Categories: Daging Berbahaya

7 Bahaya Daging Sapi Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentu kita tak asing lagi dengan bahan makanan satu ini. Ya, Daging sapi. Kita biasa menemuinya dalam berbagai masakan, baik tradisional maupun modern seperti rendang, bakso, steak, semur, maupun berbagai jenis masakan lainnya.  Daging sapi merupakan salah satu jenis bahan masakan yang paling disukai, karena selain lezat dan gurih, daging sapi juga menyuguhkan kebutuhan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Adapun kandungan nutrisi yang terdapat dalam daging sapi antara lain adalah :

  • Protein, berfungsi untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar tetap sehat. Selain itu, makanan yang mengandung protein juga dapat membantu pembentukan jaringan tubuh, serta sangat baik bagi perkembangan otak serta pertumbuhan anak-anak, baik fisik maupun mentalnya.
  • Selenium, berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu menjaga sistem imun dalam tubuh
  • Zat Besi, makanan yang mengandung zat besi berfungsi untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia, serta membantu tumbuh kembang anak.
  • Vitamin B kompleks, makanan yang mengandung vitamin B berfungsi untuk membantu meningkatkan kinerja otak
  • Vitamin D, makanan yang mengandung vitamin D berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi
  • Seng, berfungsi untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta metabolisme
  • Omega 3, berfungsi untuk membantu kinerja jantung, hati, serta sistem saraf pusat.

Dari kandungan nutrisi dan deretan manfaat yang terdapat dalam daging sapi, maka sangatlah pantas apabila daging sapi menjadi salah satu sumber nutrisi bagi tubuh. Namun, pernahkan anda bertanya-tanya atau berfikir tentang adanya bahaya atau efek samping yang bisa ditimbulkan dari mengkonsumsi jenis daging tersebut? Artikel kali ini akan membahas tentang bahaya daging sapi bagi kesehatan tubuh manusia.

Apa yang Menyebabkan Daging Sapi Berbahaya Dikonsumsi ?

Kebanyakan daging sapi yang dijual dipasaran merupakan daging yang dihasilkan dari sapi-sapi yang dibesarkan secara komesial di peternakan. Dimana dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam The European Journal of Clinical Nutrition, telah menyatakan bahwa daging sapi yang dihasilkan dari sapi-sapi ternak yang diberi makan biji-bijian memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang sangat sedikit serta memiliki kadar asam lemak omega 6 dalam jumlah yang lebih tinggi daripada sapi-sapi yang hidup liar dengan memakan rumput.

Selain itu, penambahan berbagai jenis hormon seperti estradiol, progesteron, dan testosteron, hormon sintetis, zeranol dan trenbolone asetat, melengesterol asetat biasanya diberikan pada hewan-hewan ternak guna menambah berat badan  serta meningkatkan efisiensi pakan juga sangat berpengaruh bagi kesehatan, yaitu dapat meningkatkan resiko kanker.

Hal-hal seperti inilah yang sebenarnya menyebabkan dampak bahaya daging sapi bagi kesehatan tubuh, seperti berikut ini :

1. Peradangan

Daging sapi merupakan salah satu jenis makanan yang sangat sulit untuk dicerna oleh tubuh, meskipun telah dimasak. Hal ini akan menimbulkan peningkatan jumlah enzim pencernaan untuk dapat mencerna makanan tersebut. Jika makanan ini sering dikonsumsi pada usia dini, hal tersebut dapat mempertahankan kaskade arakidonat (asam lemak omega 6) dalam tubuh yang memberikan kontribusi untuk kondisi peradangan dan rasa sakit.

Peradangan ini pada nantinya akan bisa menyebabkan :

2. Kanker

Dalam daging sapi terkandung sejumlah bahan kimia organik yang sangat beracun yang dikenal dengan nama dioxin. Dimana bahan kimia tersebut berasal dari partikel mikroskopis dari abu dari insinerator yang telah menetap di rumput dan tanaman yang dimakan oleh hewan-hewan ternak seperti sapi, babi, dan ayam. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa dioxin merupakan hormon kimia yang dapat mengganggu fungsi sel-sel dalam tubuh, sehingga hal ini dapat berpotensi untuk meningkatkan resiko penyakit kanker. Selain itu, dioxin juga dapat memicu endometriosis, gangguan Attention Deficit Disorder, kecacatan sistem reproduksi anak-anak, sindrom kelelahan kronis, menurunnya sistem kekebalan tubuh, serta gangguan saraf.

Selain zat dioxin, biasanya daging sapi yang berasal dari peternakan telah mengalami proses penyinaran dengan menggunakan sinar gamma yang dihasilkan oleh radioaktif, kobalt 60, maupun aliran listrik dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang tinggal dalam daging tersebut. Radiasi tersebut pada akhirnya akan menghasilkan radiolytic dalam produk makanan yang dihasilkan dari olahan daging tersebut, dimana hal itu memiliki sifat karsiogenik (penyebab kanker). Untuk itu sangat disarankan untuk menghindari produk makanan atau daging radiasi.

Banyak kondisi lainnya yang secara tidak langsung menyebabkan kanker yakni :

3. Keracunan

Daging sapi merupakan sumber dari adanya jenis kuman mematikan yang disebut E. Colli O157:H7 yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan yang cukup serius. Kuman-kuman tersebut terdapat dalam daging sapi yang telah terkontaminasi dengan kotoran sapi pada saat dilakukan penyembelihan. Akibat dari kuman berbahaya ini telah menewaskan puluhan orang serta menyebabkan ribuan orang sakit setelah mengkonsumsinya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penarikan sekitar 25 juta pon daging sapi di pasaran pada tahun 1997.

Keracunan makanan juga bisa terjadi karena :

4. Penyakit jantung

Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa daging sapi yang diperoleh dari peternakan komersial biasanya mengandung lebih sedikit jumlah asam lemak omega 3. Padahal asam omega 3 inilah yang dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit jantung, namun mengandung lebih tinggi kadar asam lemak omega 6 (kaskade arakidonat) yang justru dapat mempromosikan atau meningkatkan resiko penyakit jantung.

Selain bahaya daging sapi, kondisi berikut ini juga bisa meningkatkan resiko penyakit jantung yaitu ;

5. Resistensi obat-obatan

Biasanya hewan-hewan di peternakan akan diberikan tambahan obat-obatan atau jenis antibiotik pada makanan mereka. Hal ini bertujuan untuk menambah berat badan serta untuk mencegah terjangkitnya wabah penyakit menular pada hewan-hewan ternak tersebut. efek samping antibiotik atau obat-obatan yang diberikan secara rutin pada hewan ternak seperti sapi dapat berkontribusi pada masalah resistensi obat-obatan atau antibiotik pada manusia yang mengkonsumsi daging tersebut.

6. Penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD)

Tahukah anda bahwa gangguan atau penyakit yang terdapat pada hewan ternak seperti sapi yaitu sapi gila atau disebut dengan bovine spongiform encephalopathy (BSE), yang akhir-akhir ini berkembang juga dapat menular pada manusia?  Ya hal ini bisa terjadi pada saat manusia mengkonsumsi daging sapi yang terinfeksi bovine spongiform encephalopathy (BSE). Penyakit ini biasanya menimpa pada orang-orang yang telah berusia sekitar 60 tahunan baik itu pria maupun wanita. Namun akhir-akhir ini penyakit tersebut juga telah berkembang pada orang-orang yang lebih muda. CJD merupakan suatu penyakit yang menyerang otak yang nantinya dapat mengarah ke demensia, maupun gejala otak lainnya yang lebih mengerikan. Hal ini juga dapat menjadi penyebab kematian mendadak di usia dini.

7. Terjadinya pemanasan global

Selain dampak pada kesehatan, produksi daging sapi pada akhirnya juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang cukup parah. Hal ini terjadi karena para pengusaha peternakan yang melakukan deforestasi yang menyebabkan penggundulan hutan-hutan lindung demi memperluas usaha mereka. Hal ini akan menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan, yaitu terjadinya pemanasan global.

Cara Memilih Daging Sapi yang Sehat

Dari beberapa ulasan diatas kita bisa tahu bahwa selain memiliki berbagai manfaat, namun ternyata mengkonsumsi daging sapi juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang membahayakan bagi tubuh. Terutama apabila daging tersebut berasal dari hewan ternak yang dipelihara secara komersial. Untuk itu, sebaiknya kita lebih bijaksana dalam menyikapi serta memilih jenis daging sapi yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Berikut ini ciri-ciri dari daging sapi yang sehat dan layak untuk dikonsumsi, antara lain adalah :

  • Daging sapi berwarna merah terang atau cerah, tidak pucat, mengkilap, serta tidak kotor
  • Tekstur daging elastis, tidak lembek, dan sedikit kaku
  • Tidak lengket dan terasa basah saat dipegang
  • Memiliki aroma yang khas, yaitu gurih