Sebuah kasus dari jurnal BMJ Case Reports cukup mengejutkan sekaligus mengerikan karena seorang pria dengan usia 64 tahun memiliki keluhan nyeri punggung yang diikuti dengan demam lalu memeriksakan diri ke rumah sakit. Tak hanya itu, berbagai gejala lain turut ia alami, mulai dari tekanan darah rendah, sulit bernafas, hingga batuk berdarah.
Dokter yang menangani pria ini pun menceritakan bagaimana pasiennya tersebut harus masuk ICU dan mengikuti pengobatan untuk sepsinya. Ia juga perlu dibantu alat bantu nafas atau ventilator karena kesulitan untuk bernafas. Usai menempuh CT scan, hasilnya menunjukkan kalau pada otaknya terdapat lesi, belum lagi adanya infeksi bakteri staph serta pulmonary edema.
Dari pemeriksaan berupa bronkoskopi pada pria ini gara-gara ia mengalami batuk berdarah mendadak, ditemukan adanya sumbatan darah yang cukup serius di saluran pernapasannya. Usaha awal untuk mengatasi ini adalah dengan menggunakan penyedot khusus untuk menari sumbatan tersebut, sayangnya tidak efektif.
Mengutip dari Fox News, dokter telah berusaha semalaman melakukan prosedur bronkoskopi namun gagal. Namun dokter yang menulis pada jurnal mengatakan bahwa ia melihat epiglottis sehingga selanjutnya ia perlu membius pasien lalu menerapkan prosedur penyedotan agar ETT bisa terambil dan sumbatan darah bisa tertarik.
Dari pengambilan sumbatan darah terakhir itulah nampak sumbatan berbentuk bronkial paru-paru yang panjangnya bahkan sampai 20 cm. Hal ini dapat dikatakan masuk dalam kategori emboli paru karena gejala seperti sesak nafas, nyeri pada dada, hingga batuk-batuk adalah gejala umum yang dialami oleh para pasien emboli paru. Beberapa hal yang mampu menyebabkan sumbatan antara lain adalah:
Untuk mencegah emboli atau sumbatan darah pada paru-paru, kita perlu tahu bagaimana menjaga kesehatan paru kita dengan benar. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan agar paru-paru terjaga kesehatannya:
Pada kasus pria 64 tahun dengan sumbatan darah sepanjang 20 cm di paru-parunya, sekalipun berhasil diangkat dan pernafasan bisa normal lagi, nyawanya tak bisa diselamatkan. Pria ini meninggal karena adanya komplikasi penyakit lain, diketahui kanker usus adalah salah satunya.