Hepatitis Akut Sebabkan 3 Anak Meninggal, Masyarakat Perlu Waspadai Gejalanya!

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada Minggu (1/4) lalu, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melansir dari laman Detik Health mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk waspada dan berhati-hati terhadap hepatitis akut yang diketahui telah merenggut 3 orang anak di Jakarta.

3 kasus kematian tersebut ditemukan oleh Kemenkes RI di mana sebelumnya telah ada laporan ratusan kasus hepatitis misterius yang sudah terjadi di beberapa negara.

Spanyol, Inggris, Belgia, Romania, Amerika Serkat, Israel, Prancis, Norwegia, Irlandia, Denmark, Italia dan Belanda adalah sejumlah negara yang dilaporkan memiliki kasus hepatitis akut misterius yang baru saja muncul di Indonesia tersebut.

Anak-anak berusia 1 bulan sampai 16 tahun adalah yang paling berisiko mengalami hepatitis akut menurut data laporan dari 12 negara itu.

Kasus hepatitis akut yang tak biasa ini pertama kali ditemukan 5 April 2022 lalu di Inggris.

Selain 12 negara tersebut, menurut data dari laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kanada dan Jepang adalah 2 negara lain yang juga memiliki kasus serupa.

Singapura pun menyusul pada awal Mei 2022 ini.

dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalikan Penyakit Menular Kemenkes memberi tahu masyarakat supaya tetap tenang selama masa investigasi dari penemuan 3 kasus hepatitis akut di Indonesia tersebut.

Karena masih belum diketahui penyebab pasti dari hepatitis akut ini, masyarakat sebaiknya menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan lebih baik.

Sang dokter mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat, yaitu :

  • Mencuci tangan sering-sering, terutama sebelum menyentuh makanan, sesudah makan, dan sesudah dari toilet maupun usai menyentuh benda-benda yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Menghindari berbagi penggunaan alat pribadi, seperti alat makan dan alat mandi.
  • Menghindari interaksi terlalu dekat dengan orang lain, terutama yang sudah diketahui sedang sakit.
  • Mengikuti dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik; selain bisa menghindari paparan virus penyebab Covid-19, juga bisa menghindari infeksi kuman lainnya.
  • Menghindari konsumsi makanan yang setengah matang, mentah, maupun tidak bersih.

Apa saja gejala atau tanda hepatitis akut pada anak yang perlu diwaspadai?

IDAI menjelaskan bahwa ada beberapa gejala yang menunjukkan seorang anak berpotensi mengalami hepatitis akut, yaitu :

  • Demam tinggi
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Tubuh pegal-pegal (nyeri sendi di sekujur tubuh)
  • Gatal pada kulit
  • Penyakit kuning
  • Perubahan warna feses (menjadi lebih pucat) dan urine/air seni (menjadi lebih gelap)
  • Penurunan nafsu makan
  • Tubuh lebih lesu
  • Perut nyeri
  • Penurunan kesadaran
  • >500 U/L untuk Alanine transaminase (ALT) atau serum Aspartate transaminase (AST)

Menurut pemeriksaan laboratorium, berikut ini adalah 3 hasilnya :

  • Ditemukan SARS-CoV-2 di sejumlah kasus.
  • Ditemukan Adenovirus di sejumlah kasus.
  • Tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, maupun E.
  • Pemeriksaan masih terus berlanjut untuk patogen biologis dan kimiawi.

Kapan sebaiknya memeriksakan anak ke dokter?

Jika terjadi penyakit kuning (bagian putih mata maupun kulit tubuh) tampak berubah warna menjadi kekuningan, maka sebaiknya bawa anak langsung ke dokter anak.

Gejala kuning adalah gejala umum dan utama dari hepatitis atau gangguan liver.

Oleh sebab itu, para orang tua perlu memerhatikan kondisi anak sehari-hari dan jika terjadi beberapa tanda di atas, secepatnya periksakan ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn