Siapa sih yang tidak tahu teh, minuman ini seperti sudah menjadi menu minuman wajib bagi setiap warung, kafe, atau restaurant manapun. Jika kita perhatikan setiap tempat menjual makanan seperti warung kaki lima hingga restaurant ternama pasti memiliki menu teh dalam daftar menu minumannya.
Teh memang minuman yang memiliki aroma harum yang khas. Bahkan di negeri china, Pembuatan teh dijadikan sebagai salah satu seni. Teh berasal dari pucuk atau batang daun teh yang dikeringkan dan kemudian diseduh dengan air hangat. Untuk membuat teh dingin juga perlu menyeduhkan teh dengan air hangat dulu sebelumnya agar dari dalam daun benar-benar tercampur dalam air.
Teh dipercaya memberikan perasaan nyaman saat meminumnya. Ada yang mengatakan di saat stress baiknya kita minum teh, memang teh memiliki kandungan yang memberikan ketenangan pikiran kita namun tahukah Anda bahwa dibalik manfaatnya ternyata teh memiliki bahaya jika kita salah mengkonsumsinya.
1. Nyeri pada tulang dan gigi
Konsentrasi fluoride normalnya pada darah adalah tidak lebih dari 0,10 mg/liter, namun wanita tersebut memiliki kandungan fluoride mencapai 0,43 mg/liter. Setelah di sarankan oleh dokter untuk mengurangi konsumsi teh, akhirnya membuat kadar fluoride menurun dan rasa nyeri mulai berkurang.
2. Terkena resiko anemia
Kandungan kafein, fluorin, dan tannin pada teh di ketahui menghambat penyerapan zat besi yang berasal dari makanan. Zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Jika kondisi ini terus berlangsung maka bukan tidak mungkin penderita akan mengalami anemia. Resiko bahaya kafein juga berdampak pada masalah kesehatan lainnya.
3. Osteoporosis
Selain timbulnya rasa nyeri yang diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi fluoride dalam darah, konsumsi yang berlebihan hingga 5 cangkir sehari akan membuat proses reabsorpsi lebih banyak mengikat kalsium yang sejatinya masih di butuhkan tubuh. Artinya terlalu banyak minum teh akan membuat kalsium yang diserap ikut terbuang melalui urin. Padahal kita tahu bahwa kalsium menjadi nutrisi utama untuk memperkuat tulang dan persendian kita.
4. Diare
Minum teh saat diare justru akan memperburuk keadaan. Konsumsi teh justru akan membuat feses menjadi lebih encer. Alih-alih untuk menenangkan perut justru sebaliknya kita akan di buat menderita dengan penyakit yang di sebabkan berkembangnya bakteri e.coli ini.
5. Resiko batu ginjal
Teh memiliki kandungan zat oxalate yang merupakan penyebab utama pembentukan batu ginjal. Resiko batu ginjal tersebut kebanyakan diderita oleh usia diatas 40 tahun, dan kalangan pria memiliki potensi lebih besar menderita batu ginjal daripada wanita.
Studi di Amerika yang dilakukan Loyola University Medical cneter mengatakan bahwa minum teh berlebihan dapat menstimulus pembuatan batu dan kristal pada saluran pembuangan air seni. Di sarankan agar tidak minum teh setelah makan akan membuat proses pembuatan batu ginjal semakin berpotensi lebih besar, lebih baik mengganti minum teh dengan air putih atau lemon.
Baca juga : Akibat kurang minum air putih
6. Sakit maag
Minum teh di saat perut sedang kosong ternyata membuat asam lambung semakin meingkat. Asam lambung terus di produksi dalam lambung untuk membantu proses penyerapan makanan di dalam lambung. Perut kosong dalam waktu lama saja sudah membuat resiko terkena maag apalagi jika Anda minum teh, justru akan semakin meningkatkan produksi asam lambung. Akibatnya lambung akan terjadi peradangan yang merupakan Anda sedang sakit maag. Usahakan untuk jangan minum teh sebelum anda makan, bahkan minum teh setelah makan pun juga memiliki bahaya dalam memhambat proses penyerapan zat besi. Oleh karena itu minumah teh di sela-sela waktu setelah makan sekitar 2 jam setelahnya, dan tentu dengan jumlah teh yang wajar.
7. Resiko keguguran pada ibu hamil
Untuk ibu hamil sangat di perhatikan untuk tidak mengkonsumsi teh terlalu banyak. Studi yang baru-baru ini dilakukan menemukan bahwa komposisi teh yang mengandung kafein dapat merangsang kontraksi pada rahim. Akibatnya, untuk ibu hamil di usia muda akan membuat kandungannya berpotensi mengalami keguguran.
8. Resiko bayi lahir prematur
Selain itu, kafein yang ada pada teh juga akan membuat bayi lahir prematur karena kontraksi rahim yang semakin kuat karena kandungan teh tersebut. Bahaya lainnya, pada seorang ibu yang menyusui jika mengkonsumsi teh terlalu banyak akan membuat terhabatnya produksi kelenjar ASI.
9. Resiko kanker
Pertumbuhan sel kanker ini bisa disebabkan oleh jenis teh tertentu seperti teh celup. Pembuatan teh celup menggunakan serbuk teh yang dibungkus dalam kertas yang dibuat dari senyawa chlorine. Proses peneyeduhan kertas chlorine pada air panas akan membuat senyawa pada kertas ikut larut di dalam air teh yang diseduh. Jika tetap dibiarkan dalam waktu sampai 5 menit maka akan sangat berbahaya, yang artinya kandungan klorin tercampur pada air teh. Lalu apa akibatnya? Kandungan klorin yang terlalu banyak di dalam tubuh di curigai akan menstimulus pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.
10. Resiko jantung
Kadar kafein dalam teh akan membuat jantung berdetak lebih cepat, dikarenakan tekanan darah yang meningkat. Selain itu konsumsi konsumis teh pada penderita penyakit jantung akan menimbulkan perasaan gelisah hingga mengalami arrhytmia yang artinya detak jantung tidak berirama. Bagi penderita penyakit jantung ini merupakan kondisi yang berbahaya dan bisa berakibat pada kondisi yang lebih kritis.
11. Demam semakin tinggi
Bagi Anda yang sedang demam dianjurkan untuk tidak minum teh. Minum teh manis untuk orang sakit biasanya dilakukan oleh sebagia orang, padahal yang diperlukan untuk orang yang sedang sakit adalah kandungan gula untuk membantu konsentrasi pada darah, sebenarnya air gula saja sudah cukup tanpa menyeduh teh. Minum teh di saat sakit apalagi demam justru akan membuat suhu tubuh meningkat. Bukannya menurunkan demam malah akan membuat demam tinggi.
12. Mengurangi nafsu makan
Bagi anak-anak yang sering mengalami masalah susah makan sebaiknya jangan diberikan minuman teh. Secara praktis akan membuat anak semakin bersemangat, namun bahayanya dibaliknya justru membuat anak kehilangan nafsu makan. Hal itu disebabkan oleh saat teh masuk ke dalam organ pencernaan akan membuat selaput lendir menurun yang akibatnya akan mengganggu proses penyerapan. Kondisi tersebut akan membuat rangsangan untuk malas makan.
13. Iritasi pada tenggorokan
Penelitian yang dilakukan di Iran oleh Universitas Teheran menemukan bahwa minum teh panas bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan bahkan lebih bahaya lagi bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Riset tersebut dilakukan di malekzadeh yang ditemukan penduduknya banyak menderita kanker tenggorokan. Anehnya, konsumsi rokok dan alkohol di daerah tersebut sangatlah rendah, dan sebaliknya hampir keseluruhan dari mereka meminum teh hitam secara teratur sebanyak satu liter tiap harinya.
14. Dehidrasi
Minum teh dingin akan sangat pas di minum di saat merasa dehidrasi. Tenggorokan akan merasa segar saat minum teh dingin tersebut. Namun tahukah Anda bahwa minum justru akan membuat Anda dehidrasi setelahnya. Hal itu dikarenakan oleh sifat diuretik pada daun teh yang sudah dikeringkan yang justru akan menyebabkan dehidrasi.
15. Sering sakit kepala
Kondisi ini adalah akibat dari konsumsi teh baik manis atau tawar secara berlebihan. Minum teh seperti yang diulas di awal bisa membuat terhambatnya penyerapan zat besi oleh tubuh yang akhirnya pembuatan sel darah merah pun semakin menurun. Kekurangan darah akan mempengaruhi organ tubuh seperti otak. Kita akan mudah merasa pusing jika kekurangan darah dalam tubuh. Oleh karena itu, mulai kurangi konsumsi teh untuk menjaga produksi sel darah merah kita.
Sekilas tentang teh
Sejauh ini teh memiliki 4 jenis, yaitu teh hitam, teh oolong, teh putih, dan pada umumnya teh hijau. Teh sendiri bisa di campur dengan daun atau bunga lain untuk mendapatkan aroma yang berbeda. Di indonesia sendiri yang paling populer adalah teh yang dicampur dengan bunga melati sehingga menghasilkan teh melati. Indonesia menjadi penghasil teh terbesar kelima di dunia, dan hebatnya menjadi negara terbesar yang mengkonsumsi teh.
Teh berasal dari daun camelia sinensis yang pada awalnya ditemukan di negara China pada tahun 2 ribu SM sebelum dikenal oleh negara barat. Teh mengandung katekin yang memiliki sifat antioksidan. Teh juga mengandung kafein sekitar 40 mg per cangkir, selain itu juga terdapat teofilin dan teobromin walau jumlahnya sedikit. Teh kini banyak dikemas di botol sehingga bisa langsung diminum, teh bubuk yang instan atau juga ada teh celup yang bisa diseduh sendiri.
Saran konsumsi
Sesekali minum teh tidak akan menjadi masalah, yang menjadi bahaya adalah ketika mengkonsumsinya dengan pola yang salah. Yang perlu di perhatikan dalam minum teh adalah. Janganlah minum teh lebih dari 5 cangkir dalam sehari. Kemudian jangan langsung minum teh setelah makan, tunggulah hingga waktu 2 jam agar nutrisi dari makanan sudah diserap sepenuhnya. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah pastikan meminum teh dalam suhu yang tidak terlalu panas.
Baca juga : Bahaya Kopi