Para wanita muda tak dapat dipungkiri banyak yang tertarik dengan bedah plastik. Demi meningkatkan rasa percaya diri, mereka tak ragu untuk mengubah bentuk tubuh yang dianggapnya kurang indah. Meski hal ini bukan hal tabu lagi bagi beberapa orang, penting untuk selalu mempertimbangkan risiko-risiko bahaya dari tindakan medis satu ini.
Seorang gadis bernama Maria Chiara Mete ingin mengubah bentuk hidungnya karena sering mengeluhkan hal tersebut kepada keluarga dan teman-temannya. Pada akhirnya, sebagai kado ulang tahunnya ke-21, ia boleh menempuh operasi plastik. Operasi plastiknya sederhana, hanya mengubah bagian hidung, namun justru merenggut nyawa gadis ini.
Ia berkunjung ke klinik operasi plastik di Italia, tepatnya di Casa del Sole pada Juni 2019 lalu. Bukannya berakhir dengan baik dan lancar, keluarga gadis ini justru melihat ada yang salah pada hasilnya di mana kemudian Mete dikabarkan tak lama kemudian kena serangan jantung. Dilansir dari Fox News, Mete lalu dibawa ke sebuah rumah sakit di wilayah Latina oleh keluarga.
Namun sayang, dokter di rumah sakit tersebut justru menyatakan bahwa gadis tersebut telah mati otak. Kondisi inilah yang rupanya menjadi pemicu Mete akhirnya meninggal dunia seperti yang dinyatakan oleh dokter. Pamannya menuturkan bahwa pihak keluarga sama sekali tak paham bagaimana bahaya operasi hidung dapat menyebabkan seseorang yang baru 21 tahun meninggal.
Rhinoplasty adalah sebutan atau istilah medis untuk operasi hidung ada kalanya memang ditempuh oleh beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu berkaitan dengan pernapasan. Hanya saja, banyak pula yang tertarik melakukan dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki proporsi hidung serta menambah kecantikan.
Meski operasi pada umumnya tergolong aman, ada beberapa kasus seperti yang dialami Mete. Kenali risiko bahaya operasi plastik apa saja yang bisa terjadi ketika menempuh rhinoplasty seperti berikut:
- Bentuk hidung tak lama malah jadi aneh
- Area hidung dan sekitarnya mati rasa atau kebas
- Bekas sayatan dari prosedur operasi
- Reaksi negatif terhadap anestesi
- Infeksi
- Bengkak yang terus-menerus
- Nyeri berkepanjangan
- Perdarahan
- Pada dinding antara lubang hidung timbul lubang
Pada kasus Mete, disebutkan bahwa kondisi mati otak terjadi pada dirinya di mana biasanya hal ini disebabkan oleh tidak adanya suplai oksigen dan darah menuju otak. Ini lalu menjadi penyebab sistem otak seluruhnya tak dapat bekerja maksimal. Mati otak dapat dipicu oleh adanya perdarahan intrakarnial, hipoglikemia, meningitis ataupun trauma.