Sulit Teridentifikasi, Waspadai Gejala Omicron Siluman Ini!

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Varian Covid-19 Omicron belum selesai, namun kini mulai beredar kabar bahwa Omicron memiliki subvarian yang lebih mengerikan.

Subvarian Omicron BA.2 atau omicron siluman adalah subvarian yang berbeda dari BA.1 karena pertumbuhannya yang jauh lebih cepat menurut penelitian yang dinyatakan oleh WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia).

Menurut pernyataan Siti Nadia Tarmizi selaku Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes melansir dari laman Detik Health Senin lalu (1/3), penularan Omicron siluman lebih cepat dan tingkat keparahannya pun lebih tinggi.

Hanya saja dari seluruh kasus Omicron, Omicron BA.1 masih lebih banyak dijumpai dengan kasus sebesar 90%.

Namun, bukan berarti Omicron BA.2 tidak dapat cepat menyebar; oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.

Walau masih lebih banyak kasus Omicron BA.1 di Indonesia, kasus Omicron siluman atau BA.2 di tanah air sudah mencapai 200 lebih.

Di berbagai negara lain, salah satunya di Inggris, Omicron siluman mulai mendominasi karena penyebarannya yang sangat cepat.

Berikut ini adalah sejumlah gejala umum Omicron siluman yang sebaiknya mulai diperhatikan oleh masyarakat :

  • Tenggorokan sakit/gatal
  • Pilek
  • Pusing
  • Batuk-batuk
  • Tubuh nyeri atau pegal-pegal
  • Tubuh cepat lelah
  • Bersin-bersin
  • Ruam pada kulit
  • Muntah-muntah
  • Nafsu makan turun
  • Berkeringat lebih banyak di malam hari
  • Konjungtivitis
  • Kabut otak
  • Kehilangan kesadaran/pingsan

Meski terdapat serangkaian gejala yang perlu diketahui, masyarakat harus lebih mewaspadai tiga gejala utama, yakni batuk, sakit tenggorokan dan bersin-bersin.

Ketiga kondisi tersebut walau tampak umum justru menjadi gejala khas dari Omicron siluman.

Apakah setelah divaksin tetap dapat tertular Omicron siluman?

Ya, tetap ada kemungkinan tertular atau terkena Omicron siluman walaupun sudah divaksin.

Seperti halnya kasus Covid-19 varian lainnya, vaksin tidak dapat menghentikan penularan dan mencegah seseorang untuk tidak terjangkit sama sekali.

Tujuan vaksinasi adalah melindungi tubuh dan menurunkan risiko gejala yang parah saat terinfeksi Covid-19.

Walau masih bisa tertular, orang-orang yang sudah menempuh vaksinasi lengkap memiliki peluang lebih kecil untuk terkena infeksinya daripada yang belum menempuh vaksinasi.

Tetap patuhi protokol kesehatan dengan baik, seperti rajin mencuci tangan, mengenakan masker, dan menghindari kerumunan.

Bila terjadi gejala seperti yang telah disebutkan dan menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh, segera lakukan tes Covid-19 untuk memastikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn