ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi akut berkaitan dengan saluran pernapasan bagian atas termasuk hidung, sinusitis, faring atau laring. Beberapa jenis penyakitnya yaitu tonsillitis, pharyngitis, laryngitis, sinusitis, otitis media dan selesma. Klasifikasi ISPA antara lain :
Penyebab ISPA
Penyebab ISPA salah satunya adalah virus. Ada lebih dari 200 virus berbeda yang terisolasi dalam tubuh penderita. Salah satu virus yang paling umum adalah rhinovirus. Virus lainnya antra lain coronavirus, parainfluenza, adenovirus, enterovirus, dan respiratory syncytial virus. Lebih dari 15% penyakit pernapasan akut disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang biasanya menjadi penyebab antara lain Streptococcus pyogenes. Bakteri lainnya antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilu influenza, Corynebacterium diphtheria, Bordetella pertussis, dan Bacillus anthracis.
Diagnosa penyakit ini bisa dilakukan oleh dokter yang memang sudah mengetahui gejala yang dialami oleh pasien. Ada penyakit lain yang mirip dengan ISPA yaitu alergi dan influenza. Perbedaannya dapat dilihat pada gejala yang terjadi. Gejala gatal dan mata berair dapat terjadi pada panyakit alergi dan influenza namun jarang terjadi pada penyakit ISPA. Hidung tersumbat sama-sama terjadi pada ketiga penyakit tersebut. Gejala luka pada tenggorokan sangat bisa terjadi pada penyakit ISPA dan alergi namun kadang-kadang terjadi juga pada penyakit influenza. Gejala sakit kepala jarang terjadi pada alergi dan ISPA namun sering dialami oleh penderita influenza. Gejala deman juga jarang terjadi pada penderita ISPA dewasa dan tidak terjadi pada penderita alergi namun sering terjadi pada penderita influenza.
Gejala yang mungkin terjadi saat seseorang terserang penyakit ISPA yaitu batuk-batuk, sakit tenggorokan, ingusan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, dan bersin-bersin. Gejala tersebut biasanya terjadi 1-3 hari setelah terserang dan penyakit ini akan bertahan sekitar satu minggu sampai 10 hari.
Bahaya ISPA yang bisa ditimbulkan :
1. Gangguan pernapasan
Penyakit ISPA sendiri merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gangguan pernapasan sendiri akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Saat pernapasan terganggu maka sistem tubuh lainnya dapat terganggu juga. Hidung tersumbat bisa membuat kita kesulitan bernapas, padahal tubuh manusia membutuhkan pasokan oksigen yang cukup. Bernapas dengan hidung diperlukan karena melalui hidung udara dapat tersaring dengan baik, berbeda dengan bernapas dengan mulut yang tidak tersaring dengan baik.
2. Sakit tenggorokan
Salah satu gejala penyakit ISPA adalah sakit di bagian tenggorokan. Sakit di bagian tenggorokan ini memang akan mengganggu aktivitas misalnya saat berkomunikasi dengan orang lain. Saat tenggorokan sakit maka kita akan kesulitan berkomunikasi dengan baik. Sakit tenggorokan ini memang hanya salah satu gejala saja namun memang harus ditindaklanjuti agar tidak menjadi lebih parah lagi.
3. Sakit kepala
ISPA juga disertai dengan gejala sakit kepala. Kita sendiri tahu bahwa sakit kepala tersebut dapat mengganggu kegiatan kita. Sakit kepala tersebut kadang hanya diatasi dengan menggunakan obat pereda nyeri namun sebaiknya mengobati penyebab sakit kepala tersebut yaitu penyakit pernapasannya. Jadi penderita harus tahu mengapa ia sakit kepala apakah karena ISPA atau hal lain sehingga pengobatannya bisa sesuai.
4. Menyebabkan aktivitas terganggu
Memiliki penyakit ISPA membuat aktivitas kita terganggu. Penderita ISPA parah bisa tidak bekerja seperti biasa, atau hanya istirahat saja di rumah. Jadi penyakit ISPA sebaiknya diobati dengan baik sejak dini sehingga, dapat sembuh dan penderita dapat beraktivitas lagi seperti biasa.
5. Menyebabkan tubuh menjadi kurang prima
Berbagai gejala yang timbul saat menderita penyakit ISPA akan membuat kondisi tubuh secara keseluruhan menjadi kurang prima. Tubuh yang kurang prima tersebut tidak bisa melaksanakan berbagai aktivitas dengan baik, misalnya bekerja atau belajar. Jadi ini akan mengganggu kehidupan normal dari penderita jika tidak segera ditangani dengan baik.
6. Dapat diisolasi jika termasuk ISPA yang mengkhawatirkan
Pada beberapa kasus ISPA terutama kasus ISPA yang mengkhawatirkan seperti SARS dan flu burung,maka penderita harus diisolasi dari lingkungan luar. Mereka biasanya ditempatkan dalam sebuah ruangan khusus dengan berbagai perlengkapan kesehatan yang diperlukan. Keluarga saja perlu mendapatkan izin dan menggunakan alat perlindungan diri seperti baju khusus, masker, sarung tangan, dan lain-lain untuk bisa masuk ke dalam ruangan isolasi tersebut.
Tentu hal ini akan membuat penderita menjadi kesepian namun hal ini harus dilakukan untuk proses penyembuhan dan agar tidak menular ke orang lain
7. Dapat menular pada orang di sekitar
Penyakit ISPA dapat menular kepada orang-orang di sekitarnya misalnya lewat udara, kontak langsung, makanan, dan lain-lain tergantung dari jenis penyakitnya. Penyakit ISPA yang termasuk kategori mengkhawatirkan memang perlu ditangani secara baik sehingga tidak menyebar atau meluas. Jadi seorang pasien suspek atau confirm harus segera diisolasi dan mendapatkan penanganan kesehatan agar mereka dapat segera sembuh dan tidak menularkan penyakit tersebut pada orang lain.
Pelayanan kesehatan seperti perawat dan dokter juga perlu melindungi dirinya dengan peralatan perlindungan standar untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak tertular penyakit tersebut. Ada beberapa kasus para pelayan kesehatan ternyata tertular penyakit ISPA dari pasiennya. Jadi mereka harus benar-benar berhati-hati menjaga dirinya saat merawat pasien tersebut.
8. Dapat membuat penderita harus istirahat penuh
Bahaya ISPA bagi kesehatan terutama yang berat perlu melakukan istirahat penuh sehingga ia tak dapat hidup normal seperti biasanya. Saat beristirahat dan mendapatkan perawatan, pasien juga bisa mengalami gangguan dari segi kejiwaan sehingga perlu juga mendapatkan motivasi agar tetap bersemangat selama dalam proses perawatan tersebut.
9. Dapat menyebabkan kematian
Salah satu bahaya yang paling ditakuti dari ISPA adalah menyebabkan kematian. Penyakit ISPA memang ada beberapa yang cukup berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak. Kematian bisa terjadi karena penyakit yang sudah parah, kurangnya perawatan, pengobatan yang tidak sesuai, dan lain-lain. ISPA sebaiknya mendapatkan pengobatan sejak dini karena jika tidak akan mudah menjadi parah sehingga menyebabkan kematian yang tidak diinginkan.
Baik pada anak-anak ataupun orang dewasa sebaiknya ISPA segera ditangani dengan baik sebelum terlambat. Pemeriksaan dini melalui dokter diperlukan agar penyakit dapat segera terdeteksi dan diobati sejak dini.
Menurut WHO terdapat penyakit ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran, penyakit tersebut meliputi:
Jenis ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran memang perlu dikenali dan dilaporkan sedini mungkin sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan dan pelayanan yang sesuai. Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan penularan yaitu dengan segera melaprokan pada Dinas Kesehatan dan mengisolas pasien suspek atau confirm di kamar yang terpisah dari pasien lain.
Tanda-tanda
Beberapa indikasi awal mengenai ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran. Tanda epidemiologis, memiliki riwayat kesehatan seperti :
Memiliki tanda-tanda klinis yang ada pada penyakit ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran. Pasien yang tertular bisa terkena penyakit pernapasan dengan demam tinggi, tidak jelas penyebabnya, batu parah, sesak napas, diare, dan lain-lain.
Wilayah epidemic
WHO sendiri memberikan rekomendasi pada petugas kesehatan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut yang dapat menjadi epidemic dan pandemi. Rekomendasi tersebut antara lain:
Pengobatan dilakukan tergantung dari penyebab penyakitnya. Saat itu sudah ada cara pengobatan alami yang dapat membantu mengatasi masalah ISPA. Kandungan obatnya biasanya mengandung analgesic yang dapat mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit tenggorokan, atau linu-linu saat menderita penyakit pernapasan ini.
Penggunaan obat jenis antibiotik yang tak teratur bisa mengakibatkan efek pada pengurangan efek pada pengobatan penyakit tersebut. Pengurangan penggunaannya juga mencegah bakteri kebal terhadap obat antibiotk. Penggunaan antibiotic sebenarnya tidak secara signifikan membantu mengatasi penyakitnya. Beberapa menganjurkan agar mengurangi penggunaan antibiotik dalam mengatasi masalah ISPA.
Menurut review Cochrane, satu dus decongestan pada untuk obat pilek akan efektif mengatasi masalah hidung tersumbat pada orang dewasa namun decongestan tidak direkomendasikan digunakan pada anak-anak di bawah 12 tahun yang menderita pilek biasa. Decongestan juga tidak cocok jika digunakan pada pasien yang menderita hipertensi, penyakit jantungg, dan stroke.
Pengobatan Alternatif untuk ISPA
Setelah membahas tentang pengobatan medis, kita akan membahas tentang pengobatan alternatif yaitu pengobatan secara alami. Ada berbagai bahan alami yang dipercaya dapat menyembuhkan bahaya ISPA ini. Pengobatan alami berdasarkan tahapan penyakit pilek yang diderita antara lain:
Minumlah akar Echinacea dan sirup elderberry hitam secara terpisah. Mandilah dengan air hangat rosemary atau garam Epsom. Makan makanan yang hangat dan mudah dicerna. Hindari susu dan gula, perbanyak vitamin C. Dalam makanan gunakan jahe, cabe rawit, bawang, atau lobak. Bisa juga membuat minuman herbal seperti the dari Thyme, hyssop, dan ma-huang.
Hentikan minum Echinacea, minumlah the marshmallow sebagai stimulant imunitas dan melegakan membrane mucous. Kumur-kumur dengan the Self Heal atau bunga Prunella vulgaris. Hindari minum susu, teruskan makan makanan yang mudah dicerna seperti oatmeal, buah kering basah, dan sup ayam. Jagalah diri baik-baik sehingga tak sampai ke tahap 3.
Gunakan bahan-bahan herbal seperti elecampane, mullein leaf, spikenard, sundew, dan lobelia. Berolahragalah untuk membuat toksin dalam tubuh keluar. Bahan herbal akan mengurangi gejala penyakitnya, dan mempercepat penyembuhan.
Sedangkan beberapa ramuan alami untuk mengatasi masalah ISPA antara lain:
Pola makan menjadi cukup penting untuk mengatasi penyakit termasuk ISPA. Saat menderita ISPA maka direkomendasikan untuk memakan makanan yang mengandung vitamin C dan zinc. Vitamin C membantu kekuatan dan sistem imun tubuh serta membantu melawan infeksi. Beberapa rempah yang bisa ditambahkan misalnya cinnamon, cardamom, clove, nutmeg, dan makanan seperti wortel, lobak, tomat, bayam, apricot, bawang, jahe, dan lain-lain. Konsumsi juga makanan rendah lemak, produk kedelai, kecambah dan sayuran yang kaya akan protein. Hindari minuman beralkohol dan bahaya kafein. Minumlah lebih banyak air untuk mengganti cairan yang keluar dan teh herbal hangat. hindari merokok karena akan membuat kondisi memburuk karena akan mengakibatkan iritasi pada bagian paru-paru.
Cara mencegah penyakit ini bisa dilakukan dengan mengoknsumsi probiotik. Vaksinasi juga akan membantu mencegah ISPA, terutama virus influenza, adenoviruses, Measles, rubella, streptococcus penumoniae, haemophilus influenza, diphtheria, bacillus anthracis, dan bordetella pertussis. Sedangkan untuk individu pelayan kesehatan maka kewaspadaan yang perlu dilakukan antara lain:
Kebersihan tangan perlu dijaga dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat tangan terlihat kotor. Bahan yang menggunakan alkohol bisa digunakan saat tangan tidak jelas terlihat kotor. Namun jangan gunakan bahan yang mengandung alkohol ketika kulit terluka. Cuci tangan perlu dilakukan dalam berbagai kesempatan seperti sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, menyiapkan makanan, obat, dan lain-lain.
Alat pelindung diri atau APD antara lain sarung tangan, gaun pelindung, pelindung wajah, pelindung mata, dan masker. Sebelum menggunakan alat tersebut maka perlu membersihkan tangan, dan membuang semua alat APD seltelah melakukan prosedur pelayanan kesehatan dan membersihkan tangan setelah melepas dan membuang APD.
Saat kita batuk atau bersin maka perlu menutup hidung dan mulut, membuang tisu yang sudah dipakai dan membersihkan tangan.
Hal yang perlu dilakukan untuk penggunaan jarum dan benda tajam yaitu:
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan disinfeksi peralatan yaitu dengan membersihkan lalu melakukan disinfeksi pada semua peralatan setelah digunakan. Perlu melakukan pembersihan secara menyeluruh pada peralatan tersebut dengan menggunakan APD pada saat membersihkan. Setelah bersih, peralatan tersebut disimpan di tempat penyimpanan kering.
Kebersihan lingkungan perlu dilakukan dengan cara membersihkan secara teratur lingkungan yang digunakan pasien. Cara membersihkannya juga dilakukan dengan teknik yang benar. Setelah dibersihkan lakukan disinfeksi pada permukaan yang bersentuhan dengan kulit atau mukosa pasien serte permukaan yang sering disentuh petugas kesehatan. Saat melakukan pembersihan, petugas harus menggunakan APD.
Penggunaan Masker
Masker sering digunakan sebagai pelindung agar tidak terkena atau tertular bahaya ISPA. Masker medis sendiri terdiri dari dua jenis yaitu masker bedah dan respirator partikulat. Jenis masker dapat dipilih sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi apakah akan kontak dengan pasien ISPA ataukah berada di kawasan yang udaranya bisa menularkan penyakit ISPA. Cara menggunakan masker dengan benar yaitu:
Masker bedah digunakan pada saat akan melakukan perawatan pada pasien yang menderita penyakit yang dapat ditularkan melalui droplet, misalnya ISPA yang disertai demam, dan penyakit flu, RSV, dan adenovirus. Pasien juga harus menggunakan masker bedah saat berada di luar ruang isolasi. Respirator partikulat dipakai saat kita masuki ruang pasien yang penyakitnya dapat ditularkan melalui udara atau saat melakukan prosedur yang bisa menimbulkan aerosol dengan meningkatnya risiko penularan pathogen pernapasan. Respirator partikulat juga harus dipakai saat memasukai kamar pasien yang diduga terinfeksi organism baru yang belum diketahui.
Penggunaan masker ini diperlukan pada berbagai jenis penyakit ISPA. Kondisi udara yang kurang sehat juga bisa dihindari dengan penggunaan masker. Selain menggunakan masker, perlu juga untuk menggunakan peralatan lainnya jika memang kondisinya terlalu parah. Misalnya saat udara tercemar maka selain masker dapat juga menggunakan tabung oksigen.
Gangguan kesehatan pernafasan lainnya yakni :