Di zaman sekarang ini, kesehatan merupakan hal penting yang sering di abaikan. Salah satu yang menjadi penyebab terhadap rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sumber informasi terhadap jenis-jenis penyakit, penyebab serta bahaya yang ditimbulkan. Salah satu penyakit yang tidak begitu banyak sumber informasi yang bisa di dapat adalah penyakit thalasemia. Tahukah ada dengan penyakit thalasemia?
Jika dilihat dari definisi thalasemia, dimana thalasemia merupakan salah satu penyakit kelainan darah yang disebabkan faktor dari genetika sehingga menyebabakan protein di dalam darah penderita tidak dapat berfungsi secara normal. Thalasemia juga dapat digolongkan sebagai penyakit pada sistem peredaran darah.
Menurut pembagiannya, jenis thalasemia dapat dibagi menjadi 2 golongan dan 7 jenis. Golongan yang pertama disebut dengan thalasemia alfa dengan 4 jenis yaitu silent carrier , thalasemia a trait, hemoglobin H disease, thalasemia alfa mayor. Sedangkan golongan kedua disebut thalasemia beta dengan 3 jenis diantaranya thalasemia minor, thalasemia intermedia, thalasemia mayor.
Penyakit thalasemia memiliki beberapa gejala yang bisa kamu kenal. Adapun beberapa gejala penyakit thalasemia yaitu penderita tidak merasakan gejala apapun. Hal ini sering terjadi pada penderita thalasemia minor dikarenakan pada penyakit thalasemia minor hanya mengalami kerusakan gen yang ringan.
Gejala berikutnya penderita akan merasakan kelelahan yang disebabkan kekurangan hemoglobin, pembengkakan pada organ limpa yang dikarenakan beban kerja yang berat menjalankan fungsinya menyaring sel darah merah yang rusak, mudah terserang infeksi, hingga warna urin yang berubah menjadi keruh.
Bagi para penderita penyakit thalasemia, bisa di pastikan akan melakukan proses transfusi darah selama hidupnya dimana tindakan ini di ambil sebagai langkah penyelamatan jiwa pasien. Penyakit thalasemia jika tidak segara ditangani dengan tepat, tentu saja dapat membahayakan nyawa penderitannya. Adapun 8 bahaya penyakit thalasemia yang dapat membahayakan kesehatan penderita penyakit thalasemia meliputi:
- Terjadi gangguan pada organ jantung
Penyakit thalasemia dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap organ jantung si penderita penyakit. Gangguan ini disebabkan oleh efek dari transfusi darah yang meningkatkan kadar zat besi yang membuat jantung mengalami gangguan dan penurunan kemampuan dalam menjalankan tugasnya memompa darah. Oleh karena itu, penderita thalasemia juga mengalami pemeriksaaan jantung minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui fungsi jantung pasien dalam kondisi yang baik.
- Kelainan pada organ hati
Seperti bahaya penyakit yang pertama, dampak dari kelainan pada organ hati juga disebabkan oleh efek dari transfusi darah yang menjadikan kadar zat besi di dalam darah menjadi meningkat. Kelainan pada organ hati ini dapat berupa pembesaran pada organ hati yang jika dibiarkan akan membuat jaringan parut dan hepatitis.
Untuk itu, penderita penyakit thalasemia perlu juga melakukan pemeriksaan organ hati minimal 3 bulan sekali agar kelainan pada organ hati ini dapat di cegah dan di atasi. Bentuk pencegahan juga dapat berupa pemberian anti virus dan penerapan terapi khelasi. [AdSense-B]
- Mengalami kesulitan bernafas
Bagi penderita penyakit thalasemia akut, dampak negatif yang dapat terjadi adalah penyempitan tulang hidung yang membuat pasien akan kesulitan saat bernafas. Agar hal ini tidak terjadi, maka perlu dilakukan transfusi darah secara teratur untuk menyetabilkan sel darah merah hingga penyempitan tulang hidung dapat dihindari.
- Syok septik
Syok septik adalah bahaya berikutnya pada penyakit thalasemia yang merupakan salah satu efek samping setelah transfusi darah dimana bentuk dari syok septik ini berupa badan menjadi mengigil, mengalami panas tinggi, hingga hipotensi.
- Mengalami sindrom miopati
Selain bahaya pada penyakit thalasemia, sindrom miopati juga menjadi bagian dari bahaya penyakit itp. Sindrom miopati adalah salah satu dari sekian banyak penyakit otot yang menjadikan fungsi dari serabut otot tidak mampu menjalankan tugasnya dengan normal. Jika sindrom ini menjadi semakin parah, maka dapat menyebabkan kelumpuhan, otot menjadi kaku, keram, dan tegang. [AdSense-C]
- Pembesaran organ limpa
Hal ini disebabkan bentuk sel darah merah yang banyak mengalami kerusakan, membuat kerja organ limpa menjadi berat dalam mengolah sel darah merah. Apabila organ limpa mengalami pembesaran yang parah, maka secepatnya harus segera dilakukan operasi.
- Kelainan pada tulang
Seperti yang sudah kita ketahui, fungsi dari sumsung tulang belakang yang memproduksi sel darah merah akan mengalami gangguan jika jumlah sel darah tidak normal. Gangguan ini ternyata dapat berdampak negatif terhadap kesehatan tulang. Penderita penyakit thalasemia dapat mengalami kelainan bentuk tulang, osteoporosis, nyeri sendi. Gangguan ini juga menyebabkan kepadatan tulang menjadi menurun.
Jika ini semakin parah, tulang akan berisiko tinggi mudah patah. Untuk itu penderita thalasemia sebaiknya memperhatikan asupan mineral, kalsium dan vitamin D dengan seimbang sebagai langkah pencegah agar tidak terkena bahaya thalasemia yang satu ini. Mengkonsumsi beberapa makanan seperti ikan, jus jeruk, tempe, dan kacang-kacangan adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari terjadinya kelainan pada tulang.