13 Gejala Penyakit Kuning yang Paling Sering Diabaikan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkan kamu melihat seseorang yang kelihatan kuning? Atau seseorang yang matanya kuning? Itulah salah satu gejala penyakit kuning yang paling mudah dilihat. Lalu apa sih penyakit kuning itu? Penyakit kuning atau biasa disebut sebagai Ikterus merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan menguningnya kulit, bagian putih pada mata dan lapisan mukosa yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin di dalam darah. Bilirubin sendiri merupakan sebuah zat hasil dari perombakan hemogoblin yang terkandung di dalam sel darah merah.

Saat perombakan sel darah yang telah berusia sekitar 120 hari, zat hemoglobin, yang dalam darah berfungsi sebagai pengikat oksigen, akan menghasilkan bilirubin tak terkonjugasi atau biasa disebut dengan bilirubin indirek. Bilirubin jenis ini kemudian akan disalurkan ke hati melalui sistem peredaran darah.

Sesampainya di hati, bilirubin indirek akan diubah oleh enzim UDPGT, Uridine Diphosphate Glucuronyltransferase, menjadi bilirubin terkonjugasi atau bilirubin direk yang kemudian akan disalurkan ke usus duabelas jari bersamaan dengan empedu. Di sini, bilirubin direk akan diolah menjadi urobilinogen oleh bakteri yang kemudian akan diubah lagi menjadi sterkobilin yang merupakan zat warna pada kotoran.

Jika salah satu tahapan dalam proses pengubahan bilirubin menjadi sterkobilin terganggu maka, bilirubin akan menumpuk di dalam saluran peredaran darah dan kemudian mengendap di bawah kulit. Endapan bilirubin inilah yang mengakibatkan penderita ikterus terlihat kuning.

Sebenarnya penyakit kuning sendiri bukanlah suatu penyakit yang berbahaya bagi manusia dewasa, hanya saja keberadaan bilirubin dalam darah dapat menjadi pertanda adanya kelainan pada organ dalam tubuh, terutama hati. Kelainan pada organ dalam tubuh inilah yang dikemudian hari bisa berakibat fatal bagi penderita penyakit kuning.

Berdasarkan lokasi dimana tahap transportasi bilirubin terganggu, penyakit kuning dibedakan menjadi tiga jenis yaitu ikterus pre-hispatik, intra-hispatik, dan post-hispatik.

Ikterus pre-hispatik disebakan oleh pembentukkan bilirubin yang terlalu banyak akibat merombakkan sel darah merah yang berlebih. Akibatnya, hati tidak mampu mengolah semua bilirubin indirek yang ada. Hal ini, akan menyebabkan sebagian bilirubin indirek tetap berada di dalam saluran peredaran darah. Perombakkan sel darah merah berlebih sendiri bisa diakibatkan oleh berbagai macam hal, seperti : talasemia, anemia sel sabit, malaria, anemia hemolitik, sferositosis turunan, atau sindrom crigler-najjar.

Meskipun bilirubin pre-hispatik tidak berbahaya bagi manusia dewasa. Namun, jika kelainan ini terjadi pada bayi, resiko kematian bisa mengancam penderita. Keadaan ini sering disebut sebagai kemikterus.

Ikterus intra-hispatik, merupakan ikterus yang disebakan oleh kegagalan hati dalam mengolah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk. Hal ini terjadi karena hati mengalami kerusakan sehingga tidak bisa berfungsi secara normal. Kerusakan hati sendiri bisa diakibatkan oleh bermacam hal, antara lain : infeksi virus, sirosis, pengaruh obat-obatan tertentu, konsumsi minuman beralkohol, sindrom gilbert, leptospirosis, hepatitis, demam kelenjar, kanker hati atau bahkan obesitas

Jenis yang ketiga yaitu ikterus post-hispatik. Ikterus jenis ini seringkali terjadi akibat gangguan pada saluran empedu. Gangguan pada saluran empedu ini bisa berupa inflamasi, penyumbatan atau bahkan kerusakan pada jaringan. Akibat adanya gangguan pada saluran empedu maka transportasi bilirubin direk ke saluran pencernaan menjadi terganggu. Gangguan pada saluran empedu sendiri bisa terjadi lantaran berbagai macam sebab, diantaranya adanya batu saluran empedu, kanker saluran empedu, atresia biliaris, pankreasitits, kanker pangkreas, kolangitis sklerotik, Cholangitis, Infeksi parasit, atau kanker kandung empedu.

[AdSense-B]

Meskipun sama – sama penyakit kuning, ketiganya memiliki gejala penyakit kuning yang berbeda-beda. Hal ini sangat bergantung dari dimana kegagalan transportasi bilirubin berlangsung. Meskipun demikian, ketiga jenis ikterus memiliki gejala umum yang mirip yaitu :

1. Kulit dan Mata yang menguning

Gejala penyakit kuning yang satu ini merupakan gejala yang paling umum serta merupakan tanda yang sangat jelas jika seseorang tengah menderita penyakit kuning. Menguningknya kulit dan mata merupakan akibat dari penumpukkan bilirubin dalam darah.

Bagi penderita berkulit gelap, sekilas warna kuning pada kulit tidak begitu terlihat jelas. Untuk memeriksanya, bisa dilakukan penekanan pada dahi atau hidung beberapa saat. Jika seseorang menderita penyakit kuning, maka ketika tekanan pada dahi atau hidung dilepas maka, akan terlihat jelas warna kuning pada kulit.

2. Warna urin yang menjadi pekat (seperti teh)

Urin berwarna pekat tak selamanya merupakan gejala dari penyakit kuning. Bisa saja, warna pekat dari urin merupakan tanda dari seseorang yang tengah dehidrasi, kekurangan air. Hanya saja, kamu harus berhati-hati jika warna pekat pada urinmu dibarengi dengan gejala penyakit kuning yang lain.

Perubahan warna urin menjadi lebih pekat sendiri terjadi lantaran adanya peningkatan konsentrasi bilirubin dalam darah, kondisi ini biasa disebut hiperbiliruinemia. Peningkatan bilirubin dalam darah akan membuat sebagian bilirubin direk masuk ke dalam urin, hal inilah yang menyebabkan warna urin menjadi pekat.

3. Pembengkakkan pada kaki

Tak jarang gejala dari penyakit kuning ditandai dengan pembengkakkan pada kaki. Sebenarnya pembengkakkan pada kaki bukanlah gejala dari penyakit kuning sendiri, tapi lebih ke arah gejala penyakit seagai penyebab timbulnya penyakit kuning. Biasanya, pengeluaran bilirubin melaui urin merupakan salah satu fungsi utama hati. Ketika hati tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, maka akan terjadi peningkatan tekanan pada sirkulasi yang berhubungan dengan hati. Akibat sirkulasi yang terganggu, cairan yang seharusnya mengalir lancar akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu dan menimbulkan pembengkakkan.

4. Nyeri pada perut

Salah satu gejala dari penyakit kuning adalah nyeri yang terjadi pada perut. Rasa nyeri pada perut bisa ditimbulkan oleh batu empedu. Hal ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri biliaris, rasa nyeri yang muncul dan hilang pada ulu hati atau perut kiri dan tembus samai tulang belikat kanan. Gejala penyakit kuning ini, biasanya hanya terjadi jika jenis penyakit kuning yang diderita adalah intra-hepatik atau post-hepatik.

5. Rasa gatal

Rasa gatal pada penyakit kuning diakibatkan oleh banyak racun yang terkandung di dalam darah. Seperti diketahui, salah satu fungsi hati adalah sebagai menyerap racun. Namun, akibat hati mengalami gangguan, fungsi ini menjadi tidak optimal. Akibatya, racun yang seharusnya diserap di dalam hati, ikut beredar ke saluran peredaran darah bersama dengan bilirubin. Gejala semacam ini hanya terjadi pada penderita penyakit kuning jenis intra-hepatik atau post-hepatik

6. Demam

Demam merupakan salah satu gejala penyakit yang paling sering terjadi. Pada penyakit kuning, demam diakibatkan oleh terjadinya infeksi pada hati yang merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit kuning.

7. Warna Tinja Cerah

Pada penderita penyakit kuning, warna tinja yang semula harusnya kuning karena zat sterkobilin berubah menjadi abu-abu, seperti warna tanah liat. Perubahan warna tinja ini terjadi lantaran adanya obstruksi bilirubin.

8. Timbulnya Spider Angioma

Spider Angioma merupakan terlihatnya pembuluh darah di bawah permukaan kulit dan berbentuk menyerupai jaring laba-laba. Hal ini terjadi lantaran kandungan bilirubin dalam darah akan meningkatkan peredaran darah sehingga akan membuat darah menjadi lebih nampak jelas di permukaan kulit. Spider angioma memang bukan merupakan gejala khusus bagi penyakit kuning, hanya saja kedua hal ini sering kali terjadi pada waktu yang bersamaan.

9. Pendarahan di bawah kulit

Penyakit kuning terkadang juga ditandai dengan adanya pendarahan di bawah kulit. Pendarahan di bawah kulit ini berupa bintik – bintik ungu kemerah-merahan. Pendarahan di bawah permukaan kulit terjadi karena adanya gangguan pada sistem pembekuan darah yang diakibatkan oleh kerusakan pada hati. Selain itu, proses perombakan sel darah merah yang berlangsung berlebih juga akan diikuti dengan peningkatan pembentukkan sel darah merah. Akibatnya penderita penyakit kuning akan sering mengalami pendarahan di bawah kulit akibat jumlah sel darah merah yang berlebih.

[AdSense-A]

10. Pendarahan atau memar yang susah sembuh/ cenderung lebih parah

Salah satu gejala dari penyakit kuning yang lain adalah seringnya penderita mengalami memar – memar. Selain karena memang sebagai salah satu gejala dari penyakit kuning, terhambatnya proses penyembuhan luka, juga akan mengakibatkan memar pada tubuh berlangsung lebih lama. Hal ini, berkaitan dengan kerusakan pada hati yang mengganggu proses pembekuan darah.

11. Muntah

Memang, banyak hal yang bisa membuat seseorang muntah. Hanya saja jika kamu mendapati dirimu mudah muntah disertai degan gejala – gejala pada penyakit hepatitis. Ada baiknya kamu segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Karena di takutkan kamu telah menderita penyakit kuning.

12. Penurunan Nafsu Makan

Penurunan nafsu makan biasanya dirimbulkan jika penyakit kuning yang diderita merupakan akibat dari si penderita mengidap kanker saluran empedu atau kanker pankreas. Dimana, pada kedua keadaan tersebut penyakit kuning akan sangat progresif (semakin lama semakin parah) Keadaan ini akan mengurangi nafsu makan pada penderita yang kemudian diikuti dengan penurunan berat badan.

13. Mudah Flu

Penderita penyakit kuning akan mengalami salah satu gejala yang sering kali dianggap biasa, yaitu flu. Memang flu bisa terjadi kapan saja. Namun, jika kamu mengalami flu yang berkepanjangan dan disertai dengan gejala penyakit hati lainnya, maka bukan tidak mungkin bahwa flu yang kamu idap merupakan salah satu gejala penyakit kuning.

Itulah 13 gejala dari penyakit kuning yang sering kali dianggap oleh sebagian besar orang. Jika kamu atau salah satu dari orang  yang kamu kenal menunjukkan gejala di atas, tidak ada salahnya jika kamu segera melakukan pengecekkan atau diagnosis penyakit kuning ke dokter. Biasanya dokter akan menawarkan serangkaian tes guna mengetahui jenis penyakit kuning yang kamu derita. Beberapa jenis tes yang sering digunakan dalam proses pengidentifikasian penyakit kuning antara lain adalah :

1. Tes Darah

Tes darah dalam diagnosis digunakan untuk mengetahui kadar enzim dan protein yang terkandung di dalam darah. Selain akan memberikan infromasi mengenai keberadaan bilirubin di dalam darah. Tes darah juga akan memberikan informasi apakah penyakit kuning yang diderita oleh pasien diakibatkan oleh penyakit lain, misalnya malaria atau hepatitis C.

Hasil tes darah juga bisa menentukan jenis ikterus yang diderita oleh pasien. Jika dalam darah terjadi peningkatan bilirubin direk dan indirek, hal tersebut merupakan tanda ahwa pasien mengalami ikterus intra-hepatik.

2. Tes Urine

Pada dasarnya pengujian urin pada penderita penyakit kuning dibutuhkan untuk mengetahui kadar urobilin dalam urin. Rendah tingginya kadar urobilinogen pada urin akan memberikan informasi mengenai jenis penyakit kuning yang diderita. Jika kadar urobilinogen dalam urin rendah berarti pasien menderita penyakit kuning jenis post-hepatik. Sedangkan jika, pengujian menungjukkan kadar uribilinogen yang relatif tinggi berarti jenis penyakit kuning yang diderita oleh pasien adalah pre-hepatik atau intra-hepatik.

3. Pemindaian hati

Pemindaian dengan menggunakan USG, CT Scan, MRI Scan atau alat sejenis biasanya digunakan untuk menguji hipotesis dokter mengenai jenis penyakit kuning yang diderita oleh pasien apakah intra-hepatik atau post-hepatik.

4. Biopse

Pengujian ini berupa pengambilan sampel hati dari pasien untuk dilakukan pemeriksaan di dalam laboratorium. Hasil dari pengujian ini akan menguatkan hipotesis sang dokter apakah penyakit kuning yang diderita pasien diakibatkan oleh kerusakan jaringan hati atau bukan. Biasanya, metode biopsi akan disarankan oleh   dokter jika penderita diduga menderita kanker hati atau sirosis.

Itulah pengujian atau tes yang dilakukan oleh dokter guna memastikan penyakit kuning yang kamu derita. Di atas hanyalah sebagian kecil hal yang sering dilakukan oleh dokter. Tidak menutup kemungkinan jika dokter yang kamu datangi menawarkan pengetesan lain guna mendapatkan hasil yang lebi

fbWhatsappTwitterLinkedIn