14 Terapi Skleritis Paling Alami dan Efektif

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Skleritis yang merupakan radang pada area mata pada sklera dan menimbulkan rasa sakit yang kronis bisa terjadi karena komplikasi dari beberapa penyakit lainnya. Untuk itu, belum ada pengobatan khusus yang bisa digunakan untuk menyembuhkan skleritis tersebut. Terapi yang bisa dilakukan adalah untuk mengatasi penyakit yang mendasari skleritis dan juga pengobatan dengan mengkonsumsi beberapa asupan yang bisa memperbaiki skleritis.

Pengobatan yang bisa dilakukan pada penderita skleritis adalah pengobatan untuk penyakit yang mendasari skleritis tersebut dan biasanya membutuhkan terapi khusus untuk mengatasinya. Beberapa jenis terapi skleritis yang bisa dilakukan tersebut akan kami ulas pada artikel berikut ini.

  1. Eye Drop atau Obat Tetes Mata

Terapi untuk mengobati skleritis secara topikal umumnya akan dilakukan dengan pemberian obat tetes mata sebagai bentuk perawatan sistemik tambahan. Obat tetes mata ini umumnya bersifat anti inflamasi seperti obat tetes steroid topikal, obat tetes anti inflamasi nonsteroid topikal dan juga antibiotik topikal apabila skleritis yang diderita pasien dirasa akan menular pada orang lain.

  1. Injeksi Steroid Subconjunctival

Injeksi steroid subconjunctival lokal juga bisa membantu mengurangi gangguan mata bernama skleritis, akan tetapi ada efek samping yang bisa ditimbulkan dari injeksi ini sehingga butuh perhatian lebih lanjut dari dokter yang menangani.

  1. Kortikosteroid

Kortikosteroid topikal bisa digunakan dalam terapi supaya peradangan mata bisa berkurang namun hanya bersifat sistemik. Kortikosteroid bisa digunakan untuk pasien yang tidak responsif terhadap penghambat COX atau pasien yang memiliki penyakit posterior atau nekrosis.

Untuk dosis awal adalam 1 mg/kg/hari dan dosis ini akan semakin ditingkatkan. Efek samping yang ditimbulkan dari pemberian steroid ini adalah penurunan resistensi terhadap infeksi, iritasi lambung, peningkatan tekanan intraokular, osteoporosis, meningkatnya berat badan, perubahan mood dan juga hiperglekimia.

  1. Imunomodulator Agen

Apabila penyakit skleritis tidak bisa dikendalikan dengan kortikosteroid secara baik, maka terapi imunodulator bisa digunakan. AKan tetapi untuk pasien yang memakai steroid mungkin harus mempertimbangkan terapi ini.

Konsultasi dengan rheumatologist atau internist lain sangat dianjurkan sebelum menjalani terapi ini. Pasien yang memiliki rheumatoid arthritis kemungkinan akan ditempatkan pada metotreksat. Sedangkan untuk pasien dengan granulomatosis wegener kemungkinan juga membutuhkan siklofosfamid atau mikofenolat.

  1. Cyclosporine

Cyclosporine memiliki sifat nefrotoksik sehingga bisa digunakan untuk terapi tambahan pada pasien dengan skleritis sehingga pemberian kortikosteroid bisa dikurangi.

  1. Infliximab

Infliximab yang merupakan penghambat alfa tumor nekorisis menunjukkan peranannya dalam terapi untuk pengobatan skleritis. Pengobatan ini terdiri dari infus secara berulang kali karena efek pengobatan yang tidak permanen atau tidak berlangsung lama.

  1. Vitamin C

Vitamin C sudah digunakan dalam terapi skleritis dan menghasilkan hasil yang cukup memuaskan. Dosis secara oral vitamin C yang diberikan membuat pasien bisa mempersingkat durasi penyakit dan juga menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan penyakit ini.

Dalam pemberian vitamin C yang memang tidak bertahan cukup lama di dalam tubuh ini, maka perlu diberikan beberapa jam sekali untuk menggantikan vitamin C yang sudah hilang dari tubuh. Pemberian vitamin C pada penderita skleritis akan mengurangi rasa sakit penderita dan juga mengurangi warna merah agak ungu di mata dalam beberapa jam atau dalam waktu semalam.

  1. Vitamin A

Memang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara skleritis dengan vitamin A, akan tetapi vitamin A dipercaya dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan dari skleritis tersebut.

Vitamin A berperan sebagai inflamasi dan menyehatkan organ mata serta memiliki kandungan antioksidan tinggi yang akan menyehatkan mata secara menyeluruh. Disamping itu, vitamin A akan membuat kornea mata jauh lebih kuat sehingga bisa melindungi mata dari berbagai macam bakteri serta virus mata.

Beberapa sumber vitamin A yang baik diberikan pada terapi skleritis adalah ubi, telur, keju ricotta, wortel, susu dan hati ayam.

  1. Vitamin B12

Sejauh ini, penelitian sudah memberikan bukti jika anda hubungan antara vitamin B12 dengan skleritis. Seorang penderita yang didiagnosa mengalami skleritis ternyata juga kekurangan vitamin B12. Fungsi dari pemberian vitamin B12 dalam terapi untuk penderita skleritis adalah meningkatkan kesehatan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.

Vitamin B12 ini tidak dapat ditemukan dalam beberapa jenis sayuran, sehingga para vegetarian harus mengkonsumsi beberapa sumber vitamin B12 lainnya seperti sereal atau multivitamin yang mengandung vitamin B12 tersebut.

  1. Vitamin D

Para dokter percaya jika vitamin D akan meningkatkan anti inflamasi tubuh untuk mencegah berbagai penyakit seperti sklerosis, penyakit hati, rheumatik dan kemungkinan juga pada skleritis. Pasien yang menderita skleritis yang mengkonsusmi vitamin D dan juga kalsium selama masa pengobatan dan terapi mengatakan jika sudah berhasil disembuhkan dari penyakit tersebut.

  1. Terapi Wortel

Yang dimaksud dengan terapi wortel disini adalah pasien diminta untuk mengkonsumsi wortel mentah yang bertujuan untuk menurunkan rasa sakit dari skleritis tersebut. Kandungan vitamin A tinggi dalam wortel memiliki peranan penting untuk mengembalikan kesehatan dan fungsi mata sekaligus menenangkan pembengkakan yang terjadi karena infeksi. Wortel mentah juga bisa dibuat menjadi jus yang diminum setiap hari oleh penderita skleritis.

  1. Kompres Dingin

Terapi dengan memakai kompres dingin ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan, rasa sakit dan juga warna putih mata yang berubah menjadi merah keunguan pada penderita skleritis. Kompres ini umumnya terbuat dari kain katun yang sudah diberikan air dingin sehingga kain akan menyerap suhu dingin tersebut.

Saat kompres dingin ini menyentuh area mata, maka rasa sakit, gatal dan juga kemerahan yang ditimbulkan karena skleretis bisa dikurangi, namun tetap tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena bisa menyebabkan kerusakan pada organ mata.

  1. Kunyit

Dalam kunyit memiliki sifat anti inflamasi yang sangat baik digunakan dalam terapi untuk skleritis. Kandungan zat bernama curcumin dalam kunyit ini akan mengurangi atau menghambat pembentukan protein pro inflamasi yang dinamakan sitokin dalam tubuh sekaligus mengurangi sakit dan juga pembengkakan skleritis.

Kunyit yang digunakan untuk terapi dilakukan dengan cara menghancurkan kunyit sampai menjadi pasta dan diletakkan pada bagian kelopak mata dengan tujuan untuk mendinginkan mata serta mengurangi radang. Supaya hasil lebih terasa, perasan air kunyit bisa dicampur dengan susu atau air dan dikonsumsi setiap hari.

  1. Lidah Buaya

Lidah buaya menjadi tanaman yang memiliki banyak manfaat seperti anti bakteri, anti viral, antibiotik, anti jamur, analgesik dan juga anti mikroba sehingga sangat baik digunakan untuk mengurangi radang pada skleritis karena ini bisa menjadi jenis obat analgesik alami. Lendir dari tanaman lidah buaya bisa diteteskan pada kain lalu diletakkan pada kelopak mata sekaligus minum ekstrak jus dari tanaman lidah buaya agar radang dan juga rasa sakit yang ditimbulkan dari skleritis ini bisa dikurangi selain menjalankan beberapa terapi pengobatan lainnya.

Meskipun skleritis ini tidak dapat diobati secara langsung, namun masih ada beberapa jenis terapi skleritis yang bisa dijalani pasien untuk mengatasi penyakit yang mendasari skleritis tersebut. Untuk beberapa terapi non alami harus dilakukan oleh dokter dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan sebab bisa menimbulkan efek buruk untuk kesehatan tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn