Berapa Lama Penyembuhan Selulitis – Penyembuhan Sendiri dan Penanganan Dokter

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selulitis adalah sebuah jenis penyakit kulit di mana kondisi ini dapat diderita oleh siapapun. Saat kondisi seperti ini tak sebaiknya disepelekan karena walau awalnya tampak kecil dan selalu ada potensi untuk sembuh sendiri tanpa pengobatan tertentu, tetap saja harus diwaspadai. Daya tahan tubuh pun menjadi penentu dari tingkat kecepatan pemulihan tubuh penderita selulitis. Jadi, berapa lama penyembuhan selulitis pada umumnya?

Masa Penyembuhan Sendiri akan Selulitis

Masa penyembuhan selulitis sebetulnya cukup cepat, namun hal ini tentunya tergantung dari tingkat daya tahan tubuh penderitanya. Ketika imunitas tubuh penderita melemah, maka otomatis kondisi gejala selulitis pun dapat meningkat dan lebih serius dari sebelumnya bila  tak segera ditangani secara medis.

Selulitis pada dasarnya tanpa pengobatan pun dapat membaik dengan sendirinya, apabila tak parah kondisinya. Hanya saja, ketika bisa sembuh dengan sendirinya pun, tak ada salahnya untuk langsung mengambil langkah pengobatan karena penanganan dini akan membantu selulitis tak menjadi makin parah. Setiap penderita perlu memerhatikan kondisi selulitisnya.

Penderita harus memberikan perhatian ekstra karena penderita selulitis tak gampang mendeteksi tingkat keparahan selulitis yang dialami dirinya sendiri apabila tak diperiksa. Maka dari itu, jika memang diperlukan metode diagnosa bisa diambil. Untuk kesembuhan lebih cepat, maka carilah cara meningkatkan daya tahan tubuh karena imunitas tinggilah yang akan menyembuhkan selulitis.

Masa Penyembuhan Selulitis dengan Obat dan Penanganan Dokter

Pengobatan selulitis pada umumnya menggunakan jenis antibiotik oral dan itupun boleh digunakan setelah ada resep dari dokter. 3 hari setelah mulai mengonsumsi antibiotik, dokter bisa Anda beritahukan apakah pengobatan tersebut sudah menimbulkan reaksi terhadap selulitis yang sedang diobati atau belum.

Anda harus menggunakan antibiotik apabila memang dokter telah meresepkan dan pada umumnya 5-10 hari atau paling lama 14 hari saja penggunaan antibiotik sampai obat habis dan pada umumnya selama pengobatan tersebut, kondisi akan mengalami pemulihan dengan baik. Namun tak semua kasus selulitis diobati dengan antibiotik oral karena bisa juga dengan menerima antibiotik berupa suntikan. Itu artinya, antibiotik yang diterima adalah melalui intravena.

Antibiotik bisa digunakan dengan resep dokter, dan ketahui betul apa saja bahaya antibiotik tanpa resep dokter. Ada beberapa kondisi di mana memang tubuh penderita selulitis memerlukan antibiotik dengan metode suntikan, yaitu antara lain:

  • Gejala yang timbul dari selulitis tak ada respon terhadap antibiotik oral yang sudah digunakan.
  • Gejala ada tanda-tanda menyebar atau malah meluas.
  • Penderita mengalami demam tinggi.

Pada umumnya, dokter akan memberikan resep obat yang efektivitasnya tinggi pada staphylococci dan streptokokus. Asalkan setelah diberi obat oleh dokter Anda menggunakan sesuai dengan resep serta menggunakan hingga benar-benar tuntas, maka penyembuhkan selulitis pun tak akan lama. Ada kalanya pada sejumlah kasus, dokter bakal menyarankan untuk pengangkatan bagian yang terkena selulitis supaya lebih cepat sembuh, namun hal ini biasanya berlaku bagi yang gejalanya sudah termasuk parah.

Operasi bisa saja diputuskan apabila memang gejala tak lagi bisa ditangani dengan obat-obatan antibiotik. Otomatis bila mengambil langkah operasi, penderita harus opname dan itu artinya, debridement atau pembersihan harus dilakukan pada area yang terserang selulitis menurut salah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.

Selulitis yang dianggap masih biasa, penderitanya hanya perlu sekitar seminggu untuk opname-nya, tapi apabila selulitis sudah cukup besar, waktu opname dapat lebih lama. Jadi, berapa lama penyembuhan selulitis atau jenis infeksi kulit karena bakteri ini akan selalu tergantung dari kondisi selulitis itu sendiri yang dapat dilihat dari gejalanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn