Penyebab batu empedu bisa terjadi akibat adanya kristal kolesterol di dalam empedu yang kedapati bahan tertentu di dalam urin dan melebihi batas kemampuan cairan urin untuk melarutkannya atau biasa disebut dengan supersaturasi.
Hal ini dapat dikatakan kronis jika keadaannya terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan perlahan-lahan menjadi penyakit yang serius.
Umumnya pasien yang mengalami tidak merasakan adanya tanda-tanda khusus atau dapat dikatakan tidak mengetahui lebih dini gejala batu empedu. Berikut ini ciri-ciri batu empedu kronis yang banyak ditemukan:
1. Kolik Bilier
Pada umumnya kolik bilier terjadi karena kandung empedu menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus sehingga meningkatkan tekanan dalam rongga kandung empedu dan merangsang saraf splaknik sehingga menimbulkan nyeri pada bagian perut. Beberapa pasien mengeluhkan nyeri pada perut sebelah kanan. Inilah salah satu alasan timbulnya penyebab sakit ulu hati. Kondisi ini dapat menjadi kronik jika kolik bilier dialami pasien dalam setahun atau dalam jangka waktu yang cukup lama.
2. Kanker Kandung Empedu
Keluhan yang dirasakan jika sudah mengetahui adanya batu empedu tersebut tergantung pada ukuran dan jumlahnya. Batu yang berukuran cukup besar biasanya tidak akan keluar dari kandung empedu atau menyumbat saluran duktus sistikus sehingga tidak menimbulkan rasa nyeri.
Kemungkinan batu berukuran kecil yang dapat menyumbat saluran duktus sistikus dan bisa menimbulkan komplikasi. Sedangkan penyumbatan pada saluran duktus sistikus bisa disebabkan oleh batu berukuran kecil yang keluar dari kandung empedu, apabila hal ini tidak cepat ditangani dapat menimbulkan komplikasi. Meskipun pasien tidak mengalami keluhan, tetapi pasien dapat beresiko mengalami kanker kandung empedu akibat gesekan yang terjadi atau adanya iritasi kronis pada mukosa kandung empedu.
3. Penurunan Fungsi
Kandung empedu mengalami penurunan fungsi empedu karena terjadi penyemprotan cairan empedu ketika seseorang mengkonsumsi makanan, maka akan mengalami kerusakan pada dinding kandung empedu yang berakibat timbulnya batu empedu. Sehingga efek yang dikeluhkan selain nyeri yaitu mual, ingin muntah dan berkeringat dingin akibat menahan rasa sakit.
4. Silent Stone
Pasien yang tidak merasakan keluhan gejalanya akan mengalami masalah yang seringkali tidak ada kaitannya seperti perut kembung, bersendawa dan flatulensi.
Sehingga penyakit tersebut menjadi lama dialami dalam waktu tahunan dan baru diketahui setelah mengalami komplikasi, hal inilah yang disebut dengan silent stone.
5. Perubahan Fisik
Salah satu perubahan fisik yang dapat terlihat bagi pasien yang mengalami keluhan ciri-ciri batu empedu kronis adalah perubahan warna mata yang menjadi kuning sebab terjadinya peningkatan bilirubin. Hal ini juga berkaitan dengan fungsi organ hati di dalam tubuh sebagai proses eksresi.
Tubuh juga menjadi lemas dan intoleransi terhadap makan-makanan berlemak atau berkolesterol tinggi. Terlebih pada orang yang mengalami obesesitas dapat memicu timbulnya efek hati berlemak. Perut yang diisi oleh makanan kerap merasakan sakit dan kemudian makanan dimuntahkan kembali. Kasusnya akan mirip seperti gejala awal kanker hati.
Umumnya pasien berusia 20-60 tahun dan mengalami keluhan rasa nyeri di bagian perut secara tiba-tiba. Padahal tidak memiliki riwayat penyakit maag sebelumnya. Keluhan lama-kelamaan menjadi semakin parah seperti demam tinggi dan nyeri perut yang semakin kuat hingga perut sebelah kanan tidak dapat disentuh sedikitpun akibat rasa sakit yang ditimbulkan.
Demikianlah Ciri-Ciri Batu Empedu Kronis. Jika Anda mulai menyadari adanya keluhan-keluhan seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan.