Categories: Makanan Berbahaya

Keracunan Makanan (Gejala, Bahan Makanan, Penanganan dan Pencegahan)

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bahan makanan yang setiap hari kita makan, terkadang dapat mengandung senyawa yang beracun tanpa kita sadari atau terdapat senyawa-senyawa kimia yang tak memiliki nilai nutrisi. Maka mari kita kenali senyawa-senyawa kimia dalam bahan makanan yang dapat membahayakan. Mulai dari garam anorganik sederhana sampai pada yang lebih besar dan juga kompleks. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan berbahaya ini bisa berupa keracunan makanan menahun (akut) hingga dapat merubah DNA atau genetis, yaitu mengalami mutasi DNA atau mutasi gen.

Nutrisi Dasar Bagi Tubuh

Kita mengenal berbagai kebutuhan nutrisi dasar untuk tubuh dan jika kekurangan maupun kelebihan, tentunya akan mengganggu proses fisiologis tubuh sehari-hari. Zat-zat yang menjadi unsur nutrisi adalah sebagai berikut.

Karbohidrat Sumber kalori utama. Selain itu juga mengandung serat yang penting perannya untuk pencernaan. Untuk fungsi fisiologis sendiri, manfaat makanan yang mengandung karbohidrat ini, penting dalam pemecahan protein tubuh yang berlebih.
Lemak Mirip dengan karbohidrat dari makanan yang mengandung kalori, yakni sebagai pengahasil energi untuk melakukan akivitas. Lemak sebagian besar tersusun atas trigliserida, adalah asam-asam lemak.
Protein Makanan yang mengandung protein ini, berguna sebagai bahan bakar tubuh. Juga sebagai zat pembangun dan pengatur tubuh dimana semua reaksi biologis dibantu oleh protein ini.
Vitamin Berasal dari istilah amina yang sangat vital atau disebut vitamin. Sehingga vitamin merupakan molekul organik yang diperlukan tubuh untuk metabolisme dan pertumbuhan secara normal.
Mineral Adalah unsur yang esensial bagi tubuh dan membantu peran enzim untuk mengendalikan komposisi cairan tubuh. Sebanyak 65 % adalah air dari bobot tubuh, dan air penting untuk proses metabolisme itu sendiri.
Air Merupakan unsur yang esensial juga. Misalnya otot yang membutuhkan metabolime jaringan paling banyak mengandung air.

Dalam bahan pangan kadang ditemukan unsur nutrisi yang tidak dibutuhkan dikenal dengan anti nutrisi. Dalam hal ini tak hanya merugikan namun juga dapat menjadi penyebab keracunan makanan.

Senyawa Beracun Alami dari Bahan Alami

Bahan makanan nabati atau hewani kadang dapat juga beracun, secara alamiah senyawa beracun ini dapat membuat keracunan yang akut. Pada masyarakat kita mengenal seperti diantaranya sebagai berikut :

  • Daun singkong yang mengandung sianida (HCN)

Hidrogen sianida merupakan senyawa yang dikeluarkan oleh bahan pangan nabati. Asam tersebut keluar jika dihancurkan, dikunyah, diiris atau ketika rusak. Jika dicerna maka hidrogen sianida ini akan dapat secara cepat terserap melalui organ pencernaan dan masuk kedalam aliran darah. Dosis mematikan adalah 0,3-0,5 mg HCN per berat badan. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan merebus daun singkong tersebut asalkan tidak tertutup rapat. Dengan proses pemanasan ini, maka enzim yang menyebabkan pemecahan lamarin menjadi inaktif, sehingga menyebabkan racun sianida tak jadi terbentuk. Glikosida dalam daun singkong sendiri sebenarnya bukan racun dalam hal ini banyak kontradiksi, namun yang menjadi penyebab adalah banyaknya bakteri yang ada pada saluran pencernaan bagian bawah dapat memecah glikosida tersebut menjadi asam sianida.

  • Alkaloid dalam kentang

Kandungan alkaloid didalam kentang dapat menyebabkan keracunan makanan pada manusia. Alkaloid dapat menghambat kerja dari enzim asetilkolinesterase yang mempengaruhi transmisi implus syaraf. Hal ini menyebabkan alkaloid dalam kentang yang beracun, bisa melampaui 10 kali kadar alkaloid dalam kentang yang tak beracun, biasanya 5 mg per 100 gram berat kentang yang segar.

  • Kafein dalam teh, kopi, kola dan berbagai minuman penyegar

Kafein termasuk kedalam alkaloid juga. Makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, cola dan berbagai minuman penyegar kemasan, dapat menstimulasi beberapa aktivitas biologi lainnya. Kandungan kafein di dalam minuman teh relatif lebih besar dibandingkan yang terdapat didalam kopi, tetapi pemakaian teh sendiri ke dalam minuman menjadi lebih lebih encer jika dibandingkan dengan kopi. Bahaya kafein dalam secangkir teh  kurang lebih 30 mg sedangkan kpi 85 mg dan coca-cola sendiri 35 mg tiap botol.

  • Mimosin dalam daun lamtoro

Mimosin dalam lamtoro atau dikenal dengan petai cina adalah senyawa yang dicurigai sebagai penyebab rontoknya rambut yang terjadi pada hewan maupun manusia. Hipotesis terkait hal ini adalah karena mimosin berkaitan dengan retrogresso sel-sel partikel pada rambut. Mimosin memiliki sifat yang mudah larut ke dalam air. Cara untuk menurunkan mimosin dalam lamtoro adalah dengan merendam dalam air pada suhu 70 derajat C selama 24 jam atau 100 derajat selama 4 menit.

  • Asam jengkolat

Asam ini terdapat didalam biji jengkol. Daya tahan tubuh seseorang terhadap jengkol ini berbeda-beda. Keracunan makanan karena asam jengkolat ini jarang menimbulkan kematian, jumlah asam jengkolat perbiji dapat mencapai 1-2% dari berat pada bijinya. Asam jengkolat sendiri merupakan asam yang sulit untuk larut dalam air. Selain itu asam jengkol memiliki sifat kelarutan asam basa yang sangat lama. Asam jengkolat membentuk kristal dalam air seni manusia jika pH air seni tersebut asam maka asam jengkolat akan mengkristal di dalam ginjal tubuh manusia.

  • Pakirizida dalam biji bengkoang

Pakirizida ada terdapat dalam makanan sehat, tepatnya pada biji bengkoang. Namun bagian ini bersifat karsinogenik yang memiliki daya narkotik terhadap sistem syaraf pusat. Biji bengkoang ini sering diapakai untuk mengangkap ikan, agar tidak terjadi kekeliruan dimakan manusia adalah dengan membedakan umbiannya, biji bengkuang jarang dimakan manusia.

  • Saponin

Saponin memiliki rasa pahit dan dapat mengeluarkan busa jika dilarutkan. Saponin sendiri dapat membuat sel darah mengalami hemolisis. Hal ini sangat beracun untuk hewan yang berdarah dingin. Sedangkan untuk yang berdarah panas maka memiliki daya toksisitas yang berbeda-beda.

  • Serotonin pada buah-buahan

Serotonin terdapat pada sejumlah buah sehat, yakni senyawa alkanoid yang meracuni dan dapat memperkecil lubang saluran pembuluh darah, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Serotonin sendiri karsinoid pada organ jantung dan ciri keracunan makanan karena serotonin adalah sakit kepala. Serotonin banyak dijumpai pada jenis pisang di afrika, sari nanas, semangka, tomat, plum dan alpukat. Asalkan tidak terlalu banyak tidak berbahaya.

Senyawa Beracun dari Mikroba

Keracunan yang disebabkan oleh mikroba sendiri, karena menyantap makanan yang mengandung senyawa beracun yang diproduksi oleh mikroba. Biasanya bakteri penyebabnya adalah Clostridium batulinum, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas cocovenenans. Selain dari mikroba dapat juga disebabkan oleh kapang yang disebut mycotoxin misalnya Aspergillus flavus, Penicillum sp dan sebagainya.

  • Clostridium batulinum

Senyawa yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium batulinum adalah botulinin yang bersifat beracun. Keracunan makanan yang dihasilkan oleh Botulinin disebut Botulisme, Botulinin sendiri merupakan suatu molekul protein yang memiliki daya racun sangat kuat, 1 micro gram Botulinin sudah mampu membunuh. Ada beberapa tipe Botulinin yaitu A,B, C, D, E, F, dan G, dari semua tipe yag ada yang paling berbahaya adalah tipe A dan tipe B. Garam dengan konsentrasi pH 4,5 atau dibawah pH tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab botulinin yaitu Clostridium batulinum sehingga pertumbuhan dapat dicegah.

  • Pseudomonas cocovenenans

Senyawa beracun yang dihasilkan oleh Pseudomonas cocovenenans berupa toksoflavin dan asam bongkrek. Cara menekan pertumbuhannya bisa dengan NaCl dalam konsentrasi 2,75-30%.

  • Staphylococcus aureus

Senyawa yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus adalah enterotoksin yang berbentuk didalam makanan karena disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Racun ini sangat stabil dalam suhu panas yaitu enterotoksin tipe B. Sumber penularan melalui tenggorokan, hidung, kulit, nanah dan gejala yang ditimbulkan adalah kejang perut, diare, sakit kepala, mual muntah, keringat dingin yang terjadi selama satu sampai dua hari. Kemudian penderita akan sembuh, jarang terjadi kematian.

  • Mycotoxin dan Aflatoksin

Adalah senyawa beracun yang dihasilkan oleh kapang atau jamur. Penyebabnya adalah Aspergillus flavus yang terdapat pada kacang tanah atau bungkil-bungkil kacang tanah. Batas maksimum yang diizinkan WHO adalah 30 ppb.

3. Residu Bahan Kimia

Keracunan makanan bisa terjadi karena residu pestisida termasuk insektisida, fungisida, dan rodentisida yang digunakan untuk mengurangi kerusakan pada komoditi pangan. Kadar toleransi sendiri diatur oleh pengawasan melalui pemerintah.

4. Kontaminasi Merkuri

Kontaminasi merkuri dapat disebabkan oleh ikan yang mengandung merkuri. Misalnya dapat menyebabkan penyakit minamata dengan gejala terasa geli dan panas pada anggota tubuh. Kehilangan penglihatan, pendengaran, tidak stabil emosinya, koma kemudian mengalami kematian. Ambang batas yang ditoleransi adalah 0,2 mg sebagai metil merkuri.

Pencegahan

Pencegahan keracunan makanan dapat dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut :

  • Selalu melakukan cara mencuci tangan yang tepat dan menjaga tangan dalam keadaan bersih, rambut dan pakaian juga.
  • Cuci tangan setelah mengolah daging, telur dan lain sebagainya.
  • Jangan menyajikan makanan langsung dari botol, untuk menghindari kontaminasi sisa-sisa makanan.
  • Jangan menyimpan pembersih dan obat-obatan di dalam kaleng atau wadah dari kaleng.
  • Mendinginkan makanan yang panas diatas 140 derajat F dan dibawah 40 derajat F.
  • Makanan yang sudah 2-3 jam ada suhu 60 derajat F sampai 125 derajat F tidak boleh dimakan karena sudah tak aman.
  • Menyimpan makanan dingin dan beku dalam freser secepatnya setelah berbelanja.
  • Menyimpan makanan seperti telur, olahannya, anggur atau asam termasuk berbagai krim didalam lemari es.
  • Hindari buah kaleng, daging kaleng dan lain-lain yang membahayakan.
  • Jika memanaskan makanan mengeluarkan bau tak sedap, busa dan tak wajar, segera singkirkan atau buang tanpa mencicipi.
  • Jangan mengkonsumsi makanan yang telah berjamur.
  • Jangan minum susu yang tidak steril.
  • Jangan menyiapkan makanan lebih dari dua hari.
  • Membagi makanan menjadi porsi-porsi kecil untuk dihidangkan dan didinginkan.
  • Jangan meminum air yang tidak steril.

Penanganan

Jika mengalami keracunan makanan, lakukan pertolongan seperti langkah-langkah berikut ini :

  • Jika terminum atau termakan cairan beracun segera ke rumah sakit, karena lambung akan segera di bilas.
  • Untuk kejang-kejang yang terjadi secara mendadak berikan obat barbiturak yang  aksi pendek
  • Untuk mencegah infeksi diberikan obat jenis antibiotik, di bawah pengawasan dokter.
  • Jika terjadi kerusakan kulit berikan obat symtomatik.

Langkah penganan cara mengatasi keracunan makanan yaitu :

1. Mengontrol mual dan muntah

  • Hindari untuk memberikan makanan padat sampai muntah berakhir. Kemudian berikan makanan lunak atau hambar. Bisa berikan biskuit, pisang atau roti.
  • Menghirup cairan minyak angin dapat mengurangi muntah
  • Hindari gorengan dan bahaya makanan pedas.
  • Mendapatkan resep dokter jika masih berlanjut

2. Mencegah dehidrasi

  • Meminum cairan bening, seteguk kecil kemudian bertahap. Dapat meminum air kelapa hijau
  • Cara mengatasi diare untuk pertolongan pertama berikan oralit.

3. Kunjungi Dokter

    • Jika keracunan berlangsung lebih dari 3 hari
    • Sakit perut yang parah
    • Sakit demam terus-menerus
    • Diare berdarah dan tinja berwarna gelap.
  • Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, buang air kecil mengalami kuantitas yang menurun, pusing, telalu lelah dan peningkatan denyut jantung serta pernafasan.

Baiklah, demikian kita telah membahas berbagai jenis keracunan dari berbagai kemungkinan yang ada. Semoga bisa menambah kewaspadaan kita akan bahaya keracunan makanan yang setiap saat bisa terjadi.