Tanda Peringatan Bunuh Diri Ini Tak Boleh Diabaikan !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tanda Peringatan Bunuh Diri Ini Tak Boleh DiabaikanSalah satu kabar paling viral dalam waktu beberapa hari terakhir adalah tentang cuitan seorang mahasiswa yang ingin mengakhiri hidupnya melalui media sosial Twitter. Ia yang dikatakan sedang mengalami depresi pun tak lama ditemukan benar-benar tewas bunuh diri di kamar kosnya. Cuitan tersebut tadinya tak memperoleh respon banyak dari orang lain, namun akhirnya karena banyak yang berkomentar dan juga me-retweetnya, akhirnya menjadi viral.

Dilansir dari laman Detik Health, Benny Prawira selaku pendiri Komunitas Into The Light Indonesia mengatakan bahwa tanda peringatan akan seseorang hendak bunuh diri dapat melalui pernyataan verbal kepada orang lain, contohnya saja melalui media sosial seperti Twitter. Kasus mahasiswa tadi pun bukan satu-satunya.

Menurut Benny, peringatan bunuh diri yang kita perlu peka, perhatikan, dan waspadai ada 8 tanda. Berikut ini adalah sejumlah ciri atau petunjuk penting bahwa seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya segera.

  • Membenci diri sendiri dan kerap kali mengatakan hal-hal buruk tentang dirinya.
  • Mengalami mood dan fisik yang berubah cukup drastis.
  • Memiliki perilaku yang bisa merugikan diri sendiri dan bahkan cenderung merusak.
  • Menarik diri dari kehidupan sosial.
  • Mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup, entah itu dengan keluarga atau teman.
  • Mencari cara untuk mengakhiri hidupnya.
  • Mengatur hal-hal yang ingin ia tinggalkan.
  • Mengucapkan kata-kata perpisahan.

Sayangnya, menurut Benny, meski sudah ada peringatan secara verbal kebanyakan orang yang memperoleh tanda tersebut justru kerap tidak menganggap hal itu sebagai hal serius. Banyak orang mengira seseorang dengan mengucapkan perpisahan seakan hendak bunuh diri hanyalah cara orang tersebut untuk cari sensasi atau cari perhatian.

Ya, tanda-tanda penting seseorang hendak mengakhiri hidupnya kerap dianggap remeh oleh banyak orang sehingga pada akhirnya sudah cukup terlambat untuk menyelamatkan orang tersebut. Jadi daripada menduga atau menerka-nerka apakah orang tersebut caper atau bukan, kita sebaiknya segera saja menunjukkan perhatian dan menjangkau mereka secara langsung dan pribadi dengan cara seperti ini menurut Benny.

  • Pastikan bahwa diri Anda sendiri sudah siap untuk mendekati orang tersebut dan tentunya berikan perhatian serta jangkauan terhadapnya di waktu yang benar.
  • Dekati orang itu segera, berikan pertolongan padanya untuk bisa mencari orang lain sebagai tempat bicara.
  • Hindari melontarkan perkataan, pernyataan atau pertanyaan yang sifatnya menghakimi orang tersebut saat menanyakan langsung tentang pikirannya untuk mengakhiri hidup.
  • Tunjukkan sikap yang perhatian dengan menjadi pendengar yang baik sambil juga memberikan sikap terbuka dan suportif karena orang-orang yang mengalami depresi membutuhkan ruang agar mereka didengar.
  • Risiko seseorang untuk bunuh diri semakin tinggi dengan adanya perencanaan waktu pelaksanaan serta niatnya yang benar-benar sudah bulat, maka Anda bisa mengetahui urgensinya untuk bisa menolong tepat waktu.
  • Jika orang tersebut meminta Anda untuk tidak bicara kepada siapapun tentang keinginan bunuh dirinya, jangan turuti. Hal seperti ini bukan untuk dirahasiakan.
  • Berikan keamanan dengan tidak membiarkan orang tersebut sendirian, sebab orang-orang yang hendak mengakhiri hidup perlu ada yang menemani.
  • Bujuklah pelan-pelan orang tersebut untuk memperoleh pertolongan profesional, semacam psikiater atau yang memang ahli di bidang psikologi.
  • Saat darurat dan orang itu sudah melakukan tindakan melukai diri sendiri, segera bertindak dengan memanggil ambulans dan beri pertolongan pertama.
  • Jagalah kesehatan Anda sendiri, sebab memberikan seluruh perhatian saat menolong orang yang hendak bunuh diri tentunya akan menguras energi dan pikiran Anda.

Saat seseorang lebih dari sekali membicarakan tentang rasa dan gejala depresinya hingga pada akhirnya mengungkapkan keinginannya mengakhiri hidup, sebagai orang terdekat atau yang memperoleh tanda peringatan perlu bertindak cepat dan tepat. Benny Prawira pun mengatakan bahwa daripada berasumsi negatif bahwa orang tersebut caper, justru lebih baik kalau kita overestimate dan menganggap keinginan bunuh dirinya adalah serius.

fbWhatsappTwitterLinkedIn