Kenal Lebih Jauh Kanker Darah, Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Presiden Republik Indonesia Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono berbagi mengenai kondisi terkini dari istrinya, Ani Yudhoyono. Melalui konferensi pers dari Singapura, SBY mengungkapkan bahwa mantan ibu negara Ani Yudhoyono tengah melakukan pengobatan intensif kanker darah di National University of Singapore Hospital. Ternyata, Ibu Ani sudah menjalani perawatan medis di Singapura sejak tanggal 2 Februari 2019 atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.

Dalam keterangan melalui video tersebut, SBY mengucapkan terima kasih atas segala ucapan dan doa kesembuhan dari semua pihak. Selain itu, atas nama Ibu Ani, SBY juga mengucapkan permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri sejumlah kegiatan yang telah direncanakan karena harus mendampingi Ibu Ani selama perawatan berlangsung.

Dalam dunia medis, kanker darah sendiri lebih dikenal dengan istilah leukemia. Seseorang dikatakan menderita kanker darah atau leukemia ketika terjadi perbanyakan sel secara abnormal atau transformasi maligna (kanker) dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang belakang, jaringan limfoid, dan umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel yang tumbuh secara abnormal ini akan keluar dari sumsum tulang belakang dan beredar di dalam darah tepi (perifer).

Penyebab dan gejala terjadinya kanker darah

Penyebab terjadunya leukemia belum dapat dijelaskan secara pasti, namun beberapa faktor dicurigai mempengaruhi frekuensi leukemia seperti:

  • radiasi : radiasi dapat meningkatkan terjadinya leukemia mielositik akut (LMA) dan leukemia limfositik akut (LLA). umumnya LMA menyerang anak-anak, sedangkan LMA menyerang orang dewasa terutama pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas
  • faktor leukemogenik : leukemogenik adalah sebutan zat kimia yang diidentifikasi mempengaruhi frekeunsi terjadinya leukemia, contohnya: racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperi insektisida, serta obat kemoterapi
  • herediter/ turunan : pada penderita sindrom down diketahui memiliki potensi mengalami leukemia akut 20 kali lebih besar dibandingkan dengan orang normal
  • virus : beberapa virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, dan HTLV-1 pada orang dewasa diketahui dapat menyebabkan leukemia

Gejala yang ditunjukan oleh penderita kanker darah pun agak sulit dikenali karena tidak memiliki ciri yang khas. Beberapa gejala yang dapat diidentifikasi adalah anemia, darah yang susah membeku sehingga sering mengalami epistaksis (mimisan), gusi berdarah, dan memar. Selain itu, pasien biasanya juga mengeluhkan nyeri persendirian atau di bagian tulang belakang dan rasa sakit yang intens dii bagian kepala. Berat badan seringkali turun secara drastis.

Terapi pada pasien kanker darah

Sebagian besar pengobatan leukemia dilakukan dengan terapi medika mentosa yang dikombinasi dengan kemoterapi. Dalam beberapa kasus, pasien juga diberikan terapi radiasi. Pencangkokan sumsum tulang belakang juga bisa dilakukan sebagai subtitusi fungsu sumsum tulang belakang yang terganggu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. M. Ahka Subroto, zat aktif seperti flavonoid, tannin, dan zat lain memiliki zat anti kanker. Zat flavonoid dipercaya dapat menghambat zat karsinogenik serta mencegah sel abnormal membelah diri.

Selain flavonoid, zat tokoferol yang mirip dengan struktur vitamin E juga dipercaya dapat menangkap partikel radikal bebas penyebab kanker dalam tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn