Anemia aplastik merupakan salah satu jenis penyakit anemia. Jika dampak anemia pada umumnya hanya berupa kekurangan sel darah merah, maka pada anemia aplastik tubuh mengalami kekurangan seluruh sel darah. Oleh sebab itu, bahaya anemia aplastik lebih berat dibandingkan pada penyakit anemia biasa.
Pada anemia aplastik, sumsum tulang belakang tidak mampu memproduksi sel darah merah, sel darah putih, maupun trombosit. Hal ini terjadi dapat disebabkan karena virus maupun karena pengaruh bahan kimia. Oleh sebab itu pengobatan untuk anemia aplastik harus lebih intens, supaya penderita dapat segera pulih dan tidak timbul komplikasi berupa penyakit yang lain.
Anemia aplastik yang tidak ditangani dengan segera akan sangat berbahaya bagi penderitanya. Karena itu sebaiknya segera bawa penderitanya ke dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan anemia yang lebih fokus dan tepat pada sasaran. Berikut bahaya anemia aplastik mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat seperti komplikasinya:
1. Kehilangan Kesadaran
Penderita anemia akan mengalami fase peredaran darah merah yang tidak normal. Oleh sebab itu maka suplai darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Jika suplai darah tidak lancar, maka suplai oksigen dalam darah akan ikut terganggu. Hal ini memicu kondisi badan yang tidak berfungsi maksimal. Termasuk yaitu respon tubuh dalam menanggapi sesuatu.
Ketika kondisi badan melemah, maka tingkat konsentrasi dan kesadaran seseorang juga akan ikut menurun. Terutama ketika tubuh kekurangan oksigen. Otomatis para penderita anemia akan sering pingsan atau kehilangan kesadaran.
2. Lemas dan Sesak Nafas
Penderita anemia aplastik otomatis akan sering merasa lemas. Ketika oksigen di dalam tubuh berkurang, maka fungsi tubuh melemah dan penderita akan merasa lebih lemas. Di samping itu karena pasokan oksigen berkurang, maka seringkali penderitanya mengalami sesak nafas.
Kesulitan bernafas ini jika semakin parah dapat merembet pada gejala asma. Ketika suplai oksigen tidak lancar, maka suplai oksigen dalam paru-paru berkurang. Sistem pernafasan tidak dapat berfungsi optimal. Sehingga nafas menjadi berat dan susah. Hal ini jika dibiarkan akan berbahaya. Sebab itu sebaiknya jika kondisi penderita makin parah, sebaiknya konsumsi vitamin penambah darah.
3. Berkurangnya Imunitas Tubuh
Pada anemia aplastik, sel darah putih juga ikut mengalami defisiensi. Oleh karena itu maka tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk membentuk imunitas alaminya. Sel darah putih pada tubuh berfungsi untuk mempertahankan imun dan mencegah berbagai macam penyakit supaya tidak memasuki tubuh.
Akibat sel darah putih yang berkurang, maka proses kerja sel darah putih ikut terganggu. Karena hal tersebut, maka tubuh tidak dapat memproteksi dari penyakit secara maksimal. Akibatnya berbagai macam virus dan bakteri mudah untuk menyerang tubuh. [AdSense-B]
4. Memperlambat Metabolisme Tubuh
Sel darah merah yang mengalami defisiensi memicu penyebaran oksigen ke dalam seluruh system tubuh mengalami penurunan pula. Hal ini mengakibatkan fungsi organ tubuh menjadi melemah. Organ tidak bekerja dengan benar sebagaimana mestinya. Akibatnya metabolism tubuh akan terganggu.
Pada saat organ tubuh tidak maksimal, maka suplai hormone maupun enzim di tubuh menjadi terganggu. Sistem metabolism seperti system pernafasan maupun system pencernaan ikut terganggu. Dan akibatnya tubuh menjadi mengalami banyak masalah.
5. Pendarahan Yang Tidak Terkontrol
Salah satu bahaya anemia aplastik yaitu berkurangnya jumlah trombosit dalam darah. Trombosit merupakan komponen dalam darah yang memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah. Sehingga ketika terjadi luka darah dapat dengan cepat membeku dan mengering.
Pada kondisi anemia aplastik, kekurangan trombosit menyebabkan proses pembekuan darah tidak berfungsi dengan normal. Oleh sebab itu, hal ini dapat memicu terjadinya pendarahan yang tidak terkontrol. Terutama pada wanita dapat menimbulkan siklus menstruasi yang sangat lama. Demikian pula jika terjadi luka, maka darah tidak dapat segera berhenti dan mengakibatkan penderita menjadi kekurangan banyak darah.
6. Mudah Terserang Infeksi
Kurangnya sel darah putih memicu menurunnya imunitas tubuh penderita. Oleh sebab itu tubuh menjadi lebih rantan terserang virus ataupun bakteri. Tubuh tidak mampu membentuk dinding pertahanan terhadap serang penyakit dari luar. Akibatnya tubuh mudah mengalami infeksi penyakit.
Apabila hal ini terjadi maka kondisi penderita akan semakin lemah. Serangan infeksi penyakit dapat berupa apa saja. Dan hal ini akan memperparah keadaan kesehatan penderita. Oleh sebab itu, penderita anemia aplastik yang terserang infeksi akan lebih lama masa pemulihan dan penyembuhannya. Sehingga disarankan sedapat mungkin mengkonsumsi makanan untuk penderita anemia aplastik.
7. Merusak Sel Otak
Suplai darah yang tidak lancar berimbas pada sistem peredaran darah pada otak. Otak akan kekurangan sel darah merah yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya suplai oksigen pada sel-sel otak juga dapat terganggu. Sehingga sel-sel otak tidak dapat bekerja secara optimal.
Hal ini lebih lanjut dapat membuat sel-sel otak mengalami kerusakan. Apabila kekurangan sel darah merah dan oksigen, maka jaringan-jaringan sel otak yang sensitive dapat tidak berfungsi dan mengalami kematian. Sel otak sendiri merupakan fungsi dari seluruh system gerak tubuh. Jika sel otak tidak berfungsi maka fungsi tubuh juga menurun. Karena itu penderita anemia aplastik jika tidak tertangani dapat mengalami kematian jaringan otak dan gerak motorik tubuhnya dapat terganggu. Termasuk rentan akan penyakit stroke.
8. Komplikasi Penyakit
Kekurangan sel darah pada tubuh dapat memicu terjadinya penyakit-penyakit lain yang bersangkutan. Tubuh dapat mengalami komplikasi penyakit lebih lanjut. Komplikasi yang paling sering terjadi dapat berupa penyakit ginjal ataupun jantung. Tidak menutup kemungkinan penyakit-penyakit yang lainnya.
Pada tahap terjadi komplikasi penyakit lebih lanjut, maka pemulihan penderita akan jauh lebih lama. Hal ini karena sel darah lambat memproduksi darah yang baru. Sehingga proses pemulihannya tidak maksimal. Sehingga penderita lebih berpotensi terancam nyawanya. Oleh sebab itu pada tahap ini diperlukan perawatan dan pengobatan khusus untuk mempercepat pemulihan tubuh. [AdSense-C]
9. Gagal Ginjal
Di tahap yang paling berat, bahaya anemia aplastik dapat berujung pada gagal ginjal. Hal ini terjadi ketika suplai dalam darah pada ginjal tidak maksimal. Otomatis system kerja pada ginjal dapat terganggu. Sehingga proses penyaringan darah tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Apabila terjadi gagal ginjal, maka kemungkinan besar penderita diwajibkan untuk melakukan proses cuci darah. Hal ini bertujuan untuk mengganti sel darah yang rusak dengan darah yang baru secepatnya. Akibat dari ketidak mampuan tubuh dalam memproduksi sel darah merah yang baru. Ditambah dengan fungsi ginjal yang melemah akibat suplai oksigen yang berkurang drastis.
10. Penyakit Jantung
Bahaya anemia aplastik selanjutnya yaitu dapat memicu terjadinya serangan jantung. Ketika suplai darah dan oksigen tidak maksimal, akibatnya kerja jantung menjadi lebih berat. Sehingga kondisi jantung dapat memburuk.
Meningkatnya kerja jantung dapat mengakibatkan pembesaran jantung dan berujung pada kegagalan jantung. Perubahan fungsi jantung tersebut juga dapat menyebabkan berkurangnya resistensi pembuluh darah. Selain itu dapat memicu tekanan ekstra pada dinding jantung.
Demikian beberapa bahaya anemia aplastik. Supaya akibat bahaya tersebut tidak meluas menjadi lebih parah, sebaiknya penderita segera diberikan terapi pengobatan yang sesuai sebagai salah satu cara mengatasi penyakit anemia.