10 Dampak Imunisasi Polio (Dampak Baik dan Buruk)

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit polio merupakan penyakit yang harus diatasi dengan vaksinasi. Namun bukan hanya keuntungan tapi ada pula dampak imunisasi polio pada anak. Sehingga sebaiknya pahami dengan jelas baik manfaat maupun efek samping pemberian vaksin. Karena umumnya setelah pemberian vaksin maka anak bisa saja mengalami efek-efek tersebut. Berikut ini akan dijelaskan dampak imunisasi polio, namun ada baiknya memahami tentang penyakit polio juga secara lebih jelas.

Penyakit Polio

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Yaitu jenis virus polio tipe satu, dua dan tiga. Penyakit polio berbahaya karena dapat menyerang sistem saraf myelin dan otak anak. Oleh karena itu dapat berpotensi menimbulkan kelumpuhan jika efeknya parah. Untuk mengatasi hal ini maka sebaiknya wajib diberikan imunisasi polio secara berkala sejak bayi hingga balita untuk mencegah resiko endemi.

Gejala Polio

Adapun penyakit polio memiliki beberapa gejala sebagai berikut:

  • Awalnya anak akan mengalami demam dan dilanjutkan dengan kejang tanpa sebab. Sehingga dapat menyebabkan orang tua menjadi panik.
  • Selanjutnya virus menyerang sistem saraf dimana mulai terjadi gangguan saraf.
  • Virus juga akan mengganggu kerja otak sehingga timbul gejala mirip gejala gegar otak ringan. Dimana anak akan mengalami gejala seperti mual, muntah dan rasa pusing selama berhari-hari yang susah sembuh.
  • Terakhir akan beresiko mendatangkan kelumpuhan.

Bahaya Polio

Peyakit polio pada dasarnya dapat mengakibatkan beberapa kondisi yang berbahaya pada anak. Diantaranya yaitu:

  • Dapat menimbulkan gangguan pada sistem saraf akibat serangan virus pada daerah tersebut.
  • Dapat merusak otak anak dan balita yang mengakibatkan gangguan fungsi otak, terutama kelemahan dalam sistem motorik anak.
  • Penyakit polio dapat pula menjadi penyebab terjadinya kelemahan pada otot anak dimana anak menjadi sulit melakukan aktivitas fisik dan mengalami ketidak sempurnaan gerak tubuh bagian tertentu terutama pada kaki.
  • Apabila dibiarkan terjadi berlarut-larut maka dapat beresiko menyebabkan kelumpuhan pada anak. Hal ini menyebabkan anak akan mengalami gangguan pertumbuhan yang serius.

Penanganan Dengan Vaksin Polio

Untuk mengatasi penyakit polio maka digalakkan imunisasi polio. Ada dua cara pemberian vaksin polio. Yaitu dengan vaksin oral dan vaksin suntik. Keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing yang akan dijelaskan di bawah ini. Oleh sebab itu pemberian vaksin polio cenderung membawa beberapa dampak pada kesehatan atau tubuh anak dan balita.

Vaksin polio oral pada dasarnya diberikan dengan cara memberikan vaksin melalui tetes pada mulut anak secara langsung. Vaksin ini berupa virus polio yang telah dilemahkan untuk membantu membentuk antibodi pada anak secara alami. Namun karena hanya dilemahkan, cenderung memberikan reaksi yang tidak diinginkan. Namun di satu sisi vaksin oral jauh lebih murah dan praktis dalam pelaksanaannya.

Selanjutnya pemberian vaksin polio dapat pula diberikan secara suntik. Pada jenis vaksin yang disuntik umumnya berisi virus polio yang telah dimatikan. Sehingga vaksin ini dapat diberikan pada anak yang memiliki daya tahan tubuh yang paling lemah sekalipun. Oleh sebab itu pada prakteknya jenis vaksin suntik harganya jauh lebih mahal, namun akan lebih efektif. Terutama sebagian besar vaksin polio suntik berisi virus lain seperti DPT dan HIB, sehingga sekaligus mencegah kedua penyakit tersebut.

[AdSense-B]

Dampak Imunisasi Polio

Pemberian imunisasi polio tentunya memiliki beberapa dampak yang harus diperhatikan. Baik itu dampak yang baik maupun dampak buruk sesudahnya. Berikut ini beberapa keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

1. Dampak Baik

Beberapa dampak baik yang akan terjadi setelah anak atau bayi menerima imunisasi polio yaitu biasanya sebagai berikut:

  • Mencegah terjadinya gejala kerusakan saraf seperti pada gejala awal meningitis, sehingga fungsi saraf anak dapat bekerja lebih maksimal dalam menerima dan menjalankan sesuatu. Karena virus polio akan merusak perkembangan dan perlindungan sistem saraf myelin pada anak. Sehingga timbul macam-macam penyakit saraf yang susah untuk diobati.
  • Mencegah terjadinya infeksi pada otak anak, karena virus yang bekerja menyebarkan penyakit pada jaringan otak. Akibatnya virus akan merusak otak seperti pada gejala awal meningitis dan menimbulkan efek samping yang serius.
  • Mencegah terjadinya kelumpuhan pada anak dan balita. Hal tersebut karena vaksin polio diberikan untuk melindungi sistem saraf yang mengatasi gerak motorik anak. Oleh sebab itu dengan melindungi sistem maka akan dapat menghindarkan anak dari resiko mengalami gejala kelumpuhan akibat penyakit polio.
  • Membantu memaksimalkan fungsi gerak otot anak dan mencegah kelemahan otot akibat serangan virus polio. Sehingga diharapkan dengan menerima vaksin polio, maka anak akan memiliki kesehatan otot yang lebih maksimal. Sehingga anak tidak beresiko mengalami gangguan pertumbuhan trutama pada bagian otot kaki. Dimana virus polio cenderung melemahkan otot kaki sebelum terjadi efek kelumpuhan yang berbahaya.
  • Membantu mencegah penyebaran virus polio yang lebih luas pada anak dan balita. Hal ini sangat penting karena virus polio merupakan endemi dan jenis virus yang mudah menular. Oleh karena itu untuk melindungi anak-anak dari resiko wabah polio, sebaiknya berikan imunisasi polio dengan lengkap sesuai dengan jadwal pemberiannya.

2. Dampak Buruk

Sementara dampak buruk atau efek samping vaksin polio juga jangan sampai dikesampingkan. Biasanya setelah menerima vaksin polio maka anak akan beresiko menerima efek sebagai berikut:

[AdSense-C]

  • Paling utama efek samping imunisasi polio oral adalah terjadi demam pada anak dan balita. Dimana suhu tubuh badan anak akan meningkat perlahan dan terjadi demam selama beberapa hari. Sebaiknya tidak perlu panik, segera kompres anak atau berikan obat penurun panas badan.
  • Selanjutnya dapat timbul resiko berupa infeksi atau peradangan yang terjadi di area bekas suntikan. Hal tersebut karena penggunaan alat suntik yang tidak steril sehingga berpotensi timbul bengkak dan radang.
  • Efek imunisasi dapat pula berupa kejang baik dengan disertai demam maupun penyebab kejang tanpa demam. Hal ini karena bisa jadi tubuh anak bereaksi negatif atau menolak akibat dari salah satu komposisi vaksin yang tidak dapat diterima oleh anak.
  • Efek lainnya yaitu membuat anak menjadi rewel karena rasa tidak nyaman pada tubuh anak akibat demam dan efek samping lain yang terjadi setelah imunisasi. Sehingga bayi cenderung menangis dan susah tidur selama demam.
  • Nafsu makan anak umumnya menurun setelah imunisasi. Hal ini masih wajar jika terjadi hanya beberapa hari setelahnya. Karena efek imunisasi bisa menimbulkan mual pada perut hingga anak tidak selera makan. Sebaiknya tetap berikan susu atau minum supaya nutrisi anak tetap tercukupi.

Demikian penjelasan yang lebih lengkap tentang dampak imunisasi polio. Termasuk juga dampak yang baik maupun dampak yang buruk Dengan pemberian vaksin diharapkan wabah dapat dicegah dengan baik. Serta kelumpuhan pada anak dapat diminimalkan resikonya. Sehingga anak dapat tumbuh lebih sehat dan Indonesia akan dapat bebas polio seperti wacana yang diharapkan pemerintah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn