik-narik telinganya maka segeralah berkonsultasi ke dokter THT untuk mendapat penanganan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn