Waspada, Inilah 5 Komplikasi Thalasemia yang sangat Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Definisi thalasemia sebagai penyakit kelainan darah yang bersifat genetik dan dapat menyebabkan protein dalam sel darah merah (Hb) tidak dapat berfungsi normal cukup menakutkan. Pada pengidap penyakit tersebut banyak hal yang mungkin terjadi, karena kita tahu bahwa Hb merupakan hal yang sangat penting untuk mendistribusikan oksigen dalam tubuh. Jika pendistribusian tidak lancar karena kurangnya Hb normal maka dapat menyebabkan kita mudah lelah, sering mengantuk, pingsan, dan juga kesulitan untuk bernapas.

Terlebih lagi, penyakit thalasemia yang tidak ditangani dengan hati-hati dan baik dapat memicu serangkaian komplikasi thalasemia. Komplikasi ini tentu sangat merupakan bahaya thalasemia yang perlu diwaspadai, karena sudah merembet ke organ dan fungsi tubuh yang lain.

Kemungkinan terberat adalah dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu kita perlu memperhatikan penyebab thalasemia. Lalu, apa saja komplikasi thalasemia yang mungkin terjadi pada tubuh manusia?Berikut kami sampaikan ulasannya dengan lengkap dan menyeluruh.

1. Adanya pembesaran pada limpa

Thalasemia yang tidak ditangani dengan sangat baik sangat mungkin menyebabkan pembesaran atau pembengkakan pada limpa. Komplikasi bisa dikatakan yang paling serius. Ketika tubuh kesulitan mendaur ulang sel darah yang memiliki bentuk tidak normal akibat penyakit tersebut maka jumlah darah yang terdapat pada limfa akan meningkat. Jika sudah terjadi pembengkakan, pengobatan thalasemia melalui transfusi darah akan menjadi tidak efektik.

Di satu sisi limfa membengkak karena adanya darah yang menumpuk, namun di sisi lain pengidap membutuhkan tranfusi darah baru untuk meningkatkan jumlah sel darah yang sehat untuk melakukan fungsi distribusi oksigen dengan optimal dan sebagainya. Jika hal ini sudah terlanjur terjadi maka cara untuk mengatasi pada umumnya adalah operasi pengangkatan limfa.

2. Gangguan pertumbuhan dan masa pubertas

Penderita juga dapat mengalami gangguan pada pertumbuhan tubuh maupun pubertasnya. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada hormon pertumbuhan dan sistem hormon secara keseluruhan, karena adanya masalah pada kelenjar pituitari yang sensitif terhadap zat besi. Padahal kita tahu bahwa penderita thalasemia kesulitan untuk ekskresi zat besi dalam tubuh.

Kelenjar pituitari yang rusak akan menghambat pertumbuhan dan masa pubertas penderita. Kondisi ini memungkinan terjadinya komplikasi yang lebih serius diantaranya pada kelenjar hormon (tiroid dan pankreas).

3. Gangguan pada organ hati

Penderita thalasemia akan memiliki kadar zat besi yang lebih tinggi dari orang normal tergantung dari jenis thalasemia yang mereka idap. Kadar zat besi yang tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati. Efek lanjutannya adalah muncul penyakit yang berkenaan dengan hati seperti hepatitis, fibrosis, dan sirosis. [AdSense-B]

4. Gangguan pada jantung

Selain gangguan pada kerja hati, zat besi yang berlebihan juga dapat menyebabkan jantung kita bermasalah. Gagal jantung adalah salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit thalasemia. Hal ini disebabkan oleh penumpukan zat besi sehingga menyebabkan penurunan kekuatan pompa jantung, aritmia, serta yang paling parah adalah gagal jantung.

Bagi penderita wajib untuk melakukan pemeriksaan setidaknya 6 bulan sekali serta mengukur kondisi aliran listrik jantung setiap 1 tahun sekali.

5. Masalah pada tulang

Jika sel darah merah sehat yang terdapat pada tubuh menurun karena penyakit thalasemia maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah pada tulang kita.

Katakanlah seperti penyakit persendian, kelainan bentuk tulang, patah tulang, serta osteoporosis rentan terjadi. Risiko ini muncul karena thalasemia memicu gangguan pada sumsum tulang serta meningkatkan risiko kepadatan tulang yang rendah.

Oleh karena itu penderita disarankan untuk memperbanyak konsumsi telur, brokoli, tempe, tahu, ikan, dan kacang-kacangan untuk mendapatkan nutrisi vitamin D dan kalsium serta rutin mengkonsumsi obat thalasemia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn