Ariel Tatum Pernah Ingin Akhiri Hidup, Ketahui 9 Cara Mencegah Seseorang Bunuh Diri

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rasa tertekan yang tak ada ujungnya, rasa stres yang tak ada solusinya, ditambah selalu memendam segala sesuatu sendiri karena merasa tak mampu bercerita atau tak ada orang yang mau mendengar dan mengerti akan mudah menimbulkan suatu keinginan bunuh diri pada beberapa orang. Depresi yang tak tertangani dengan baik pada akhirnya membuat seseorang ingin mengakhiri luka batinnya dengan bunuh diri.

Belum lama, dunia hiburan Korea Selatan dan penggemar KPop kehilangan salah satu bintang cantik dan berbakatnya, Sulli eks member f(x) karena meninggal bunuh diri. Rupanya, Ariel Tatum yang juga merupakan artis cantik muda tanah air mengaku pernah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya sendiri saat masih berusia 13 tahun.

Dilansir dari KapanLagi.com, Ariel Tatum mengatakan bahwa ia mulai memiliki keinginan bunuh diri pada usianya yang masih 13 tahun dan beberapa kali kemudian. Menurutnya, depresi ada beberapa episode dan ia mengalami hal tersebut, bahkan 2 tahun lalu pun depresi ini masih cukup sering timbul.

Ia mengaku pernah mencoba bunuh diri beberapa kali ketika episode depresi ia rasakan dengan melukai diri sendiri. Ia sendiri mengatakan hal tersebut adalah sesuatu tak wajar karena ia sendiri tak menyadari telah melakukan hal tersebut. Namun Ariel Tatum sangat beruntung karena ia menemui seorang psikolog di saat hidupnya mulai menyempit.

Ia datang kepada seorang psikolog untuk menemukan jalan keluar yang tepat dan dari situlah ia baru bisa lepas dari beban berat yang dirasakan selama ini. Jika pun beberapa dari kita pernah menjadi tempat mendengar keluh dan kesah seseorang penderita depresi yang juga mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri, inilah beberapa cara mencegah seseorang bunuh diri yang kiranya bisa kita ketahui.

  1. Mengenali Tanda-tandanya

Kenalilah dulu tanda-tanda seseorang yang tengah depresi dengan kemungkinan melakukan tindak bunuh diri yang tinggi, yaitu:

  • Kecemasan berlebih
  • Gangguan tidur
  • Pikiran membenci diri sendiri
  • Menarik diri dari keluarga dan teman
  • Putus asa
  • Merasa bukan diri mereka sendiri
  • Merasa terjebak
  • Gampang marah
  • Merasa bahwa mereka membebani orang lain
  • Menggunakan obat-obatan atau alkohol
  • Menyerah pada diri sendiri
  • Hilang minat bahkan terhadap kegiatan favorit
  • Suasana hati berubah drastis terlalu sering
  • Punya pikiran dan rencana mengakhiri hidup
  1. Mendengarkan dengan Baik

Ketika penderita depresi berbicara dengan kita dan menceritakan segala masalahnya kepada kita, cukup dengarkan dengan seksama dan serius. Saat ia berusaha mencurahkan segala yang ia rasakan dan pikirkan, hindari percobaan untuk menyela pembicaraannya supaya ia dapat merasakan bahwa kita mengkhawatirkannya dan memedulikannya. Berikan perhatian secara menyeluruh melalui kontak mata dengannya.

  1. Mengajak Bicara Hati ke Hati

Menjadi diri sendiri serta menunjukkan kepedulian kita dengan mengajak bicara dari hati ke hati akan membuat seorang penderita depresi lebih nyaman. Apapun yang kita ucapkan asalkan berdasar pada perhatian dan rasa kasih, ia akan dapat merasakannya; bahkan ketika kita cukup ada di sampingnya saat dirinya menangis, itu dapat membantu lho.

  1. Tidak Mencoba Menyelesaikan Masalahnya

Paling patut dihindari adalah memberikan solusi cepat dalam penyelesaian masalah yang tengah dihadapi oleh para pengidap depresi. Ketika kita mencoba memberi solusi cepat, ada kesan bahwa kita menyepelekan apa yang dirasakan oleh mereka. Yang kita perlu lakukan untuk membantu adalah membiarkan mereka mengukur masalah mereka sendiri, seberapa besar dan seberapa menyakitkan untuk diri mereka karena penjelasan logis apapun dari kita tak akan mampu mereka terima.

  1. Menunjukkan Empati Tanpa Menghakimi

Memberikan solusi bagi mereka mungkin bagi kita adalah cara menolong yang baik, namun belum tentu mereka mengartikan demikian. Cukup coba dengarkan dan tunjukkan rasa empati kita supaya mereka bisa merasa kita mengerti dan memahami tanpa harus menghakimi.

  1. Menanyakan Tanpa Ragu

Ketika ingin bertanya kepadanya apakah ia punya keinginan bunuh diri, jangan ragu karena ini justru dapat menjadi suatu langkah pencegahan dan bahkan kita bisa mencoba menyelamatkannya sebelum terlambat. Tentu saja pertanyaan diajukan dengan sopan dan lembut agar kita tahu apa yang ia rasakan dan apa yang menjadi keinginannya.

  1. Berpikir Secara Terbuka

Ketika sedang menemani seseorang yang depresi dan sempat punya keinginan bunuh diri, menunjukkan empati dan simpati itu perlu. Terima juga dirinya apa adanya, tenang dan bersabarlah supaya energi positif kita dapat dirasakan olehnya dan ia pun juga merasa lebih tenang.

  1. Memberi Motivasi

Tak salah kok untuk memberi motivasi kepada mereka supaya mendapat pertolongan dari psikiater atau tenaga medis lainnya, bahkan sambil mendampinginya juga. Bahkan bila perlu, membantu mereka untuk menjaga komunikasi dengan teman dekat maupun keluarga itu juga baik. Namun satu hal yang perlu kita tidak setujui, yakni ketika mereka meminta kita menutupi atau merahasiakan keinginan ataupun rencana tindakan bunuh diri.

  1. Memberi Kesempatan untuk Bicara

Beri kesempatan untuk mereka bisa berbicara dan bercerita untuk meringankan segala beban emosional yang mereka rasakan. Ketika kita memberi mereka kesempatan untuk bicara semakin lama, maka beban mereka juga jadi jauh lebih berkurang.

Itulah beberapa hal atau cara mencegah seseorang bunuh diri yang dapat kita terapkan. Perhatikan betul seperti apa orang yang kita ajak bicara sebab seseorang yang depresi dapat merasa senang sambil tertawa-tawa saat melakukan suatu hal yang menyenangkan, namun beberapa waktu berikutnya bisa terlihat kalau dirinya tak nyaman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn