Ketahui 47 Penyebab Anemia Sebelum Terlambat

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyebab utama dari anemia dikarenakan jumlah sel darah merah ataupun kadar hemoglobin dalam darah mengalami penurunan. Hemoglobin yang merupakan senyawa protein pembawa oksigen dalam darah di produksi pada sumsum tulang belakang yang bisa terbentuk dari bantuan beberapa vitamin seperti B2 dan vitamin B12 serta zat besi. Anemia ini bisa terjadi karena banyak penyebab, bisa dari faktor penyakit, kekurangan nutrisi tertentu ataupun kebiasaan buruk yang sering dilakukan. Untuk lebih jelas mengenai apa saja penyebab anemia, langsung saja anda simak ulasannya berikut ini.

  1. Infeksi Cacing Tambang

Anemia bisa disebabkan karena infeksi dari cacing tambang yang hidup dalam usus manusia. Cacing tambang tersebut akan menyerap sel darah merah serta mencerna sel darah merah yang berada dalam dinding usus halus. Cacing tambang yang juga membuat nafsu makan menurun, maka secara otomatis juga mengurangi asupan zat besi yang berasal dari makanan.

  1. Donor Darah

Melakukan donor darah juga bisa menyebabkan seseorang terkena anemia karena berkurangnya darah dalam tubuh pendonor tersebut. Darah yang dikeluarkan lewat transfusi tersebut jumlahnya tidak sedikit dan berlangsung secara cepat sehingga darah yang berkurang juga cukup banyak.

  1. Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi atau dikenal dengan nama anemia defisiensi besi menjadi penyebab umum seseorang terkena anemia. Sumsum tulang belakang sangat membutuhkan zat besi dalam pembentukan hemoglobin dan apabila kadar zat besi yang berasal dari makanan tidak mencukupi, maka produksi hemoglobin dalam darah juga ikut menurun.

  1. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat juga bisa menimbulkan efek samping sehingga orang yang mengkonsumsi obat obatan tersebut terserang anemia. Beberapa jenis obat akan menimbulkan hemolisis serta toksisitas sumsum tulang belakang. Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan anemia diantaranya adalah obat kemoterapi untuk kanker, obat kejang, obat HIV, obat transplantasi, obat anti jamur, obat malaria dan beberapa jenis antibiotik.

  1. Masalah Sumsum Tulang Belakang

Masalah pada sumsum tulang belakang seperti contohnya kanker darah atau limfoma akan menekan produksi sel darah merah yang akhirnya membuat seseorang terkena anemia. Selain itu, kanker yang juga terjadi pada organ lainnya lalu menyebar ke sumsum tulang belakang juga menjadi penyebab dari anemia tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka dokter umumnya akan memberikan obat penambah darah atau beberapa tindakan medis lain yang dibutuhkan.

  1. Mengkonsumsi Alkohol

Tidak hanya berbahaya untuk tubuh, namun mengkonsumsi alkohol terlalu berlebihan juga akan meracuni sumsum tulang belakang sehingga menghambat produksi hemoglobin. Alkohol yang di konsumsi secara terus menerus dan dengan kuantitas tinggi akan meningkatkan terserang penyakit anemia kronis.

  1. Masa Kehamilan

Saat wanita sedang dalam masa kehamilan, maka jumlah cairan dalam pembuluh darah mengalami peningkatan sehingga tekstur darah menjadi lebih encer dan tidak bisa mengikat secara sempurna. Keadaan inilah yang menyebabkan anemia sebab konsentrasi dari sel darah merah rendah ditambah kekurangan zat besi selama masa kehamilan tersebut. Inilah yang membuat wanita pada masa kehamilan diharapkan memperhatikan asupan makanan yang mengandung zat besi atau bisa juga dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin penambah darah yang direkomendasikan dokter.

  1. Penyakit Ginjal

Organ ginjal bertugas untuk melepaskan hormon eritropoietin yang bertugas untuk membantu kerja sumsum tulang belakang dalam produksi sel darah merah. Apabila seseorang menderita penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, maka produksi eritropoietin tersebut akan berkurang dan akhirnya mengurangi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang belakang dan timbul anemia.

[AdSense-B]

  1. Pendarahan

Saat terjadi pendarahan, maka akan sangat banyak darah yang keluar dari dalam tubuh baik yang terlihat jelas oleh mata ataupun pendarahan yang tersembunyi. Berkurangnya darah cukup banyak bisa terlihat pada saat wanita menstruasi atau pendarahan karena luka. Sementara untuk pendarahan tersembunyi bisa terjadi saat BAB berdarah, kanker dan beberapa jenis penyakit lainnya.

  1. Thalasemia

Thalasemia terjadi karena sumsum tulang belakang tidak normal saat memproduksi sel darah merah dan akhirnya bentuk dari sel darah merah tidak sempurna. Saat ini terjadi, maka penderita diharuskan untuk mengkonsumsi zat besi, vitamin B9 dan juga vitamin B12 untuk menjaga kadar sel darah merah dalam tubuh tetap normal.

  1. Kelainan Sistem Imun

Anemia juga bisa terjadi karena kelainan pada sistem imun tubuh dimana autoimun justru menyerang dan menghancurkan sel darah merah. Ini menyebabkan sel darah merah yang sehat mengalami kerusakan dan akhirnya mati lebih cepat dan akhirnya tubuh kekurangan sel darah merah.

  1. Keracunan Darah

Dari beberapa penelitian memberikan bukti jika racun atau timbal berdampak negatif untuk darah dan anemia sehingga juga akan bertindak sebagai racun dalam darah. Seseorang yang terpapar oleh timbal dalam kadar tertentu akan mengalami penurunan fungsi tulang belakang dalam membentuk sel darah merah.

  1. Kekurangan Vitamin dan Mineral

Setiap manusia membutuhkan mineral supaya seluruh tugas sel serta organ bisa bekerja dengan baik. Gizi yang ada dalam makanan nantinya akan diserap dalam usus dan kemudian akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh lewat darah. Beberapa sari makanan tersebut juga akan di serap sumsum tulang belakang yang bertugas untuk produksi sel induk. Apabila sel darah merah tidak mendapat vitamin dan mineral cukup seperti vitamin B12 dan zat besi, maka produksi sel darah merah berkurang sehingga timbul anemia.

  1. Malabsorpsi

Malabsorpsi merupakan keadaan tubuh yang tidak dapat menyerap nutrisi seperti zat besi dengan baik yang berasal dari asupan makanan. Malabsorpsi tersebut akan menyebabkan anemia defisiensi besi seperti contohnya penyakit celiac atau intoleransi gluten, intoleransi usus pada susu atau laktosa, penderita penyakit crohn, penderita penyakit kolitis ulseratif dan sebagainya.

  1. Gangguan Fungsi Jantung dan Paru Paru

Kedua organ penting dalam tubuh yakni jantung dan juga paru paru yang mengalami gangguan akan membuat aliran darah tidak berjalan dengan lancar dan akhirnya mengganggu saluran pernapasan. Sesak napas yang terjadi secara terus menerus akan membuat kontrol pengeluaran darah tidak berjalan dengan baik dan timbul anemia.

  1. Genetik atau Turunan

Meskipun asupan makanan yang mengandung zat besi dalam tubuh tercukupi, akan tetapi seseorang juga bisa mengalami anemia karena faktor genetik atau turunan. Jika ada keluarga yang menderita anemia, maka anggota keluarga lainnya juga memiiki risiko tinggi terkena anemia karena mempunyai gen yang sama.

  1. Radiasi

Radiasi yang terpapar langsung pada tubuh berpotensi untuk merusak tulang belakang sehingga menghambat sumsum tulang belakang dalam membentuk sel darah merah seperti contohnya radiasi pada pengobatan kanker.

  1. Gula Darah Tinggi

Gula darah tinggi tidak hanya menyebabkan diabetes dan lebih rentan terhadap masalah kesehatan mata, gigi, kulit dan jantung, namun juga meningkatkan risiko penyakit pada sistem peredaran darah seperti terkena anemia. Gula darah yang tidak terkontrol tersebut akan berpengaruh pada ginjal sehingga ginjal tidak bisa menghasilkan eritropoietin cukup yang berfungsi untuk mengontrol sel darah merah.

  1. Peningkatan Volume Plasma

Saat masa kehamilan dan terjadi peningkatan volume plasma melebihi sel darah merah, maka membuat wanita hamil terserang anemia yang menjadi salah satu penyebab dari anemia selama masa kehamilan tersebut sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan penambah darah untuk ibu hamil.

  1. Kurang Asam Folat

Selain zat besi yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah, asma folat juga sangat penting supaya tubuh bisa memproduksi berbagai sel baru termasuk sel darah merah. Kurangnya asupan asam folat dalam tubuh maka akan menghambat pembentukan sel baru termasuk sel darah merah. Ini bisa terjadi pada segala usia termasuk pada ibu hamil.

[AdSense-A]

  1. Kolitis Ulserativa

Kolitis ulserativa merupakan penyakit radang usus yang terdiri dari sekumpulan penyakit dan akhirnya berpengaruh pada gastrointestinal. Ini bisa terjadi pada saat usus besar, rektum atau keduanya mengalami peradangan dan peradangan tersebut menghasilkan luka kecil yang dinamakan ulkus. Peradangan yang terjadi menyebabkan usus mengeluarkan isi didalamnya lebih cepat dan akhirnya lebih sering kosong. Oleh karena sel pada permukaan lapisan usus mati, maka akhirnya timbul luka dan bisul yang bisa menyebabkan pendarahan, pelepasan lendir serta nanah dan timbul anemia.

  1. Amebiasis

Amebiasis merupakan infeksi parasit usus yang terjadi karena protozoa entamoeba histolytica. E histolytica merupakan protozoa bersel satu yang masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau kontak langsung dengan kotoran yang akhirnya akan membentuk kista. Kista yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan masuk ke saluran pencernaan lalu bereproduksi dan pindah ke usus besar sehingga menimbulkan diare berdarah atau kerusakan jaringan. Pendarahan yang terjadi ini merupakan pendarahan tersembunyi yang menjadi salah satu penyebab dari anemia.

  1. Pendarahan Varises Kerongkongan

Pendarahan varises kerongkongan terjadi pada saat vena membengkak di bagian tenggorokan dan akhirnya pecah lalu timbul pendarahan. Esofagus merupakan tabung otot yang menjadi penghubung antara perut dan mulut, sedangkan vena pada kerongkongan terletak  di dekat perut dapat bengkak dan timbul jaringan parut atau bekuan darah dalam organ hati.

Pada saat aliran darah di hati mengalami hambatan, maka darah akan terbentuk pada pembuluh darah lain yang berada didekatnya termasuk kerongkongan. Akan tetapi, pembuluh darah ini lebih kecil dan tidak dapat membawa darah terlalu banyak sehingga akhirnya membesar dan membengkak lalu pecah karena aliran darah tersebut dan menimbulkan dampak anemia.

  1. Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik atau dikenal dengan syok hemoragik merupakan kondisi yang sangat mengancam jiwa dan terjadi saat tubuh kehilangan hampir 20 persen suplai darah serta cairan dalam tubuh. Kehilangan cairan kronis ini akan membuat jantung tidak bisa memompa datah ke seluruh tubuh sehingga timbul anemia dan bisa terjadi pada anak anak, remaja serta orang dewasa.

  1. Malaria

Malaria merupakan penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk anopheles terinfeksi yang membawa parasit plasmodium. Parasit penyebab malaria  dari nyamuk tersebut nantinya akan dilepas dalam aliran darah lalu menuju ke organ hati dan berkembang biak. Sesudah parasit matang, maka akan mengalir kembali ke aliran darah lalu menginfeksi sel darah merah sehat sehingga timbul anemia.

  1. Leukemia

Leukemia merupakan kanker darah meluas termasuk sel darah merah, sel darah putih dan juga trombosit. Penderita leukemia akan memiliki sel darah merah yang tidak dapat berfungsi dengan normal karena membelah terlalu cepat sehingga mengeluarkan sel normal dan terjadi anemia.

  1. Hemofilia

Hemofilia merupakan kelaianan pendarahan yang terjadi saat seseorang kekurangan protein tertentu yang dinamakan dengan faktor pembekuan darah dimana darah tidak bisa menggumpal seperti seharusnya yang akhirnya akan terjadi pendarahan terlalu berlebihan. Seseorang yang menderita hemofilia akan lebih mudah berdarah dan darah dalam tubuh lebih lama menggumpal. Pendarahan bisa terjadi secara spontan atau internal yang menimbulkan sakit pada persendian dan bengkak karena pendarahan pada persendian tersebut.

  1. Disfungsi Platelet

Trombosit merupakan jeni sel darah yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka pada pendarahan. Trombosit berguna untuk membekukan darah sekaligus menghentikan pendarahan yang terjadi. Saat trombosit tidak berfungsi dengan baik yang dikenal dengan disfungsi trombosit, maka pendarahan yang terjadi akan sulit dihentikan kemudian menyebabkan anemia.

  1. Wasir

Wasir merupakan pembuluh darah sekitar anus yang mengalami pembengkakan dan bersifat internal atau eksternal. Wasir eksternal akan berkembang dalam anus atau rektum sedangkan wasir eksternal akan berkembang diluar anus. Wasir yang di derita seseorang akan mengakibatkan pendarahan dan akhirnya kulit berubah menjadi pucat dan terjadi anemia.

  1. Pembedahan Aorta

Aorta merupakan arteri besar yang mengeluarkan darah dari organ jantung. Jika seseorang memiliki pembedahan aorta maka darah sudah masuk dalam dinding arteri yang ada di antara lapisan tengah serta dalam sehingga akhirnya darah mengalir dari arteri utama menuju dinding. Bahaya dari pembedahan ini adalah dapat menyalurkan darah keluar dari aorta sehingga arteri pecah dan akhirnya darah mengalir di sekitar jantung atau paru paru dan timbul anemia.

  1. Sarkoidosis

Sarkoidosis merupakan penyakit radang dimana granuloma atau gumpalan sel inflamasi terbentuk di beberapa organ. Ini akan menyebabkan peradangan pada organ yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak responsif terhadap zat asing seperti bakteri, virus dan juga bahan kimia. Saat sarkoidosis ini terjadi dan timbul radang, maka beberapa pembuluh darah akan pecah sehingga tubuh kehilangan banyak darah dan akhirnya timbul anemia.

  1. Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih terjadi pada kandung kemih dimana darah akan bercampur dengan air namun tidak menimbulkan rasa sakit. Darah yang keluar bersama urin ini semakin lama akan mengurangi jumlah sel darah merah dalam tubuh dan akhirnya penderita kanker kandung kemih juga mengalami komplikasi seperti anemia.

  1. Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit dari nyamuk aedes aegypti yang membuat sistem kekebalan tubuh berkurang. Saat tubuh terserang demam berdarah, maka banyak komplikasi penyakit yang akan timbul seperti demam kuning, beberapa penyakit yang berhubungan dengan penurunan imun tubuh dan tentunya anemia.

  1. Melakukan Diet Ketat

Diet terlalu ketat yang sering dilakukan para wanita hanya untuk penampilan, terkadang mengabaikan hal yang lebih penting yakni kesehatan tubuh pelaku diet tersebut. Diet akan membuat seseorang terkena anemia karena kurangnya asupan protein dalam tubuh. Selain itu, beberapa jenis sayuran yang sering di konsumsi saat diet bisa menjadi penghambat dari penyerapan zat besi. Untuk mengatasinya, jauhi segala macam pantangan makanan untuk penderita anemia seperti minuman beralkohol dan berbagai makanan atau minuman tidak baik lainnya.

  1. Mengkonsumsi Teh Bersama Makanan

Teh sudah menjadi salah satu minuman favorit semua orang di dunia karena banyak kandungan bermanfaat di dalamnya seperti antioksidan. Akan tetapi senyawa tannin yang terkandung dalam teh sangat berkaitan dengan zat besi dimana senyawa tannin tersebut akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh meskipun asupan makanan tinggi zat besi sudah di santap, akan tetapi kandungan zat besi tidak dapat terserap sempurna dan terbuang dari dalam tubuh.

  1. Kurang Tidur

Meskipun kedengaran sepele, namun tidur mempunyai peran penting pada kesehatan tubuh. Saat tidur, maka tubuh akan beristirahat secara fisik dan juga mental sehingga disarankan untuk tidur 8 jam sehari. Apabila kebutuhan tidak tidak cukup, maka timbul berbagai penyakit kronis seperti salah satunya adalah anemia.

  1. Pola Makan Buruk

Anak anak dan remaja seringkali mengkonsumsi junk food serta fast food dimana kedua jenis makanan ini tidak mengandung gizi seimbang khususnya zat besi sehingga karena kebiasaan buruk yang sering dilakukan ini, tubuh semakin rentan terhadap anemia. Meningkatkan asupan seperti buah buahan penambah darah harus dilakukan khususnya pada anak anak supaya  masalah darah ini bisa dihindari.

  1. Kurang Minum

Anemia juga bisa terjadi karena hal yang sering dianggap sepele yakni kurang banyak mengkonsumsi air putih. Air putih merupakan sumber cairan harian yang sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan kelancaran proses metabolisme sehingga lebih sehat dan bisa berjalan sesuai dengan fungsinya. Apabila cairan tubuh berkurang, maka produksi darah jadi terhambat dan berkurang yang kemudian menjadi penyebab dari anemia.

  1. Ambeien

Ambeien menjadi salah satu jenis penyakit yang berpotensi untuk mengeluarkan darah cukup banyak saat BAB. Pendarahan berat yang tidak segera ditangani tersebut akan membuat jumlah sel darah merah dalam tubuh berkurang drastis dan akhirnya timbul komplikasi anemia.

[AdSense-C]

  1. Pembuluh Darah Pecah

Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi karena penyakit kronis seperti jantung serta stroke. Penyakit tersebut akan menyebabkan penyumbatan serta pengerasan pembuluh darah dimana saat penderita stroke atau jantung terbentur atau terjatuh, maka pembuluh darah pecah dan terjadi pendarahan sehingga kadar zat besi dalam tubuh ikut keluar bersama darah dan timbul anemia.

  1. Mimisan

Mimisan seringkali terjadi pada anak anak yang mengalami gangguan sistem imun. Mimisan sendiri sebenarnya wajar terjadi, namun jika diikuti dengan pusing kepala, kejang atau pingsan dan terus terjadi, maka anak anak bisa terserang anemia.

  1. Tindakan Operasi

Saat seseorang sedang menjalani sebuah tindakan operasi karena sesuatu penyakit atau masalah lainnya, maka akan banyak darah yang keluar dari tubuh bersama dengan zat besi yang juga ikut terbuang. Keluarnya jumlah darah yang banyak dalam waktu singkat tersebut akan membuat pasien mengalami anemia.

  1. Melahirkan

Melakukan proses melahirkan pada wanita juga membuat tubuh kehilangan banyak darah dan akhirnya terjadi anemia. Kehilangan banyak darah sesudah melahirkan tersebut membuat wanita harus lebih banyak mengkonsumsi zat besi supaya gejala anemia yang terjadi tidak bertambah parah.

  1. Usia Pendek Eritrosit

Usia pendek eritrosit bisa terjadi karena hancurnya sel darah merah terlalu berlebih yang terjadi pada sumsum tulang belakang manusia. Apabila sel darah merah hancur, maka jumlah eritrosit akan berkurang sehingga terjadi anemia.

  1. Bayi Terlahir Prematur

Pada kelahiran bayi normal, cadangan zat besi sudah tercukupi dari beberapa bulan terakhir sebelum persalinan berlangsung dan bisa bertahan 4 sampai 6 bulan. Akan tetapi jika bayi terlahir prematur, maka cadangan zat besi belum mencukupi yakni hanya sekitar dua bulan saja sehingga bayi terserang anemia.

  1. Penyakit Hati Kronis

Gangguan produksi lipid akan menyebabkan terbentuknya sel target, makrositik dan juga akantosit dalam sel darah merah sehingga kehilangan darah cukup banyak akan terjadi karena pendarahan gastrointestinal.

  1. Peningkatan Aktivitas Fisik

Kegiatan fisik yang terlalu padat dan berlangsung setiap hari akan membuat tubuh lelah dan kurang beristirahat. Saat ini terjadi, maka seseorang akan mengalami penurunan Hb atau berkurangnya produksi sel darah merah dalam tubuh.

Demikian ulasan lengkap dari kami mengenai penyebab anemia karena sesuatu penyakit, kelainan darah, kebiasaan buruk dan juga pola makan yang salah. Anemia ini tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, namun juga pada bayi baru lahir, anak anak, remaja bahkan ibu hamil sekalipun sehingga sangat penting untuk memperhatikan asupan nutrisi ke dalam tubuh sehari hari khususnya yang mengandung vitamin B12 serta zat besi yang merupakan makanan penambah darah terbaik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn