Ebola adalah penyakit yang menyerupai demam berdarah tetapi disebabkan oleh penularan virus yang dibawa oleh hewan tertentu yang telah terinfeksi virus ebola misalnya pada kera dan kelelawar.
Gejala Tertular Virus Ebola
Pada seseorang yang terkena virus ebola awalnya akan mengalami gejala umum seperti halnya demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk, misalnya :
Cara Penularan Virus Ebola
Virus ebola sangat terkenal di Afrika yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh hewan tertentu seperti kera dan kelelawar. Berikut ini adalah cara penularan virus ebola kepada orang-orang yang sehat:
Untuk pencegahan agar virus ebola tidak kembali menyerang orang-orang yang sudah sembuh hendaknya dilakukan vaksinasi virus ebola dan mengkonsumsi antibiotik atau suplemen khusus untuk peningkatan daya tahan tubuh yang sebelumnya sudah direkomendasikan oleh dokter yang terkait. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang belum terserang virus ebola agar tubuhnya terhindar dari penularan virus tersebut. (Baca juga : bahaya antibiotik tanpa resep dokter)
Baca juga : bahaya antibiotik untuk anak dan usia lanjut – efek samping antibiotik, obat berbahaya jangka panjang.
Virus ebola paling sering terjadi di negara Afrika dimana terdapat berbagai macam satwa yang sebagian telah terinfeksi virus ebola lalu ditularkan pada manusia. Namun kita yang berada di Indonesia pun tetap harus waspada dan berhati-hati untuk menghindari kemungkinan terjangkitnya virus ebola, diantaranya dengan cara-cara berikut :
Jika ingin memasak daging hendaknya menggunakan daging yang sehat, segar dan lebih baik jika hewan yang dipilih tersebut hasil sembelihan sendiri atau asalnya dari hewan yang masih hidup.
Sedapat mungkin untuk tidak berinteraksi langsung dengan orang-orang yang telah terinfeksi virus ebola. Gunakan masker mulut, kacamata atau baju pelindung jika ingin menjenguknya agar terhindar dari penularan virus ebola
Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi atau multivitamin lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melakukan vaksin virus agar tubuh tidak mudah diserang berbagai bakteri dan virus terutama virus ebola.
Hewan kera dan kelelawar dikenal sebagai binatang yang paling banyak terinfeksi ebola di Afrika Selatan , tertapi bukan berarti hewan jenis lain terbebas dari infeksi virus ebola. Kucing, anjing, babi, sapi, kuda dan lain-lain dapat juga terinfeksi ebola jika memang tertinfeksi ebola dari hewan lain yang sebelumnya telah terinfeksi. Peliharalah hewan kesayangan anda dengan tulus dan benar, menjaga gizi makanannya, memberinya vaksin setiap 6 bulan sekali, menjaganya dari berbagai macam kotoran dan penyakit agar penularan virus ebola tidak terjadi.
Baca juga Vaksin rabies pada manusia.
Pasien penderita ebola di dalam darahnya terdapat virus yang mudah menular pada orang lain yang sehat, untuk itu hindarilah kontak darah dan cairan urin, feses atau percikan bersin dari penderita ebola. Hendaknya tidak mendekatinya sebelum masa pemulihannya dilakukan.
Mencuci tangan dengan sabun ketika sedang atau setelah bermain atau beraktifitas diluaran rumah. Karena virus ebola bisa saja telah bergabung bersama polusi udara daan menginfeksi hewan-hewan liar disekitar kita. Walaupun kemungkinan itu kecil dan hanya sering terjadi di Afrika , namun tak ada ruginya bukan jika anda meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan sejak dini? (Baca juga cara mencuci tangan yang benar dan steril).
Walaupun seseorang yang menderita virus ebola sudah wafat namun aktifitas virusnya masih hidup dan dapat berkembang lebih luas lagi pada tubuh orang yang sehat dengan cara penularan lewat sentuhan tangan atau interaksi lansung tubuh anda pada tubuh jenazah. Virus ebola dapat bertahan hidup di permukaan kulit , sebaiknya hindari orang-orang yang meninggal karena terkena virus ebola dan biarkan pihak pihak tertentu yang mengurusnya yaitu orang-orang yang telah memahami dan mengetahui dengan benar tata cara pemandian hingga penguburannya.
Toilet yang sering digunakan oleh penderita ebola sering kali meninggalkan jejak virus nya yang tidak terlihat pada urin, feses, cairan muntah, cairan darah, cairan liur dan lain lain. Disarankan para petugas kebersihan untuk berhati-hati ketika membersihkan toilet tersebut dan sesering mungkin menaburkan cairan antiseptik di sekitar toilet untuk pencegahan virus ebola pada orang lain yang mungkin memakai jasa toilet yang sama.
Baju, bantal, sepatu, selimut, handuk, saputangan, gelas, piring atau benda benda lain yang telah terkontaminasi dengan percikan darah atau percikan bersin dan muntahan lebih baik hindari sejauh mungkin. Biarkan pihak kebersihan yang menangani tindakan sterilisasi terhadap semua barang-barang yang dipakai oleh penderita ebola.
Jika harus bepergian ke Afrika, sebelumnya anda harus mencari tahu terlebih dahulu wilayah yang sering terjangkit ebola, dan hewan dari wilayah mana saja yang diklaim telah terjangkit virus ebola. Pengetahuan atau informasi akurat tentang penyebaran virus ebola hingga tentang pencegahannya melalui suntik vaksin sebelum anda menetap di negara Afika sangat penting sehubungan dengan banyaknya orang-orang yang terinfeksi virus ebola di sana. Sebaiknya carilah informasi seputar masalah penyakit ebola sebanyak mungkin agar kita lebih siaga dan waspada jika sudah berada di negara Afrika.
Pentingnya penutupan luka untuk mencegah penularan virus ebola