Tony Hudgell yang kini berusia 4 tahun harus kehilangan kakinya karena sejak usianya yang masih teramat muda telah mendapatkan kekerasan dari ayah kandung dan kekasih ayahnya. Dari usianya yang masih bayi, yakni 41 hari saja, Tony mengalami sepsis dan gagal organ akibat perlakuan kasar ayahnya sendiri dan bahkan sempat dibawa ke rumah sakit karena tubuhnya di mana-mana patah tulang.
Beruntung kemudian ada seorang wanita yang berbaik hati untuk mengadopsi Tony alias mengangkatnya menjadi anak. Saat tulang paha bocah ini tak dapat diselamatkan karena tulang yang tak rata di tahun 2016, akhirnya jalur tindakan medis berupa amputasi mau tak mau ditempuh. Sang ibu angkat tak tinggal diam karena melalui pemberian kaki prostetik/kaki palsu darinya, Tony ada harapan untuk berjalan kembali.
Dikutip dari The Sun, Paula Hudgell selaku orang tua angkat Tony mengatakanbahwa keputusan paling berat baginya adalah ketika keputusan amputasi harus diambil. Tak ada pilihan lain yang tersedia, dan karena Tony sendiri tak pernah bisa berjalan, sang ibu angkat juga tidak tahu kadar kestabilannya saat berjalan meski tetap mencoba optimis.
Kaki prostetik baru akhirnya Tony dapatkan dan bahkan pada ‘kaki’nya tersebut terdapat dekorasi berupa gambar Spiderman, superhero fiktif dari Marvel Comics. Tony pun masih harus membiasakan diri untuk penggunakan kaki palsu tersebut dengan bantuan dan dukungan dari sang ibu angkat. Paula berharap inilah awal hidup baru bagi buah hatinya.
Kabar baiknya, Tony sendiri dengan kaki prostetiknya sudah bisa berjalan-jalan di taman bermain yang letaknya tak jauh dari rumah mereka di Kent, Inggris. Keoptimisan sang ibu angkat terus berlanjut di mana ia pun mengungkapkan bahwa seiring waktu teknologi dan medis bakal berkembang dan saat usia Tony 14 tahun (10 tahun dari sekarang), pembuatan kaki prostetik pasti sudah mengalami kemajuan pesat.
Kaki prostetik memang menguntungkan bagi beberapa penderita penyakit atau pasien yang diamputasi , meski begitu, efek samping berupa infeksi bisa saja terjadi ketika bagian puntungnya tak dibersihkan rutin; hal ini bisa malah membuat keadaan bekas amputasi makin serius. Itulah kenapa, para pasien dengan kaki prostetik harus tetap melakukan pemeriksaan walau dalam penggunaannya seperti tak ada masalah.