Penanganan epilepsi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun penanganan untuk penderita epilepsi harus dilakukan dengan hati-hati. Epilepsi sendiri merupakan suatu penyakit yang muncul dengan gejala umum berupa macam-macam kejang pada tubuhnya.
Tentunya hal ini sangat membahayakan bagi penderitanya. Penderita juga seringkali kehilangan kesadaran. Oleh karena itu penyakit epilepsi harus segera ditangani. Adapun beberapa hal yang dilakukan untuk cara penanganan epilepsi antara lain sebagai berikut.
1. Mengamankan Penderita
Jika penderita epilepsi terserang gejala kejang dan gejala lainnya maka hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mengamankannya dan menghindarkannya dari segala tempat atau benda yang berbahaya. Bawalah penderita yang sedang terserang gejala epilepsi ke tempat yang aman dan jauh dari benda-benda yang bisa melukainya.
2. Memiringkan Kepala Penderita
Orang yang sedang terserang gejala epilepsi sebaiknya segera diarahkan kepalanya menuju ke samping. Hal ini berfungsi untuk mencegah timbulnya sumbatan pada saluran pernapasannya. Tetaplah bersikap tenang dalam mengatasi penderita epilepsi serta jangan memberikan minuman atau apapun ke dalam mulutnya.
Selain itu jangan menggoncang tubuh orang yang sedang terserang gejala epilepsi sebab hal ini tidak berfungsi dalam menghentikan serangan.
3. Konsumsi Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita epilepsi berguna untuk mencegah terjadinya kejang. Dalam hal ini dokter akan memberikan resep obat anti epilepsi atau OAE. Dengan mengonsumsi obat jenis ini maka banyak penderita epilepsi yang mengalami penurunan frekuensi kejang.
Beberapa penderita epilepsi bahkan tidak mengalami gejala kejang sama sekali setelah menjalani terapi pengobatan dengan mengonsumsi OAE.
4. Rutin Berolahraga
Penderita faktor resiko epilepsi sudah seharusnya selalu menjaga kesehatannya. Cara menjaga kesehatan salah satunya ialah dengan berolahraga secara teratur. Olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebugaran tubuh. Olahraga juga dapat memperlancar sirkulasi darah.
Selain itu olahraga cenderung membuat pikiran seseorang menjadi positif serta menghilangkan stres. Stres pada dasarnya dapat memicu terjadi serangan gejala epilepsi. Namun dengan berolahraga maka stres dapat ditekan. Namun sebaiknya penderita epilepsi melakukan olahraga ringan yang tidak terlalu membebani fisik.
5. Konsumsi Makanan Sehat
Selain berolahraga tentunya penderita epilepsi perlu mengonsumsi makanan sehat seperti misalnya sayuran dan buah-buahan. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan sangat diperlukan oleh tubuh. Penderita epilepsi tentu membutuhkan makanan sehat untuk kesehatan organ tubuhnya. Dengan memiliki organ tubuh yang sehat maka serangan gejala epilepsi dapat diminimalkan. [AdSense-B]
6. Diet Ketogenik
Diet ketogenik merupakan salah satu jenis terapi yang dapat dijalani untuk cara penanganan epilepsi. Diet jenis ini merupakan diet yang tinggi akan lemak namun rendah karbohidrat serta protein. Penderita epilepsi memang dianjurkan untuk memperbanyak asupan lemak serta membatasi jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuhnya. Diet ini berfungsi untuk memecah lemak agar bisa menjadi energi.
Proses yang terjadi dalam tubuh ini kemudian menghasilkan zat keton. Beberapa ahli menyatakan bahwa zat keton mampu menormalkan aktivitas listrik otak.
7. Bedah Otak
Bedah otak merupakan proses yang akan dijalani oleh penderita epilepsi jika pengobatan alami dan berbagai jenis terapi yang dijalani oleh penderita tidak memberikan hasil. Tingkat keparahan epilepsi yang tinggi cenderung mengharuskan penderita untuk menjalani bedah otak.
Dalam hal ini dokter akan mengangkat bagian otak yang sering menimbulkan kejang. Namun proses pembedahan ini hanya dilakukan jika bagian otak yang bermasalah hanya ada di satu area saja.
8. Teknik Akupuntur
Teknik akupuntur merupakan terapi pengobatan yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit maupun untuk pencegahan epilepsi. Teknik akupuntur bisa dilakukan untuk menjaga kelancaran sistem organ tubuh.
Metode yang digunakan dalam akupuntur yaitu memasukkan jarum ke dalam tubuh pasien pada beberapa titik tubuh. Terapi akupuntur diyakini dapat merangsang sistem saraf serta dapat melancarkan sirkulasi darah. [AdSense-A]
9. Teknik Bekam
Teknik bekam disebut juga cupping blood. Terapi bekam ini berguna untuk mengeluarkan sel darah merah yang rusak. Terapi ini juga berfungsi untuk mengeluarkan racun ada dalam darah pasien. Terapi ini seringkali digunakan untuk mencegah adanya penggumpalan darah. Terapi bekam yang dilakukan pada titik kepala dapat berfungsi untuk memperbaiki fungsi jaringan saraf otak. Oleh karena itu teknik ini seringkali digunakan untuk menyembuhkan penyakit epilepsi.
10. Terapi Holistik
Terapi holistik merupakan terapi yang terstruktur dan berfungsi untuk menangani pasien epilepsi. Terapi ini bisa digunakan untuk memperbaiki fungsi jaringan saraf otak. Namun tentunya dibutuhkan ketelitian serta kecermatan tinggi dalam melakukan terapi agar terapi dapat berlangsung dengan baik.
Pada kasus penyembuhan epilepsi dilakukan perbaikan saraf otak melalui terapi holistik. Terapi ini juga dilakukan untuk memperbaiki metabolisme tubuh serta menangani perbaikan mental atau psikologi pasien sehingga pasien dapat mengalami pemulihan secara seutuhnya.
11. Herbalogi
Herbalogi merupakan teknik terapi herbal dengan meningkatkan efektivitas herbal atau lebih tepatnya dengan menggunakan seluruh bagian dari tanaman untuk mengobati suatu penyakit. Misalnya seperti bagian akar, daun, bunga, dan bagian lainnya yang terdapat pada tanaman. Beberapa bagian dari tanaman akan diracik sehingga terbentuk formulasi yang tepat untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk gejala epilepsi.
12. Membatasi Aktivitas Fisik
Gejala kejang akan semakin mudah menyerang penderita epilepsi saat ia berada dalam kondisi lemah dan lelah. Memang seharusnya penderita epilepsi tidak melakukan aktivitas yang terlalu berlebihan. Selain itu sebaiknya hindari melakukan kegiatan yang bisa mengakibatkan tubuh menjadi terlalu lelah. Kondisi fisik yang terlalu lelah dapat menimbulkan kejang pada penderita epilepsi.
13. Menghindari Terik Matahari
Terik matahari yang terlalu menyengat tak hanya berbahaya bagi kesehatan kulit saja. Namun terik matahari tersebut juga berbahaya bagi penderita epilepsi. Sebab terik matahari yang sangat panas dapat membuat tubuh menjadi terasa lelah dan lemas. Selain itu penderita epilepsi memang tidak dianjurkan untuk berada di tempat yang terlalu terang. Tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi dan menyilaukan mata juga tidak dianjurkan bagi penderita epilepsi.
14. Istirahat Cukup
Untuk menenangkan pikiran maka penderita epilepsi sebaiknya banyak beristirahat. Setidaknya penderita perlu berbaring saat merasa lelah agar gejala epilepsi tidak sampai menyerang. Selain itu tidur yang berkualitas juga dibutuhkan. Dengan memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup maka penderita epilepsi dapat menjaga stamina tubuh dan menstabilkan emosi.
15. Berpakaian Longgar dan Nyaman
Selama gejala epilepsi menyerang sebaiknya kenakan pakaian yang longgar dan nyaman pada penderita. Tak hanya pakaian namun alas berbaring untuk penderita yang sedang terserang gejala epilepsi juga sebaiknya berbahan lembut dan nyaman. Dengan demikian penderita epilepsi tidak akan terluka dan mengalami sesak napas.
Cara penanganan epilepsi sebaiknya diberikan pada penderita ciri-ciri epilepsi pada anak dengan disesuaikan pada kondisi penderita. Tingkat keparahan gejala epilepsi tentunya turut menentukan cara yang harus dilakukan pada penderitanya. Namun penanganan harus dilakukan dalam kondisi yang tenang agar dapat berjalan dengan baik.