Akathisia merupakan sindrom neuropsikiatri atau gangguan gerakan yang mengakibatkan penderitanya tidak dapat diam atau selalu ingin bergerak.
Seseorang yang mengalami akathisia akan kesulitan dan gelisah sepanjang waktu karena dirinya tidak dapat menahan diri untuk bergerak. Biasanya akathisia muncul sebagai efek samping dari mengonsumsi obat antipsikotik.
Akathisia juga terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan waktunya, yaitu:
- Akathisia akut, terjadi ketika Anda minum obat dan gejalanya terjadi dalam kurun waktu kurang dari enam bulan.
- Akathisia tardif, terjadi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah Anda minum obat.
- Akathisia kronis, terjadi selama lebih dari enam bulan.
- Akathisia putus, terjadi setelah enam minggu setelah Anda mengganti atau menghentikan konsumsi obat antipsikotik.
Penyebab Akathisia
Sampai artikel ini dibuat, dokter masih belum mengetahui secara pasti kenapa akathisia dapat terjadi. Namun, akathisia dapat terjadi karena efek samping dari obat antipsikotik. Obat tersebut biasa digunakan untuk mengobati skizofrenia, gangguan bipolar, serta depresi.
Beberapa obat antipsikotik yang dapat menyebabkan akathisia adalah:
- Klorpromazin
- Flupenthixol
- Fluphenazine
- Haloperidol
- Loxapine
- Molindone
- Pimozide
- Prochlorperazine
- Thioridazine
- Thiothixene
- Trifluoperazine
Kemungkinan besar obat-obat tersebut memblokir reseptor untuk dopamin otak. Seperti yang kita ketahui, dopamin merupakan pembawa pesan kimiawi yang dapat mengontrol gerakan.
Selain obat antipsikotik di atas, terdapat beberapa obat lain yang mampu untuk menyebabkan akathisia, seperti:
- Obat anti mual
- Penghambat saluran kalsium
- Obat vertigo
- Obat penenang sebelum operasi
- Penghambat reuptake serotonin selektif
Gejala Akathisia
Penderita akathisia akan merasakan dorongan yang sulit dikendalikan untuk bergerak. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari kondisi tersebut adalah:
- Panik
- Gelisah
- Pemarah
- Tidak sabar
Karena hal tersebut, maka mereka akan melakukan beberapa hal yang dapat meredakan gejala tersebut, seperti:
- Bergerak maju mundur
- Memindahkan beban dari satu kaki ke kaki lainnya
- Berjalan di tempat
- Mengayunkan kaki saat duduk
- Menyeret kaki saat berjalan
Apakah Akathisa Berbahaya?
Akathisia yang tidak ditangani dengan tepat dapat memperburuk kondisi tubuh yang menyebabkan perilaku psikotik. Kondisi yang lebih parah dapat terjadi seperti penyakit mental yang tidak terkontrol. Selain itu, akathisia juga dapat meningkatkan risiko tardive dyskinesia.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda dapat langsung menemui dokter jika mengalami efek samping dari obat antipsikotik atau obat lainnya. Terlebih jika Anda mengalami beberapa gejala akathisia.
Dokter akan melihat gejala tersebut apakah ada pada diri Anda atau tidak. Selain itu, dokter juga akan menanyakan kapan gejala tersebut mulai terjadi. Anda mungkin juga akan melakukan pemeriksaan tes darah dan penilaian perilaku.
Hal tersebut ditujukan untuk melihat apakah Anda mengidap akathisia atau kondisi lain yang serupa. Beberapa kondisi dengan gejala serupa akathisia yaitu:
- Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom ini menyebabkan dorongan untuk menggerakkan kaki dan biasanya terjadi pada malam hari. Anda mungkin juga merasakan rasa sakit pada kaki.
- Tardive Dyskinesia
Kondisi ini juga merupakan efek dari obat antipsikotik. Dalam hal ini Anda akan melakukan berbagai gerakan yang berulang seperti berkedip.
- Kecemasan
Karena akathisia juga memiliki gejala kecemasan, maka bisa saja hal yang Anda alami bukannya akathisia, namun memang rasa cemas yang tinggi.
Cara Mengobati Akathisia
Jika dokter telah menyatakan bahwa Anda mengidap akathisia, maka dokter akan menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan yang menyebabkan akathisia.
Namun, jika perlakuan tersebut tidak dapat menghentikan akathisia, maka beberapa obat yang dapat diberikan untuk mengobatinya adalah:
- Beta-blocker, seperti Propranolol
- Obat antikolinergik, seperti Benztropine dan Biperiden.
- Antagonis 5HT2A, seperti Mianserin, Mirtazapine, Trazodone, dan Cyproheptadine. Obat-obat ini digunakan untuk antidepresan dan pada dosis rendah mampu untuk meredakan gejala akathisia.
- Vitamin B6 dalam dosis tinggi
- Obat penyakit parkinson seperti amantadine. Obat ini dapat meningkatkan kadar dopamin pada otak yang berguna untuk mengontrol gerakan. Efek tersebutlah yang dapat meredakan akathisia dan juga gejala otot lain yang disebabkan oleh obat antipsikotik.
- Benzodiazepin, merupakan obat yang anti cemas yang digunakan untuk jangka pendek
Cara Mencegah Akathisia
Cara yang tepat untuk mencegah akathisia adalah dengan menggunakan obat antipsikotik dalam dosis yang rendah. Jika diperlukan, maka penambahan dosis dilakukan secara bertahap.