Komedian Nur Tompel Tutup Usia Karena Paru-paru Basah, Kenali Penyakit Ini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Komedian Nur Tompel Tutup Usia Karena Paru-paru Basah, Kenali Penyakit IniKabar duka kini datang dari Nur Tompel yang kita kenal sebagai seorang pelawak. Meninggal pada Sabtu (2/3) jam 9 pagi, almarhum yang tutup usia di umur ke-65 tahun ini diketahui menderita penyakit paru-paru basah. Dilansir dari Insertive, Adhie Djodjon selaku salah seorang sahabat mengatakan bahwa memang sebelum ini almarhum telah memperoleh perawatan di Rumah Sakit MMA Kali Pasir Cikini.

Ketika ditanya tentang penyakit yang almarhum sempat derita, sang sahabat pun menuturkan bahwa paru-paru basahlah yang menjadi penyebabnya. Seperti kita tahu, beberapa tahun terakhir Nur Tompel sendiri sudah jarang tampil di layar kaca.

Almarhum yang dimakamkan sore ini di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan rupanya meninggalkan seorang istri, empat orang anak, serta dua orang cucu. Almarhum yang dikenal dengan karakter gagap sekaligus bertompel besar di pipi ini memiliki gaya humor ringan, ia mulai dikenal khalayak saat menjadi bintang di sebuah acara komedi berjudul Pepesan Kosong yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV swasta.

Apa itu paru-paru basah? Bagaimana cara mengatasinya?

Paru-paru basah juga dikenal dengan sebutan pneumonia (istilah medisnya), yakni sebuah kondisi ketika satu atau kedua sisi paru-paru mengalami infeksi, baik itu oleh virus, bakteri atau jamur. Ketika infeksi menyerang, maka alveoli atau kantong udara di paru-paru akan berisi cairan atau bahkan pada beberapa kasus dapat berisi nanah.

Gejala yang kerap terjadi pada penderita penyakit paru-paru basah antara lain adalah:

  • Sesak nafas
  • Dada sakit
  • Demam
  • Tubuh menggigil
  • Detak jantung sangat cepat
  • Nafas cepat
  • Mual
  • Muntah-muntah
  • Otot nyeri
  • Batuk kering

Namun ketika kondisi sudah telanjur serius, maka gejala-gejala inilah yang akan muncul dan penderita harus segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

  • Batuk berdahak
  • Batuk darah
  • Kulit kebiruan (karena sulit bernapas akan menyebabkan kekurangan oksigen)
  • Kebingungan
  • Demam tinggi (suhu tubuh dapat mencapai di atas 39 derajat Celsius)

Orang-orang yang paling memiliki risiko tinggi menderita paru-paru basah adalah orang-orang dengan sistem imun lemah, memiliki riwayat penyakit gagal jantung, diabetes, cystic fibrosis, asma, serta stroke dengan masalah batuk, faktor usia (biasanya lansia 65 tahun ke atas atau justru bayi dan balita), dan juga orang-orang yang merokok, gemar mengonsumsi minuman alkohol, hingga menyalahgunakan narkoba.

Untuk mengobatinya, perlu adanya proses mengeluarkan cairan atau nanah yang memenuhi paru-paru. Selain proses pengeluaran cairan, tentunya akan ada obat-obatan tertentu yang dokter resepkan kepada penderita. Obat yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan gejala atau keluhan yang dirasakan oleh penderita sehingga bakal mampu memberi efek ringan dan reda pada kondisi yang dialami.

fbWhatsappTwitterLinkedIn