Pernahkah anda menikmati kuliner yang berasal dari olahan daging bebek? Sekarang ini banyak sekali rumah makan maupun warteg yang menjajakan kuliner yang berasal dari daging tersebut. Ada bebek goreng, bebek bakar, rica-rica daging bebek, maupun olahan lainnya yang mendengar namanya saja sudah membuat kita ingin sekali mencicipinya. Namun tahukan Anda, bahwa dibalik kelezatan yang ditawarkan, terdapat bahaya daging bebek yang wajib kita ketahui.
Daging bebek merupakan salah satu sumber nutirsi yakni :
Namun dibalik kandungan nutrisi tersebut, ternyata daging bebek juga mengandung lemak dan kadar kolesterol yang relatif tinggi, apalagi bagian kulitnya. Selain kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang dapat membahayakan, terkadang juga ada oknum penjual makanan yang menambahkan beberapa bahan kimia dalam proses pengolahan daging bebek, seperti tawas, pewarna sintetis, maupun antibiotik seperti paracetamol. Tujuan dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut adalah untuk menambah mempermudah proses pengolahan daging serta untuk lebih menarik perhatian konsumen. Untuk mengetahui apa saja bahayanya, mari kita simak ulasan berikut ini.
Efek Samping Mengkonsumsi Daging Bebek
Selain kelezatan, daging bebek juga menawarkan beberapa efek samping yang cukup membahayakan kesehatan bagi para konsumennya, diantaranya adalah :
1. Dapat meningkatkan kadar kolesterol
Sebelum memutuskan untuk mengolah dan mengkonsumsi daging bebek, sebaiknya Anda memperhatikan kadar kolesterol dalam darah anda maupun keluarga anda. Karena seperti penjelasan di atas bahwa daging bebek mengandung cukup tinggi kolesterol, terutama pada bagian kulitnya. Dalam 3 ons daging bebek yang dimasak beserta kulitnya memiliki kandungan kolesterol sebanyak +/- 70 mg. Sedangkan jika tidak dimasak bersama kulitnya, kandungan kolesterol dalam 3 ons daging bebek adalah sekitar 75 mg.
Hal ini berarti bahwa dalam 3 ons daging bebek yang Anda olah memiliki sekitar 25% kandungan kolesterol dari batas asupan yang direkomendasikan yaitu 300 mg per harinya untuk orang dewasa yang sedang dalam kondisi sehat. Namun bagi mereka yang menderita penyakit jantung maupun mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi, rekomendasi asupan kolesterol hariannya dalah 200 mg.
Selain kolesterol sendiri, daging bebek juga mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, dimana lemak tersebut juga sangat berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Dalam 3 ons daging bebek yang dimasak beserta kulitnya memiliki kandungan sekitar 4 gr lemak jenuh (sekitar 40% dari asupan harian yang direkomendasikan), sedangkan daging yang diolah tanpa kulit memiliki kandungan sekitar 3 gr lemak jenuh (sekitar 20% dari asupan harian yang direkomendasikan). Para pakar kesehatan sangatlah menyarankan agar membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh sebanyak 7 hingga 10% dari jumlah kalori harian.
Kolesterol tinggi tidak hanya dikarenakan daging bebek, namun beberapa makanan berikut ini :
2. Penyumbatan Arteri
Pada saat memiliki kandungan kolesterol serta lemak jenuh dalam tubuh yang tinggi, hal ini akan dapat menyebabkan peningkatan resiko penyumbatan arteri. Yang mana akibat dari penyumbatan tersebut akan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti Anda lebih rentan untuk terkena penyakit jantung, stroke, maupun serangan jantung. Untuk itu sebaiknya Anda membatasi mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung kolesterol maupun lemak jenuh sesuai dengan batasan yang telah direkomendasikan.
Jika ingin mengkonsumsi daging unggas, sebaiknya pilihlah daging yang berasal dari jenis unggas lain seperti dada ayam maupun kalkun yang memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah daripada daging bebek.
3. Meningkatkan resiko kanker
Seperti penjelasan di atas bahwa terkadang dalam pengolahan daging bebek ditambahkan beberapa bahan kimia seperti tawas, pewarna sintetis, maupun paracetamol. Dengan tujuan yang untuk memperoleh keuntungan semata ternyat dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit yang berbahaya seperti kanker. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa tawas dan pewarna sintetis sangat tidak layak untuk dikonsumsi.
Selain bahaya daging bebek berbahan kimia, sejumlah hal berikut ini juga bisa meningkatkan resiko kanker seperti ;
4. Tidak baik untuk kehamilan
Kandungan lemak dan kolesterol yang cukup tinggi yang terdapat dalam daging bebek dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi para wanita yang sedang hamil. Kadar kolesterol dan lemak yang terlalu tinggi pada wanita hamil dapat meningkatkan resiko darah tinggi serta diabetes gestasional yang akan mengganggu sirkulasi darah ke janin melalui plasenta. Untuk itu, para pakar kesehatan sangat menyarankan bagi wanita hamil agar tidak terlalu sering mengkonsumsi olahan daging bebek. Kalaupun hendak mengkonsumsi daging ini, mereka menyarankan untuk mengkonsumsinya sebanyak 1 hingga 2 kali dalam seminggu dengan cara dikukus atau dipanggang.
Meskipun telah dihilangkan kulitnya, akan tetapi bahaya daging bebek masih tetap mengandung cukup banyak kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya, meskipun kadar dari kandungan tersebut telah berkurang. Untuk dapat mengurangi tingkat resiko beberapa penyakit berbahaya pada saat mengkonsumsi daging bebek
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan, diantaranya adalah :
Lalu bagaimana cara kita membedakan daging bebek yang sehat untuk dikonsumsi. Daging bebek yang sehat untuk dikonsumsi antara lain berwarna kuning pucat, serta beraroma rempah-rempah. Sedangkan daging bebek yang menggunakan bahan kimia seperti pewarna sintetis memiliki warna yang ngejreng.
Demikianlah penjelasan tentang bahaya daging bagi kesehatan, semoga artikel tersebut bermanfaat.