Mata merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi manusia dan merupakan indra penglihatan yang berfungsi sebagai organ visual untuk mengenali obyek yang ada di sekitar kita. Dengan adanya organ ini, kita bisa mengenali bahwa langit itu berwarna biru, bahwa daun berwarna hijau, bahwa tanah berwarna cokelat. Setiap manusia memiliki dua mata yang sudah otomatis ada di bagian otak. Meskipun pada dasarnya manusia memiliki dua mata, akan tetapi dalam peletakan bola matanya tidak selalu tepat di tengah. Ada salah satu permasalahan kesehatan mata yang di sebut dengan mata juling.
artikel terkait: cara menjaga kesehatan mata – jenis-jenis penyakit mata
Pengertian Mata Juling
Mata juling pada manusia atau kerap di sebut dengan nama strabismus merupakan suatu kondisi dimana mata tidak sejajar antara satu dengan yang lainnya. Contohnya pada saat melihat satu objek fokus, penderita mata juling akan terlihat satu mata tampak melihat lurus sedangkan mata lainnya tampak melihat ke arah lain. Ini merupakan suatu kelainan yang dapat diderita oleh siapapun tanpa pandang bulu, baik dari segi jenis kelamin, usia, bahkan latar belakang ekonomi.
artikel terkait: kelainan yang terjadi pada mata – daftar penyakit kelainan medis a-z
Jenis Mata Juling
Ada beberapa jenis mata juling yang dapat diderita seseorang, antara lain:
1. Penderita mengarah ke dalam (konvergen) atau estropia
Penderita mata juling yang mengarah konvergen merupakan salah satu kelainan biasa. Ketika penderita melihat ke arah satu objek, maka matanya yang satu (bisa kanan maupun kiri) menatap lurus ke depan. Sedangkan satu mata yang lainnya akan mengarah ke dalam, maka dari itu disebut konvergen. Penamaan dari sumber lain menyebut penyimpangan ini dengan estropia.
2. Penderita mengarah ke keluar (divergen) atau exotropia
Penderita yang memiliki kelainan mata juling jenis divergen berbeda dengan mereka yang memiliki kelainan mata konvergen. Ketika penderita melihat satu objek, maka satu matanya (bisa yang kanan maupun yang kiri) menatap pada garis lurus ke depan. Sedangkan satu mata yang lainnya akan mengarah ke luar. Kasus ini di namakan dengan divergen. Sumber lain meyebut penyimpangan ini dengan nama exotropia.
3. Penderita mengarah ke atas atau hypertropia
Selain jenis penyimpangan mata juling ke arah dalam dan luar, ada pula jenis mata juling yang mengarah ke atas. Pada tipe ini, ketika penderita sedang di ajak berbicara dengan lawan bicara, maka pandangannya terasa sedang mengamati pada arah lain. Satu matanya terlihat lurus memandang ke depan. Sedangkan satu matanya yang lain mengarah ke atas. Jenis ini di sebut dengan hypertropia.
4. Penderita mengarah ke bawah atau hypotropia
Jika memang ada penyimpangan mata yang menyebabkan penderita mata juling melihat ke arah atas, maka ada pula jenis yang lain, yaitu penderita dari mata juling akan melihat objek dengan satu mata pandangan lurus ke depan. Sedangkan matanya yang lain akan memandang ke arah bawah. Pada jenis ini di namakan dengan hypotropia.
5. Penderita memiliki satu mata lebih tinggi dari mata lainnya
Ini merupakan jenis yang paling berbeda dari jenis lainnya. Dimana saat penderita menatap satu objek, kedua mata penderita tidak memiliki cara melihat yang sama. Walaupun kedua matanya akan melihat pada objek yang sama, akan tetapi posisi mata ada yang satu di atas dan satunya lagi ada di bawah. Kelainan ini memang bukan suatu kelainan yang parah. Bahkan dalam melakukan penglihatan, mereka juga tidak mengalami masalah yang serius. Sayangnya, bagi lawan bicaranya, merasa sesuatu yang mengganggu. Karena mereka (yang memiliki mata juling) sebenarnya melihat lawan bicaranya. Namun dari luar tampak ia sedang memperhatikan hal yang lain. Kondisi ini tidak baik jika di biarkan dalam kurun waktu yang lama. Sebab mampu berpotensi menyebabkan penurunan binokular atau biasa di kenal dengan nama penglihatan stereo (3D). Bahkan pada kasus anak-anak, kondisi mata juling yang dibiarkan akan berpotensi untuk berkembang menjadi mata malas atau amblyopia.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan mata juling, antara lain:
Gejala atau tanda-tanda kelainan mata juling pada manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Koordinasi mata tidak normal
Bagi seseorang yang memiliki kelainan mata juling, bisa di lihat dari sistem koordinasi matanya. Jika ternyata tampak kurang dalam koordinasi, serta apakah antara mata satu dengan yang lainnya sejajar atau tidak. Apabila ternyata kurang koordinasi dan tida sejajar, maka kemungkinan yang terjadi adalah mata anak tersebut mengalami kelainan.
2. Penderita kadang menutup satu matanya
Bagi penderita masalah mata juling, ia akan tampak terganggu dengan bola matanya. Kadang yang muncul adalah bayangan ganda dari suatu objek yang dilihat. Oleh karena itu, jika seseorang terlihat tidak nyaman dengan penglihatannya, seperti menutup satu mata dengan tangan dapat dikatakan juga mengalami gangguan.
3. Memiringkan kepala
Apabila seseorang kerap mencoba untuk memiringkan kepalanya demi melihat suatu obyek yang lurus. Hal ini terjadi karena penglihatannya tidak menemukan titik fokus kesejajaran pada objek yang sedang dilihat. Maka boleh dikatakan orang tersebut mengalami masalah mata juling.
4. Memiliki lipatan kulit mata yang tebal
Kasus ini sering terjadi di Cina. Banyak sekali keturunan bayi Cina yang memiliki masalah mata juling tipe konvergen. Setelah di cermati, para penderitanya memiliki lipatan pada bagian kulit matanya yang tebal. Hal ini sudah umum atau biasa terjadi sebagai imbas dari ras Mongoloid. Sayangnya kondisi ini justru menyebabkan mata bagian dalam tertutupi. Akibatnya mata akan terlihat lebih dekat satu sama lainnya.
artikel terkait kelainan atau penyakit mata lainnya:
Seiring dengan perkembangan zaman, ada beberapa pilihan pengobatan pada mata juling. Dari pilihannya, tersedia variasi ragam medis. Hal ini tergantung pada tipe dan jenis mata juling yang diderita. Dari beberapa kasus yang ada, tersedia pula bentuk pengobatan yang sifatnya non medis. Misalnya adalah dengan menggunakan kacamata yang dirancang khusus untuk penderita mata juling. Selain itu juga bisa melalui latihan fusi yang lebih sesuai. Apakah semua kasus bisa di tangani dengan cara perawatan non medis? Sayangnya tidak. Dari beberapa jenis mata juling yang ada, penderita mata juling perlu melakukan operasi dini untuk mengembalikan dan memperbaiki saraf koordinasinya.
Kondisi mata juling ini berkaitan dan berhubungan juga dengan adanya masalah otak. Tapi juga bisa terjadi karena adanya masalah dengan satu mata yang lainnya. Tentu saja hal pertama dan yang paling utama adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter, didapatkan kepastian terkait ada atau tidaknya masalah lain yang mungkin terjadi.
1. Pengobatan mata juling
Prinsip pengobatan yang dilakukan bagi penderita mata juling, yaitu:
2. Pengobatan Mata Juling pada Usia Dini
Banyak sekali bentuk dan variasi pengobatan yang di tujukan pada kondisi mata juling pada manusia. Salah satunya dengan metode yang didukung alat-alat canggih tertentu. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara melatih kekuatan otot dan saraf mata, yaitu dengan cara melatih arah dan pandangan mata yang juling agar bisa sesuai dengan cara menutup mata yang normal. Kemudian bagian mata yang mengalami kelainan atau juling tadi dibiarkan terbuka. Hal ini bertujuan untuk melatih mata juling melihat objek tertentu dan memaksa otak untuk tetap bisa melakukan koordinasi sesuai dengan arah kedua mata yang benar. Ketika keadaan kedua mata sudah sejajar, anda bisa meminta dokter mata atau dokter bedah untuk melakukan operasi. Maka yang perlu di lakukan oleh dokter mata tersebut hanya menyesuaikan atau meletakkan secara pas kekuatan otot pada mata. Biasanya pada keadaan tertentu, pasien yang mengalami mata juling akan menggunakan kacamata prisma. Hal ini bisa berguna untuk memberikan gambaran yang hampir serupa bagi kedua mata.