Begini 5 Terapi Syaraf Terjepit Tulang Belakang Tanpa Operasi Besar !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Syaraf terjepit juga dikenal dengan istilah hernia nucleus pulposus alias HNP di mana ada tonjolan bantalan antar tulang belakang yang kemudian membuat saraf-saraf di sekelilingnya memperoleh tekanan. Pada banyak kasus, area leher dan punggung bawahlah yang mengalami keluhan nyeri dan tak mengenakkan sehingga cukup bisa menghambat aktivitas harian penderitanya.

Saat seseorang mengalami keluhan syaraf kejepit, seperti timbulnya kondisi kesemutan pada daerah yang terserang, belum lagi rasa nyeri yang tak tertahankan di area leher dan sepanjang punggung yang kemudian bisa menyebar hingga lengan dan bahu, serta kelemahan otot, maka dibutuhkan tindakan pemeriksaan. Pendeteksian kondisi penyakit saraf ini bisa dilakukan melalui langkah-langkah seperti berikut:

Dari langkah pemeriksaan yang ditempuh tersebut, barulah dokter baru bisa membantu memberikan saran terapi perawatan yang paling tepat bagi kondisi tubuh Anda. Berikut ini merupakan sederet rekomendasi terapi syaraf terjepit tulang belakang yang perlu Anda simak dan juga pertimbangkan.

  1. Terapi Pijat

Syaraf yang terjepit otomatis akan terasa sakit dan tegang, maka jika masih tergolong ringan, terapi pijat bisa ditempuh sebagai solusi perawatan. Hanya saja, terapi pijat sebaiknya dilakukan oleh terapis berpengalaman dan terpercaya serta tidak dengan pemberian tekanan keras di area syaraf terjepit supaya tidak justru memperburuk gejala yang sudah ada.

  1. Terapi Obat

Terapi yang paling umum perlu para penderita syaraf terjepit tempuh adalah terapi obat. Beberapa jenis obat-obatan diperlukan untuk membantu pemulihan dari gejala yang dialami oleh penderita, seperti misalnya:

  • Suntik steroid – Tujuan pemberian obat ini adalah untuk mengurangi radang karena obat ini bersifat antiradang. Pemberian dilakukan dengan menyuntikkan obat langsung ke area saraf yang terkena.
  • Muscle relaxant – Pemberian obat ini bertujuan sebagai pereda rasa tegang dan kaku pada otot di area syaraf terjepit terjadi.
  • Opioid – Pemberian obat ini biasanya dokter lakukan apabila rasa nyeri yang dialami penderita sudah termasuk serius. Penggunaan obat harus berdasar resep dokter dan dokter juga harus mengawasi penggunaannya. Waspadai efek samping yang mungkin terjadi, seperti sembelit, muntah dan mual-mual.
  • Antinyeri – Obat khusus pereda rasa nyeri seperti ibuprofen biasanya bisa penderita beli secara bebas tanpa harus dengan resep dokter. Hal ini berlaku pada kondisi nyeri yang tergolong ringan saja.
  • Penghilang nyeri saraf – Contoh obat yang diberikan adalah seperti gabapentin dan amitriptilin yang merupakan penghilang nyeri ampuh dari dokter.
  1. Terapi Laser

Penderita syaraf terjepit tak selalu harus mencoba terapi bedah untuk mengobati gejala syaraf yang sakit. Terapi nonbedah yang bisa ditempuh adalah terapi teknologi laser yang juga sudah cukup sering dilakukan di Indonesia. Istilah lain untuk teknologi laser ini adalah laser disektomi dengan berbagai keuntungan setelahnya.

Setelah dibius lokal, pada tubuh penderita (bantalan sendi yang menonjol) akan dimasukkan jarum dengan ukuran 1 mm yang tentunya harus dengan bantuan panduan fluoroskopi serta layar CT. Sesudahnya, dokter melanjutkan dengan proses memasukkan serat optik laser lewat lubang jarum yang tadi, barulah terjadi pembakaran inti bantalan sendi tulang belakang sampai terjadi penurunan volume bantalan sendi.

  • Prosedur terapi laser ini bisa dilakukan oleh penderita dengan rawat jalan (jadi tak perlu sampai harus rawat inap).
  • Prosedur terapi laser ini bisa dilakukan tanpa menimbulkan rasa nyeri pasca operasi.
  • Prosedur terapi laser ini bisa dilakukan tanpa biaya tinggi (biaya lebih bersahabat).
  1. Fisioterapi

Fisioterapi dikenal juga dengan istilah terapi fisik atau juga kerap dianggap sebagai proses rehabilitasi supaya gangguan pada alat gerak tubuh bisa sembuh secara alami dan bertahap. Berikut adalah bentuk fisioterapi bagi para penderita syaraf terjepit tulang belakang:

  • TENS/Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, terapi ini dilakukan dengan tujuan merangsang sistem saraf dengan memanfaatkan energi listrik dari permukaan kulit di area yang sakit di mana nantinya sebagai efek nyeri akan hilang.
  • Brace atau korset serta bidai atau penahan.
  • Traksi, untuk menjadi solusi bagi tulang serta otot yang mengalami gangguan.
  1. Terapi Mandiri

Selain dari terapi-terapi tersebut, Anda juga bisa melakukan terapi mandiri di rumah, namun tentunya selama kondisi syaraf terjepit tidak menyebabkan gangguan sulit bergerak, gangguan sensorik maupun gangguan dalam buang air.

  • Kompres hangat setiap 3 jam sekali dan sekalinya mengompres, lakukan 15 menit.
  • Kompres dingin setiap 3 jam sekali dan sekalinya mengompres, lakukan 15 menit (dapat dilakukan bergantian dengan kompres hangat).
  • Istirahat cukup dengan posisi miring dan ubah posisi setelah beberapa waktu karena posisi tidur yang sama dalam jangka lama bisa memperburuk kondisi bagian syaraf yang terjepit.
  • Konsumsi obat pereda nyeri ketika rasa sakit mulai dirasakan dan jangan tunggu hingga nyeri sangat parah.
  • Melakukan latihan fisik yang tenaganya rendah seperti jalan-jalan dan berenang.
  • Menambah asupan mineral kalsium dan kalium.

Terapi syaraf terjepit tulang belakang tersebut adalah jenis terapi yang umum diberikan kepada penderita selain langkah operasi. Namun, bukan lantas berarti operasi tidak diperlukan sama sekali dalam hal ini. Langkah operasi harus ditempuh ketika terapi-terapi di atas tidak membuahkan hasil dan mulai timbul berbagai keluhan gangguan buang air, masalah pada sistem sensorik, dan saat tubuh tak bisa bergerak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn