Kafein selain memiliki manfaat ternyata juga memiliki beberapa efek samping pada tubuh. Nah, kafein sendiri merupakan zat yang dapat kita temukan pada beberapa jenis tumbuhan contohnya kopi dan teh. Kafein merupakan sebuah zat stimulant yang dapat merangsang sistem syaraf pusat. Mengkonsumsi kafein akan membuat kita secara serta merasa lebih energik bahkan menghilangkan rasa kantuk.
Kadar kafein yang disarankan
Jumlah konsumsi kafein yang wajar untuk orang dewasa adalah sekitar 400 miligram untuk setiap harinya. Pada takaran tersebut, kafein sebenarnya masih aman bagi tubuh. Konsumsi kafein dengan takaran yang berlebihan akan membuat anda mengalami beberapa efek samping pada kesehatan tubuh anda. Berikut beberapa bahaya kafein bagi tubuh.
Penelitian membuktikan bahwa kafein dan sakit kepala memiliki hubungan yang sangat berkaitan. Anda mungkin pernah menemukan komposisi kafein pada obat sakit kepala. Ya, memang kafein dalam jumlah tertentu dapat membantu menghilangkan sakit kepala. Namun, harus diketahui juga bahwa kafein dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan anda mengalami sakit kepala.
Jika anda adalah seorang penggemar kopi, yang merupakan salah satu bahan yang mengandung kafein, dan tiba – tiba berhenti dan tidak mengkonsumsi kopi lagi, anda pun dapat mengalami sakit kepala.
Bagi beberapa orang, efek samping kafein seperti was – was atau cemas mungkin tidak dialami. Tetapi bagi beberapa orang lainnya seperti pada orang yang jarang mengkonsumsi kafein memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami efek samping semacam ini.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kafein ini merupakan suatu zat yang dapat merangsang sistem syaraf pusat kita. Mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak akan membuat seseorang kesulitan untuk tidur atau biasa disebut dengan insomnia.
Bagi mereka yang sudah sering mengkonsumsi kafein, bukan tidak mungkin mereka bisa mengalami kecanduan terhadap kafein. Kecanduan kafein bisa ditandai dengan munculnya gejala seperti pusing, mengantuk, cemas dan cepat marah. Pada beberapa orang, gejala kecanduan bisa ditandai dengan badan yang gemetar.
Berlebihan mengkonsumsi kafein bisa juga menyebabkan seseorang mengalami overdosis atau keracunan kafein. Gejala dari overdosis kafein dapat berupa halusinasi dan perasaan yang sangat bingung, mual dan muntah, diare, haus berlebihan, maupun sering buang air kecil. Jika tidak segera ditangani, overdosis kafein dapat menyebabkan kematian.
Kafein merupakan zat yang bisa meningkatkan asam pada lambung kita. Kondisi demikian dapat membuat kita merasa mulas atau bahkan sakit perut yang berujung pada buang air besar yang terus menerus atau diare.
Kafein merupakan salah satu zat diuretik yang membuat kita bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Apalagi jika anda mengkonsumsi kafein sebelum berolahraga, dikhawatirkan tubuh akan kekurangan banyak cairan tubuh dan dehidrasi.
Kafein yang kita konsumsi akan langsung diserap oleh tubuh, dan dapat langsung masuk ke dalam aliran darah kita. Bahkan dalam jangka waktu kurang lebih satu jam, kafein mencapai level tertingginya di dalam aliran darah kita. Dalam jangka waktu tersebut atau bahkan lebih cepat, kafein bisa menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Ini lah sebab mengapa kopi adalah salah satu jenis makanan penyebab darah tinggi naik dengan cepat.
Benarkah kafein bisa menyebabkan tulang keropos? Dan ternyata, kafein yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menghambat penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kekurangan kalsium bisa mengarah pada kondisi tulang keropos atau osteoporosis.
Bagi ibu – ibu yang sedang hamil, mengkonsumsi kafein mungkin harus dikurangi. Kafein yang masuk ke dalam tubuh masuk ke dalam alirah darah dan masuk ke plasenta. Dalam kondisi seperti ini artinya janin juga ikut mengkonsumsi kafein tersebut melalui plasenta. Kafein yang masuk ke dalam tubuh janin tersebut dapat mengakibatkan detak jantung janin menjadi tidak teratur dan lebih cepat ritmenya.
Kafein dalam jumlah yang sangat banyak dapat memberi pengaruh sangat buruk pada wanita yang sedang hamil. Kafein bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan janin. Dan hal tersebut bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan mengarah pada kondisi keguguran.
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan menyebutkan bahwa kafein bisa mempengaruhi metabolisme dan produksi hormone estrogen pada wanita. Hal tersebut bisa membuat seorang wanita yang terlalu sering mengkonsumsi kafein mengalami sulit hamil.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, kafein sangat berkaitan erat dengan terjadinya resiko penyakit encok. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa orang – orang yang sering mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein cenderung lebih mudah terkena penyakit encok.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Alabama menunjukan jika wanita yang sering mengkonsumsi kafein lebih sering buang air kecil dan biasanya rasanya tidak dapat ditahan. Kondisi seperti ini terjadi pada hampir 70% wanita yang sering mengkonsumsi kafein dengan jumlah 329 miligram atau lebih.
Kafein yang dikonsumsi oleh wanita bisa menimbulkan gejala vasomotor atau vasomotor symptom. Gejala ini bisa menyerang wanita yang mengalami menopause. Dan gejala tersebut bisa semakin memperparah keadaan menopause seorang wanita.
Selain beberapa efek samping dari kafein yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa efek samping lainnya yang penting untuk diketahui walaupun efek samping di bawah ini belum banyak diteliti oleh para ahli. Tetap saja, sebagai orang yang cinta akan kesehatan kita perlu mengetahui berbagai hal yang dapat merugikan bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini efek lain dari kafein:
Setelah mengetahui berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh kafein, ada baiknya mulai saat ini kita mengurangi konsumsi baik makanan atau pun minuman yang mengandung kafein. Mengurangi minum minuman seperti cola, teh, minuman ringan, minuman bersoda dan kopi bisa membantu kita mengurangi resiko terkena berbagai efek samping kafein. Bagi orang – orang yang menderita penyakit jantung atau maag, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu apakah kafein aman atau tidak bagi anda.
Baca juga :