5 Cara Mencegah Anemia Gravis Paling Mudah

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rasa lelah dan lemah kerap disepelekan bahkan dianggap biasa, padahal ini bisa jadi pertanda bahwa tubuh anda mengidap anemia. Anemia merupakan kondisi rendahnya jumlah sel darah merah yang mengakibatkan berkurangnya hemoglobin dalam sel darah merah.

Berkurangnya hemoglobin yang bertugas untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh organ tubuh, akan berpengaruh pada suplai oksigen pada jarigan dan organ-organ tubuh.

Rasa lelah dan lemah timbul karena organ tubuh tak mendapat asupan oksigen yang cukup untuk berfungsi normal. Cara mengatasi anemia pun tergantung dari penyebabnya. Ada pula anemia yang disebabkan kurang asupan zat besi atau iron juga anemia yang muncul selama masa kehamilan. Namun, apapun bentuk anemia, mencegah lebih baik dilakukan daripada mengobati.

Jangan anggap remeh anemia, walaupun tidak membahayakan dalam tingkat ringan, namun anemia memiliki potensi untuk terjadinya komplikasi yang lebih jauh lagi dan dapat membahayakan nyawa. Anemia yang sudah kronis dan akut disebut juga sebagai anemia gravis,

Ada baiknya anda juga membaca artikel-artikel kami yang terkait dengan anemia secara umum seperti cara menyembuhkan anemia, lalu mengenai metode pencegahan anemia, kemudian apa saja yang termasuk ke dalam gejala penyakit anemia, dan apa saja yang biasanya menjadi tanda-tanda anemia pada seseorang.

Berikut adalah beberapa cara mencegah anemia gravis yang dapat anda lakukan:

  1. Konsumsi Makanan yang Kaya Akan Zat Besi

Cara mencegah anemia Gravis yang pertama adalah memastikan tubuh anda mendapatkan asupan zat besi yang cukup. Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dapat membantu mencegah anemia, karena zat besi merupakan salah satu komponen utama dalam pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang.

Makanan ini banyak ditemui pada daging merah seperti daging dan hati sapi, kerang-kerangan seperti kerang hijau, kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam dan kale. Anda juga dapat mengkonsumsi vitamin B12 untuk membantu mencukupi jumlah harian anda.

  1. Tingkatkan Asupan Vitamin C, Folat, dan Vitamin B12

Selain mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, tubuh juga perlu didukung dengan asupan vitamin C, folat dan vitamin B12 guna meningkatkan cara mencegah anemia gravis. Vitamin C, folat dan vitamin B12 dapat membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi pada tubuh.

Sumber Vitamin C bisa didapat dari mengkonsumsi paprika, kale, brokoli, jeruk, stroberi, nanas dan bayam. Sedangkan folat bisa diperoleh lewat bahan pangan yang sama termasuk jeruk dan sayuran hijau.

Folat bisa pula ditemui pada pisang, roti dan sereal yang difortifikasi. Sementara sumber pangan yang mengandung vitamin B12 antara lain seperti ikan salmon dan tuna, kerang-kerangan, telur, produk susu seperti keju dan yogurt, dan produk kedelai misalnya susu kedelai, edamame dan tahu.

  1. Tunda Pemberian Susu Sapi Untuk Anak Dibawah Usia 1 Tahun

Bayi terlahir dengan cadangan zat besi yang diterima selama dalam masa kandungan. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sejak masih bayi. Saat menghirup udara, oksigen yang masuk ke paru-paru kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dengan bantuan zat besi yang terkandung di dalam hemoglobin (sel darah merah). [AdSense-B]

Bila jumlah zat besi berkurang, maka kadar hemoglobin juga alami kekurangan, sehingga dapat menyebabkan anemia. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa asupan zat besi yang cukup, periode pertumbuhan emas Si Kecil berisiko terganggu, akibat anemia. Maka, di sinilah peran Ibu dibutuhkan, agar dapat memenuhi asupan zat besi untuk Si Kecil setiap hari.

Committee on Nutrition of the American Academy of Pediatrics merekomendasikan orang tua untuk menunda pemberian susu sapi untuk bayi. Sebaiknya bayi diberi susu sapi saat usianya di atas satu tahun. Ada dua alasan yakni, kandungan zat besi dalam susu sapi tergolong rendah dan susu sapi dapat menimbulkan iritasi pada usus sehingga berisiko terjadi pendarahan dan hilangnya zat besi. Kombinasi kurangnya asupan zat besi membuat anak mengalami anemia.

  1. Memasak Dengan Alat Masak Berbahan Besi / Stainless Steel

Tak ada salahnya anda mulai mengganti alat masak seperti panci tumis dengan alat masak berbahan besi atau stainless steel. memasak dengan alat masak berbahan besi. Bahan masakan yang memiliki rasa asam seperti saus tomat, jika dimasak pada wajan atau panci besi dapat membuat kandungan zat besinya meningkat, dikarenakan asam pada makanan yang dimasak dapat mengikis zat besi pada alat masak. [AdSense-C]

Bahan makanan asam yang lain misalnya cuka, anggur merah, perasan lemon atau jeruk nipis juga dapat meningkatkan kandungan zat besi pada makanan olahan jika dimasak dengan alat berbahan besi.

  1. Konsumsi Makanan dengan Kombinasi yang Tepat

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari semua makanan yang kita konsumsi, selain sehat dan bergizi, ada baiknya melakukan kombinasi pada makanan dengan tepat. Contoh kombinasi makanan yang dapat diaplikasikan seperti spageti dengan daging dan saus tomat, daging dengan kentang, ayam dengan brokoli, lada dan tomat, dan buah segar dengan kismis.

Untuk makanan dengan kandungan karbohidrat seperti roti dan gandum, tidak memiliki banyak kandungan zat besi, sehingga anda dapat mencari tipe gandum yang sudah diperkaya dengan zat besi.

Selain mengkonsumsi makanan sebagai salah satu bentuk  dari cara mencegah anemia, ada baiknya anda juga rajin berolahraga dan menghindari rokok dan alkohol. Rokok dapat merusak sel darah merah dengan cepat, sedangkan alkohol dapat membuat sel darah merah berkurang optimalitas kerjanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn