Macam-macam epilepsi dapat dibedakan berdasarkan gejala yang dialami oleh penderitanya. Epilepsi sendiri ditandai dengan terjadinya badai listrik sporadis pada otak. Gejala ini seringkali muncul dalam bentuk perilaku kejang.
Gejala ini umumnya juga disertai dengan beberapa gejala lain seperti misalnya hilangnya kesadaran ataupun munculnya gerakan yang tak dapat dikendalikan. Ada beberapa jenis epilepsi yang umumnya dibedakan berdasarkan gejala dan penyebabnya. Berikut kami uraikan beberapa jenis macam-macam epilepsi yang perlu Anda kenali dan ketahui lebih lanjut.
1. Epilepsi Idiopatik Umum
Epilepsi idiopatik umum seringkali terjadi pada anak-anak atau remaja walaupun terkadang sudah tak terdiagnosis lagi saat anak tersebut telah dewasa. Pada epilepsi jenis ini tidak ditunjukkan adanya kelainan sistem saraf yang dapat diidentifikasi selain kejang-kejang walaupun jika diperiksa lebih lanjut ternyata terdapat suatu bekas luka yang ada di dalam otak sejak lahir.
Umumnya anak yang menderita epilepsi jenis ini memiliki kecerdasan dengan tingkat normal. Hasil uji neurologis dan MRI umumnya juga menunjukkan hasil normal. Namun jika dilihat berdasarkan EEG akan tampak adanya pelepasan epileptik yang mempengaruhi seluruh otak.
Jenis kejang yang terjadi pada epilepsi ini antara lain kejang yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat singkat, kejang secara tidak sadar dan tatapan mata kosong, serta penyebab kejang tanpa demam atau kejang grand mal. Epilepsi jenis ini dapat disembuhkan dengan cara penggunaan obat berdasarkan resep dokter.
2. Epilepsi Petit Mal
Epilepsi berjenis petit mal merupakan epilepsi yang menyebabkan adanya gangguan kesadaran secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami epilepsi jenis ini cenderung menjadi bengong untuk beberapa saat. Ia juga kehilangan kesadaran sehingga tidak dapat bereaksi apapun. Epilepsi ini memang menimbulkan serangan gejala yang terjadi dengan tiba-tiba dan hanya dalam waktu singkat.
Namun gejala ini tetap saja harus segera diatasi agar tidak sampai menimbulkan komplikasi pada otak. Umumnya penderita epilepsi jenis ini akan sadar beberapa saat setelah terserang gejala dan kemudian ia akan beraktivitas kembali secara normal seperti sedia kala.
3. Epilepsi Grand Mal
Epilepsi berjenis grand mal merupakan epilepsi yang terjadi secara mendadak seperti halnya epilepsi jenis petit mal. Namun pada epilepsi jenis ini hilangnya kesadaran yang dialami oleh penderita akan disertai dengan perilaku kejang.
Selain mengalami kejang penderita juga mengeluarkan bunyi napas seperti orang yang sedang mengorok. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa penderita epilepsi jenis ini mengakhiri gejala epilepsinya dengan mengeluarkan buih atau busa dari mulutnya. [AdSense-B]
4. Epilepsi Myoklonik Juvenil
Epilepsi jenis myoklonik juvenil ialah ciri-ciri epilepsi yang dapat mengakibatkan timbulnya kontraksi antara otot yang satu dengan otot-otot yang lain. Kontraksi antara beberapa otot ini terjadi mulai dari gejala yang ringan dan bahkan tak terlihat sampai dengan gejala yang disertai dengan perilaku menyentak secara kuat dan hebat.
Umumnya penderita epilepsi jenis ini juga akan mengalami jatuh secara tiba-tiba. Terkadang pula penderita akan melemparkan benda-benda yang sedang dipegangnya dan peristiwa ini juga dilakukan secara tiba-tiba. Adapun kontraksi otot yang terjadi juga disertai dengan beberapa perilaku lain. Namun kontraksi otot pada penderita terjadi dalam waktu yang cukup singkat.
5. Epilepsi Idiopatik Parsial
Epilepsi idiopatik parsial terjadi pada masa kanak-kanak dengan rentang usia antara 5 sampai dengan 8 tahun. Epilepsi jenis ini bisa dialami oleh seorang anak yang memiliki riwayat keluarga penderita epilepsi. Epilepsi ini dikenal sebagai jenis epilepsi yang paling ringan sekaligus sebagai epilepsi fokal jinak masa kanak-kanak.
Epilepsi jenis ini diduga akan menghilang dengan sendirinya saat anak-anak mulai memasuki usia pubertas atau saat anak bertumbuh menjadi dewasa. Epilepsi ini diawali dengan gejala berupa kejang-kejang yang terjadi pada saat anak tertidur.
Peristiwa macam-macam kejang yang terjadi berupa motorik parsial sederhana dan melibatkan wajah. Selain itu epilepsi jenis ini juga ditandai dengan adanya kejang grand mal. Epilepsi idiopatik parsial dapat didiagnosis melalui pemeriksaan dengan menggunakan EEG. [AdSense-A]
6. Epilepsi Parsial Sederhana
Epilepsi parsial sederhana ialah macam-macam epilepsi yang terjadi dengan diawali hilangnya kesadaran pada penderita. Hilangnya kesadaran ini kemudian disertai dengan beberapa gejala umum seperti misalnya timbul kejang-kejang. Yang membedakan jenis epilepsi ini dengan yang lain adalah adanya rasa kesemutan atau rasa kebal pada beberapa bagian tubuh penderita.
Namun rasa kesemutan atau kebal ini hanya berlangsung dalam waktu yang cukup singkat yaitu dalam hitungan beberapa menit saja. Beberapa kasus menunjukkan adanya gejala yang dialami oleh penderita selama beberapa jam.
7. Epilepsi Parsial Kompleks
Epilepsi parsial kompleks ialah epilepsi yang disertai dengan hilangnya kesadaran dan diikuti beberapa gejala lain seperti halnya yang terjadi pada penderita epilepsi parsial sederhana. Namun gejala ini disertai pula dengan munculnya halusinasi yang dialami oleh penderita.
Selain itu penderita akan mengalami gangguan pada daya ingatnya. Penderita juga mulai suka bermimpi dan mengosongkan pikirannya. Penderita juga cenderung mengatakan sesuatu yang selalu diulang-ulang.
8. Epilepsi Simptomatik Umum
Gejala awal epilepsi ini disebabkan oleh adanya kerusakan otak yang kemudian meluas. Penyebab umum epilepsi ini adalah adanya cedera yang terjadi pada saat kelahiran. Selain itu penyakit otak seperti ADL dan infeksi otak juga dapat menyebabkan timbulnya epilepsi jenis ini. faktor genetik atau keturunan diduga juga dapat menyebabkan seorang anak mengalami penyakit epilepsi jenis ini.
Gejala yang dialami oleh penderita epilepsi jenis ini antara lain timbulnya kejang, adanya keterbelakangan mental atau cerebral palsy, munculnya gangguan neurologis, dan lain sebagainya. Pada kasus epilepsi ini umumnya penderita mengalami berbagai macam jenis kejang hingga kehilangan kesadaran. Hal ini pun pada dasarnya merupakan gejala umum dari epilepsi.
9. Epilepsi Simptomatik Parsial
Epilepsi berjenis simptomatik parsial atau fokal merupakan jenis epilepsi yang paling umum terjadi pada orang dewasa namun bisa juga dialami oleh anak-anak. Epilepsi jenis ini terjadi karena disebabkan oleh adanya kelainan lokal pada otak. Epilepsi ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari adanya stroke, adanya tumor, trauma, dan kelainan otak bawaan yang dialami penderita sejak lahir.
Epilepsi jenis ini juga bisa terjadi akibat adanya parut atau sclerosis yang muncul pada jaringan otak, kista, atau infeksi. Kelainan yang terjadi pada epilepsi jenis ini dapat dilihat melalui pemeriksaan MRI. Sayangnya kelainan ini tidak dapat diidentifikasi oleh karena ukurannya yang cenderung mikroskopis.
10. Unclassfied Epileptic Seizure
Epilepsi yang tergolong ke dalam jenis ini umumnya merupakan komplikasi epilepsi yang membuat penderitanya tidak sadarkan diri serta diiringi dengan munculnya perilaku kejang. Namun penyebab dari munculnya gejala epilepsi tersebut tidak dapat dideteksi sehingga tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
Macam-macam epilepsi perlu diwaspadai sebab gejala epilepsi yang menyerang secara tiba-tiba dapat membahayakan keselamatan penderitanya. Epilepsi sendiri perlu untuk diobati dan disembuhkan agar tidak menimbulkan komplikasi.